KABARBURSA.COM-PT Semen Indonesia Tbk (SMGR/SIG) telah berhasil meraih posisi puncak dalam peringkat Environmental, Social, and Governance (ESG) di kategori bahan bangunan di kawasan Asia Tenggara.
Menurut penilaian dari lembaga internasional Sustainalytics, perusahaan ini mendapatkan predikat Medium Risk dengan skor 22,9. Pengumuman hasil penilaian ini telah diumumkan melalui situs resmi Sustainalytics.
ESG Rating yang diberikan oleh Sustainalytics menjadi panduan bagi investor untuk mengevaluasi kinerja keberlanjutan perusahaan, terutama dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan dampak operasionalnya terhadap lingkungan dan masyarakat, serta tata kelola perusahaan. Sustainalytics membagi penilaian ESG Rating menjadi lima kategori, yaitu Negligible Risk 0 - 10, Low Risk 10 - 20, Medium Risk 20 - 30, High Risk 30 - 40, dan Severe Risk >40.
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal menyatakan bahwa ini adalah bukti dari komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis terbaik berbasis ESG untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dan mengoptimalkan potensi yang mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. "Semen Indonesia menempatkan faktor ESG sebagai dasar operasional kami dan memperkuat komitmen untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan dengan menetapkan Sustainability Road Map 2030 dan pembentukan Sustainability Committee," ujar Donny Arsal dalam keterangan pers yang dikeluarkan pada Jumat 1 Maret 2024.
SVP Sustainability Office Semen Indonesia Johanna Daunan menjelaskan bahwa SIG Sustainability Road Map 2030 menjadi panduan bagi seluruh entitas bisnis Semen Indonesia. "Dokumen ini berisi strategi, target, dan inisiatif perusahaan dalam mencapai keberlanjutan, yang menjadi landasan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan," jelas dia.
Predikat Medium Risk dari Sustainalytics menunjukkan bahwa implementasi ESG dalam operasi bisnis Semen Indonesia berjalan dengan baik, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan meningkatkan kinerja keberlanjutan. "Prestasi ini mendorong perusahaan untuk lebih giat mencapai target-target keberlanjutan yang telah ditetapkan dalam Sustainability Road Map 2030," ungkap Johanna
Dalam aspek lingkungan, Semen Indonesia telah mengimplementasikan berbagai upaya untuk mengurangi emisi CO2, seperti penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF). "Perusahaan ini juga mendukung pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya untuk menggantikan energi listrik pada operasionalnya, serta mengoptimalkan gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation)," beber Johanna
"Dengan berbagai upaya yang dilakukan pada tahun 2023, Semen Indonesia berhasil menurunkan intensitas emisi CO2 cakupan 1 (dari operasional) sebesar 17,37persen dibandingkan dengan baseline tahun 2010, serta menurunkan intensitas emisi CO2 cakupan 2 (penggunaan energi tidak langsung) sebesar 5,22persen," pungkas Johanna.