Logo
>

Saham GOTO Moncer, Prospek Positif Sektor Konsumsi

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Saham GOTO Moncer, Prospek Positif Sektor Konsumsi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM -  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diperkirakan akan mencatat kinerja yang gemilang berkat stabilitas perekonomian Indonesia yang tetap terjaga.

    Menurut Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, kinerja GOTO sangat dipengaruhi oleh prospek positif sektor konsumsi di tanah air yang menjanjikan keuntungan jangka panjang.

    "Stabilitas ekonomi Indonesia yang solid akan mendukung pertumbuhan perekonomian kita," ungkap Nafan kepada Kabar Bursa, Rabu, 4 September 2024.

    Nafan menambahkan bahwa meski saat ini saham GOTO belum menunjukkan keuntungan yang memadai, terdapat optimisme bahwa perusahaan teknologi ini akan mengalami kebangkitan dalam waktu dekat. "Ini sebenarnya hanya masalah waktu. Meskipun GOTO belum profitable, namun net loss-nya telah menunjukkan penurunan," jelasnya.

    Dalam konteks ini, isu kenaikan tarif KRL berdasarkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) menjadi relevan. Kenaikan tarif ini berpotensi mempengaruhi daya beli konsumen, yang bisa berdampak pada sektor konsumsi. Namun, Nafan tetap yakin bahwa prospek jangka panjang GOTO tidak akan terganggu secara signifikan oleh perubahan tersebut.

    Nafan berpendapat bahwa meski tantangan seperti kenaikan tarif transportasi bisa berdampak pada belanja konsumen, GOTO memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan tetap tumbuh seiring dengan stabilitas ekonomi yang ada.

    Kinerja Keuangan Semester I

    PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) membukukan perbaikan kinerja keuangan di semester I 2024. Adapun perbaikan kinerja saham GOTO dapat dilihat dari menyusutnya rugi bersih menjadi Rp1,83 triliun, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,29 triliun.

    Penurunan rugi bersih GOTO didorong oleh penurunan beban operasional sebesar 40,8 persen menjadi Rp2,59 triliun. Adapun pendapatan bersih tumbuh 3,01 persen yoy menjadi Rp3,65 triliun dari Rp3,55 triliun yang didorong oleh penurunan insentif.

    Sementara GTV Grup, GOTO mencatat peningkatan sebesar 20 persen yoy menjadi Rp121,581 triliun, sementara GTV inti naik 54 persen yoy menjadi Rp63,2 triliun. Di sisi lain, Gross Revenue meningkat 39 persen yoy menjadi Rp4,3 triliun, dengan Group Adjusted EBITDA membaik di level 95 persen yoy menjadi Rp70 miliar.

    Adapun kinerja GOTO juga ditopang oleh unit bisnis lainnya. Pada Juni 2024, GOTO meluncurkan produk Buy Now Pay Later (BNPL) untuk pengguna Shop Tokopedia melalui platform TikTok. Selain itu, GoFood kini terintegrasi dengan aplikasi TikTok, memungkinkan pengguna memesan makanan tanpa meninggalkan aplikasi.

    Sementara E-commerce Service Fee dari TikTok, GOTO mencatat peningkatan signifikan sebesar 43,29 persen per kuartal (QoQ) menjadi Rp157,03 miliar. Perseroan juga juga telah melaksanakan program buyback saham dengan pembelian senilai USD12 juta dari maksimum USD200 juta.

    Di sisi lain, segmen usaha lainnya juga menopang perbaikan kinerja keuangannya. Segmen FinTech, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV sebesar 27 persen yoy, mencapai Rp115,3 triliun.

    Gross Revenue di segmen ini tumbuh 97 persen yoy menjadi Rp788 miliar, dengan pendapatan meningkat 210,6 persen yoy menjadi Rp640 miliar. Adjusted EBITDA segmen FinTech membaik 67 persen yoy menjadi Rp168 miliar.

    Di segmen ODS, GTV tumbuh 15 persen yoy menjadi Rp15,5 triliun, dan pendapatan QoQ meningkat 16,7 persen menjadi Rp2,6 triliun. Adjusted EBITDA segmen ODS mengalami perbaikan signifikan, mencapai Rp90 miliar dari Rp164 miliar pada tahun lalu, dan berhasil positif selama dua kuartal berturut-turut.

    Analis PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Richard Jonathan Halim, menuturkan GOTO berusaha mencapai target 2024 untuk mencapai Adjusted EBITDA positif secara keseluruhan, meskipun saat ini masih negatif 2 kuartal di 2024.

    “Cash from operating juga memburuk QoQ menjadi –Rp513,06 miliar, Perbaikan diharapkan pada semester kedua 2024, didorong oleh faktor musiman dan perbaikan di segmen FinTech,” kata Richard kepada KabarBursa dalam analisanya, Selasa, 6 Agustus 2024.

    Meski begitu, Richard tak menampik adanya risiko yang perlu diperhatikan para investor. Adapun risiko itu meliputi fluktuasi pasar, persaingan ketat, regulasi domestik, dan potensi kesalahan eksekusi strategi.

    Richard sendiri merekomendasikan GOTO Buy untuk saham GOTO dengan menyesuaikan target price (TP) menjadi Rp77 per lembar saham dari Rp 81.

    “Melihat penguatan segmen perusahaan yang semakin membaik. TP ini mengimplikasikan EV/Sales sebesar 4.94x pada 2024F,” kata dia.

    Rencana Private Placement

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menghasilkan persetujuan dari para pemegang saham untuk semua agenda yang dibahas.

    Salah satu keputusan penting yang diambil dalam rapat tersebut adalah mengenai rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD), atau yang dikenal sebagai private placement.

    Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, dalam siaran pers pada Jumat, 30 Agustus 2024, menegaskan bahwa perusahaan akan terus berupaya menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengelolaan biaya yang disiplin. “Kami tetap berada di jalur untuk mencapai target EBITDA yang disesuaikan agar mencapai titik impas untuk keseluruhan tahun 2024,” ujarnya.

    Mengenai rencana private placement, Sekretaris Perusahaan GOTO, Koesoemohadiani, dalam pernyataan resminya pada 24 Juli lalu, menjelaskan bahwa pengajuan rencana tersebut dilakukan setiap tahun untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki fleksibilitas dalam mengumpulkan pendanaan sesuai kebutuhan, terutama jika memang diperlukan di masa depan.

    Meskipun rencana ini telah disetujui, bukan berarti GoTo akan segera melaksanakan langkah tersebut. “Saat ini, perusahaan belum memiliki rencana spesifik yang memerlukan tambahan dana,” tambahnya.

    Koesoemohadiani juga menjelaskan bahwa persetujuan dari RUPSLB terkait private placement ini akan menempatkan GOTO pada posisi yang sejajar dengan perusahaan publik global lainnya yang tidak perlu mengikuti proses serupa. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.