KABARBURSA.COM - PT Astra Agro Lestari Tbk, perusahaan sawit nasional, mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,06 triliun selama tahun 2023.
Raihan laba bersih mengalami penurunan signifikan sebesar 38,8 persen dari Rp1,73 triliun pada tahun 2022.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, mengungkapkan bahwa laba bersih ini berasal dari pendapatan bersih perusahaan sebesar Rp21,83 triliun, mengalami penurunan 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut disebabkan oleh anjloknya harga minyak sawit mentah (CPO) sebesar 13,9 persen dari USD1,813 per ton pada tahun 2022 menjadi USD964 per ton pada tahun 2023.
"Penurunan harga yang signifikan ini berdampak pada koreksi kinerja keuangan industri kelapa sawit Indonesia, termasuk Perseroan," ungkap Santosa.
Meskipun demikian, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perusahaan mengalami kenaikan sebesar 4,8 persen dari 3,16 juta ton pada 2022 menjadi 3,31 juta ton pada 2023.
Santosa menjelaskan bahwa industri kelapa sawit Indonesia sedang menghadapi tantangan produktivitas, terutama karena usia rata-rata tanaman yang sudah tua, di mana 46 persen tanaman mengalami pertumbuhan negatif.
"Tantangan dalam meningkatkan produktivitas di tahun 2023 semakin serius mengingat siklus El Nino yang harus dihadapi perusahaan," ujarnya.
Meskipun demikian, perseroan tetap optimis menghadapi masa depan industri kelapa sawit dengan terus melakukan replanting atau peremajaan tanaman sawit.
Pada tahun 2023, perseroan berhasil meremajakan perkebunan seluas 4.713 hektar dengan bibit unggul dari hasil pengembangan riset dan pengembangan mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas jangka panjang perusahaan.