Logo
>

Reksa Dana USD Berbasis AI Segera Meluncur di Indonesia

STAR Fixed Income Neo AI Dollar hadir dengan kombinasi pendapatan tetap USD dan eksposur saham AS hingga 15 persen, diperkuat analitik kecerdasan buatan.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Reksa Dana USD Berbasis AI Segera Meluncur di Indonesia
Dari kiri ke kanan: Erwin Faizal – Direktur STAR Asset Management, Seong Min Park – CIO Quantit, Han DuckHee – CEO Quantit dan Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra dalam acara peluncuran kerja sama Bareksa AI dalam rangkaian acara 9th Fund Night 2025.Doc.Barareksa

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM — Pasar investasi Indonesia bersiap menyambut inovasi baru yang menggabungkan stabilitas pendapatan tetap USD dengan peluang pertumbuhan saham Amerika Serikat.

    Untuk pertama kalinya, teknologi kecerdasan buatan diterapkan dalam reksa dana USD fixed income yang memberikan eksposur saham AS hingga 15 persen. Langkah ini merupakan pendekatan yang diklaim mampu menghadirkan kinerja lebih optimal tanpa meningkatkan risiko secara signifikan.

    Kolaborasi itu melibatkan Bareksa sebagai pionir ekosistem investor ritel, Quantit sebagai fintech AI global asal Korea yang berpengalaman di pasar AS, Korea, dan Vietnam, serta STAR Asset Management yang memiliki rekam jejak panjang dalam pengelolaan produk pendapatan tetap yang stabil. 

    Produk hasil kerja sama nantinya diberi nama Reksa Dana STAR Fixed Income Neo AI Dollar dan saat ini sedang memasuki tahap finalisasi sebelum resmi dirilis pada awal Desember.

    STAR AM menambahkan elemen baru dalam produknya dengan menyisipkan eksposur saham AS sebagai booster hingga batas maksimal 15 persen.

    Strategi ini dianggap tepat di tengah tren penguatan pasar saham AS, di mana indeks S&P 500 per 18 November 2025 mencatat kinerja 11 persen setahun, terutama berkat lonjakan saham-saham teknologi berbasis AI.

    Dengan fondasi aset pendapatan tetap berdenominasi USD, produk ini tetap menjaga stabilitas namun lebih adaptif terhadap potensi upside pasar global.

    Pendekatan berbasis AI menjadi pilar utama reksa dana tersebut. Bareksa dan Quantit menghadirkan kerangka analitik AI yang mampu memproses data pasar dengan cepat dan presisi, memberi manajer investasi panduan yang lebih akurat dalam pengambilan keputusan.

    Backtesting selama 10 tahun menunjukkan potensi imbal hasil rata-rata sekitar 5,7 persen hingga 8,5 persen per tahun, meskipun hasil simulasi historis tersebut bukan jaminan kinerja di masa depan.

    Angka ini tetap menarik mengingat imbal hasil rata-rata reksa dana USD pendapatan tetap di Indonesia hanya 4,48 persen per tahun, sementara deposito USD1 tahun menawarkan sekitar 2 persen.

    CEO dan Co-founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa langkah ini merupakan perwujudan visi besar Bareksa dalam menghadirkan intelligent investing bagi seluruh nasabah.

    “Kami berkomitmen menyediakan produk investasi inovatif yang membantu nasabah mencapai target finansialnya,” ujarnya dalam pernyataan resmi dikutip Jumat, 21 November 2025.

    Han DuckHee, CEO Quantit, menambahkan keyakinannya terhadap peran AI dalam meningkatkan disiplin dan efisiensi investasi.

    “Dengan pengalaman kami di Korea dan Amerika, kami percaya teknologi AI dapat membawa efisiensi, disiplin, dan kinerja yang lebih tangguh bagi investor Indonesia,” katanya.

    Dari sisi manajemen aset, STAR AM melihat kolaborasi ini sebagai tonggak baru. Direktur STAR AM, Erwin Faizal, mengatakan bahwa pendekatan baru ini membuka jalan menuju generasi baru pengelolaan investasi berbasis AI tanpa menghilangkan kendali manusia.

    “Kami memasuki era baru dalam pengelolaan investasi, di mana stabilitas aset pendapatan tetap dalam denominasi USD dipadukan dengan peluang pertumbuhan saham AS, dan diperkuat dengan pemanfaatan kecerdasan buatan, dengan harapan untuk dapat menavigasi pasar domestik dan global yang dinamis dengan lebih cepat, lebih presisi, tanpa meninggalkan kendali manusia,” jelasnya.

    Strategi dan keunggulan produk ini diperkenalkan lebih lengkap dalam talkshow eksklusif bertema “Inside the AI Mind: Can Technology Outsmart the Market?” yang digelar dalam rangkaian 9th Fund Night 2025 bertajuk Investment Intelligence: Unlocking AI-Powered Fund.

    Acara tahunan ini menampilkan awarding untuk reksa dana berkinerja unggul, termasuk kategori baru untuk reksa dana USD, sejalan dengan meningkatnya minat investor Indonesia terhadap aset global.

    Bareksa menilai lonjakan minat investor ritel terhadap investasi global menjadi alasan kuat hadirnya STAR Fixed Income Neo AI Dollar.

    Produk ini ditujukan bagi investor yang ingin menikmati potensi pertumbuhan saham AS namun tetap mengedepankan stabilitas, terutama bagi yang ingin menghindari volatilitas pasar saham yang tinggi.

    Meski AI memainkan peran penting dalam analitik, keputusan akhir pengelolaan portofolio tetap berada di tangan manajer investasi, STAR AM.

    Sekadar informasi, Bareksa merupakan super app investasi yang telah memiliki izin sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016.

    Bareksa memasarkan lebih dari 200 produk reksa dana dari 33 manajer investasi, serta menjadi mitra distribusi resmi penjualan Surat Berharga Negara ritel secara online dari Kementerian Keuangan RI.

    Bareksa juga menyediakan data market, riset, analitik, berita, dan berbagai fitur investasi lainnya melalui situs dan aplikasi resminya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".