KABARBURSA.COM - Pada tanggal 23 April 2024, Pemerintah bersiap untuk mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau yang sering disebut lelang sukuk. Sasaran yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk lelang sukuk tersebut mencapai angka fantastis sebesar Rp 11 triliun.
Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) di bawah Kementerian Keuangan, akan ada tujuh (7) seri sukuk yang akan dilelang, termasuk dua seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan lima seri PBS (Project Based Sukuk).
Dana yang berhasil terkumpul dari lelang sukuk akan digunakan untuk mendukung sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.
Berikut adalah daftar ketujuh seri sukuk yang akan dilelang pada Selasa 23 April 2024:
- SPNS 22102024 (penawaran baru) yang akan jatuh tempo pada 22 Oktober 2024 dengan tingkat imbalan diskonto.
- SPNS 20012025 (penawaran baru) yang akan jatuh tempo pada 20 Januari 2025 dengan tingkat imbalan diskonto.
- PBS032 yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2026 dengan tingkat imbalan sebesar 4,87 persen.
- PBS030 yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2028 dengan tingkat imbalan sebesar 5,87 persen.
- PBS004 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dengan tingkat imbalan sebesar 6,10 persen.
- PBS039 yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2041 dengan tingkat imbalan sebesar 6,62 persen.
- PBS038 yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2049 dengan tingkat imbalan sebesar 6,87 persen.
Lelang sukuk akan dibuka pada hari Selasa tanggal 23 April 2024, dimulai pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil dari lelang akan diumumkan pada hari yang sama.
Sementara itu, penyelesaian transaksi (setelmen) akan dilakukan pada tanggal 25 April 2024 atau 2 hari kerja setelah lelang berlangsung.
Proses lelang SBSN akan dijalankan melalui sistem pelelangan yang dikelola oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang akan bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).