Logo
>

PM Haiti Ariel Henry Terancam Dilengserkan Bos Gengster

Ditulis oleh KabarBursa.com
PM Haiti Ariel Henry Terancam Dilengserkan Bos Gengster

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Jimmy Chérizier, sosok yang berada di belakang pemberontakan geng selama enam hari terakhir di Haiti, membuat pernyataan mengejutkan tentang situasi yang sedang berlangsung di negara tersebut. Ia mengingatkan bahwa Haiti berpotensi tergelincir ke dalam perang saudara kecuali pemimpinnya saat ini, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, yang sedang dalam pengasingan sementara, mundur dari jabatannya.

    Dalam penampilannya dengan rompi taktis berwarna hijau zaitun, ditemani oleh pasukan bersenjata yang mengenakan penutup wajah, Chérizier menyatakan kepada media bahwa negaranya berada di tepi jurang kehancuran. "Haiti akan menjadi surga atau neraka bagi kita semua," ucap Chérizier, seorang petugas polisi yang dikenal dengan nama panggilan Barbecue, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian pada Kamis 7 Maret 2024.

    Chérizier menambahkan,  Jika Ariel Henry tidak segera mengundurkan diri, dan komunitas internasional tetap mendukungnya, kita akan menuju langsung ke dalam perang saudara yang akan berakhir dengan genosida.

    Dalam enam hari terakhir, anggota geng telah berhasil membebaskan ribuan narapidana dari penjara dan merebut serta mengepung lokasi-lokasi strategis di ibu kota, Port-au-Prince, termasuk bandara, kantor polisi, dan pelabuhan. Dampaknya sangat luas, hampir semua penerbangan ke dan dari bandara internasional utama negara tersebut telah dibatalkan, dan serangan-serangan baru dilancarkan terhadap kompleks tersebut pada Selasa kemarin.

    Pejabat Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak akan ada tekanan langsung terhadap Henry untuk mundur, namun Washington meminta agar ia segera menyusun rencana transisi menuju pemerintahan demokratis, sejalan dengan tekanan yang datang dari organisasi regional Karibia, Caricom.

    Sikap tegas Chérizier di depan kamera bertolak belakang dengan ketidaksiapan Henry dan anggota pemerintahannya yang tampak lemah. "Ini mengerikan. Saya merasa sangat sedih melihat apa yang terjadi. Dan yang lebih buruk, kita tidak mendengar satu kata pun dari pemerintah," ujar Monique Clesca, seorang penulis dan aktivis politik yang berbasis di Port-au-Prince, menyalahkan kerusuhan tersebut atas ketidakmampuan pemerintahan Henry.

    Perdana Menteri Haiti, seorang ahli bedah saraf yang menduduki jabatan presiden setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada tahun 2021, hampir tidak terlihat sejak pemberontakan geng dimulai. Saat itu, ia berada di Kenya dalam upaya untuk mendapatkan bantuan keamanan multinasional.

    Pejabat AS menyatakan bahwa kunjungan Henry membantu menyelesaikan masalah konstitusional yang menghalangi penempatan pasukan di Kenya, dan bahwa pasukan keamanan sudah siap untuk diterbangkan secepatnya.

    Tidak jelas apakah pesawat tersebut akan diterbangkan ke Haiti dengan transportasi militer AS, dan juga masih belum jelas kapan bandara tersebut akan dinyatakan cukup aman untuk mereka mendarat.

    Pada Selasa, setelah berhari-hari spekulasi tentang keberadaannya, Henry dikabarkan mencoba untuk kembali ke Haiti, terbang dari Amerika Serikat ke bandara internasional di Port-au-Prince. Namun, menurut laporan di surat kabar terbesar Puerto Rico, El Nuevo Día, jet pribadi Henry tidak diberi izin untuk mendarat.

    Pesawat itu juga dilarang mendarat di negara tetangga Republik Dominika, yang berbagi pulau Hispaniola di Karibia dengan Haiti. Sebaliknya, Henry terpaksa mundur ke ibu kota Puerto Riko, San Juan. Tidak jelas apa yang akan dilakukannya selanjutnya. "Kami akan membiarkan perdana menteri membicarakan rencana perjalanannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada El Nuevo Día ketika ditanya tentang niat Henry. Amerika Serikat tidak memberikan bantuan militer untuk membantu perdana menteri kembali ke Haiti.

    Sementara itu, kantor imigrasi PBB mengatakan pada akhir pekan bahwa setidaknya 15.000 orang telah mengungsi akibat kekerasan. "Saya tidak punya waktu untuk mengambil barang-barang saya, bahkan celana dalam saya pun tidak," kata Jasmine, yang menolak menyebutkan nama belakangnya, di tempat penampungan pada Selasa. "Saya tidak tahu harus berbuat apa."

    Kelompok hak asasi manusia Plan International mengatakan banyak yang meninggalkan ibu kota Haiti menuju Artibonite. Secara tradisional ini merupakan wilayah pertanian lumbung pangan Haiti, namun penduduknya kini menghadapi kekurangan pangan karena pertempuran menyebar ke utara.

    Berdasarkan penilaian terhadap 500 kesaksian, ditemukan banyak keluarga yang tidak makan selama sehari, lebih dari separuh anak-anak putus sekolah, dan kekurangan uang membuat banyak orang merasa tidak punya pilihan selain bergabung dengan geng. Sekitar 30persen hingga 50persen anggota geng diperkirakan adalah anak di bawah umur.

    Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021, geng-geng kekerasan telah memperluas kendali atas wilayah mereka. Henry, yang memimpin pemerintahan sementara yang tidak melalui pemilihan umum, telah berjanji untuk mundur pada Februari, namun menunda prosesnya, dengan alasan kurangnya keamanan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi