KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp21,72 triliun dalam periode 13-14 Maret 2024. Modal asing yang masuk didominasi oleh investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa aliran modal asing masuk lewat SBN sebesar Rp12,44 triliun, pasar saham sebesar Rp8,91 triliun, dan melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp370 miliar.
“Berdasarkan data transaksi 13 – 14 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp21,72 triliun terdiri dari beli neto Rp 12,44 triliun di pasar SBN, beli neto Rp8,91 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,37 triliun di SRBI,” ungkap Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu 17 Maret 2024.
Secara kumulatif, dari 1 Januari sampai dengan 14 Maret 2024, terjadi nonresiden jual neto sebesar Rp23,34 triliun di pasar SBN, beli neto Rp19,68 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp23,84 triliun di SRBI. Pada Kamis 14 Maret 2024, yield surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 4,290persen.
Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia 5 tahun turun menjadi 67,06 basis poin pada Kamis 14 Maret 2024 dibandingkan dengan posisi pada Jumat 8 Maret 2024 yang sebesar 68,32 basis poin. Sementara itu, data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI menunjukkan posisi nilai tukar rupiah adalah Rp15.6234 per dolar AS pada Jumat 15 Maret 2024.
“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Erwin.