Logo
>

Prabowo Butuh 17,57 Juta Kiloliter CPO untuk Programnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Prabowo Butuh 17,57 Juta Kiloliter CPO untuk Programnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa stok minimal minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang dibutuhkan untuk mendukung program Biodiesel B40, dengan 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, sebesar 17,57 juta kiloliter.

    Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiana Dewi, kesiapan stok CPO untuk program B40 harus mempertimbangkan juga produksi CPO tahunan, kebutuhan untuk ekspor, dan kebutuhan untuk pangan dan pakan dalam negeri.

    "Demand solar tahun 2024 diperkirakan mencapai 38,04 juta KL. Jika diasumsikan terjadi kenaikan 5 persen akibat pertumbuhan rerata PDB Indonesia sebesar 5 persen, maka untuk penyaluran B40 diperlukan stok CPO domestik sekitar 17,57 juta KL atau sekitar 15,29 juta Ton CPO," ujar Eniya, Selasa 30 April 2024.

    Eniya menjelaskan bahwa untuk program B40, Kementerian ESDM masih melakukan uji penggunaan B40 untuk Sektor Non Otomotif. Hasil dari uji ini akan menjadi rekomendasi teknis khusus untuk penggunaan B40 dalam perkapalan, kendaraan berat pertambangan, perkereta apian, dan alat pertanian.

    "Uji untuk sektor otomotif sendiri telah dipimpin oleh KESDM pada tahun 2023 lalu yang dibuka oleh Menteri ESDM," tambahnya.

    Menurut Eniya, kapan implementasinya masih perlu dikaji secara komprehensif terkait kebutuhan CPO sebagai bahan baku Biodiesel. Hal ini karena pemanfaatan CPO juga untuk kebutuhan pangan dan bahan baku industri, serta perlu dipertimbangkan kecukupan insentif yang dikelola BPDPKS. Keputusan ekspor impor akan ditentukan oleh Kementerian yang terkait.

    Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyoroti potensi program Biodiesel untuk meningkatkan harga CPO di pasar internasional, yang akan menguntungkan Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia.

    "Pemerintah harus memastikan pasokan CPO domestik yang cukup untuk menjaga harga tidak melambung saat program diterapkan," tambahnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi