KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang menyebut laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tertinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Jawa Tengah.
BPS Kota Semarang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi selama tahun 2023 sebesar 5,79 persen.
Kepala BPS Kota Semarang, Fachruddin Tri Ubajani mengatakan, persentase laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang itu meningkat dibandingkan dengan 2022 yang mencapaio 5,75 persen.
“Ini artinya laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sangat bagus,” kata Fachruddin kepada Kabar Bursa, Jumat, 8 Maret 2024.
Menurut dia, sektor yang paling mempengaruhi meningkatnya laju pertumbuhan Kota Semarang didominasi sektor industri, konstruksi, dan perdagangan.
“Tiga besar sektor yang menguasai pertumbuhan ekonomi Semarang hingga mencapai 5,79 persen,” jelasnya.
Dirinya menyebut, dengan angka tersebut Kota Semarang menjadi yang paling tinggi di Jawa Tengah.
“Stabilitas ekonomi masyarakat Semarang termasuk bagus. Artinya, pertumbuhan ekonomi itu kan menggambarkan produksi barang dan jasa di Kota Semarang,” ucapnya.
Tak hanya laju pertumbuhan ekonomi yang dinilai bagus, angka Inflasi di Kota Semarang juga lebih rendah dari inflasi di Jawa Tengah bahkan nasional.
“Untuk inflasi Kota Semarang year on year (YOY) mencapai 2,45 persen, atau masih lebih rendah dari inflasi Jawa Tengah dan nasional,” tutur Fachruddin.
Penyumbang inflasi, lanjut Fachruddin, masih disebabkan karena kenaikan harga beras. Terlebih saat jelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2004.
“Beras masih menjadi faktor dominan penyumbang inflasi sampai bulan April. Di High Level Meeting kemarin juga saya sampaikan, ketika Ramadan dan Idulfitri, komoditas makanan jelas akan memberikan dampak inflasi,” kata dia.
“Selain beras, daging, telur dan cabai. Ada pula penyumbang dominan di sektor transportasi, seperti kereta api, pesawat, dan sebagainya,” sambungnya.
Fachruddin bahkan mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang telah memulai langkah antisipasi lebih awal.
“Pemkot Semarang dengan program Pak Rahman, Kios Pandawa, Urban Farming itu sangat berdampak. Pak Rahman menekan harga kebutuhan pangan agar lebih murah. Ketika komoditas naik seperti harga beras, ternyata di Semarang tidak hancur-hancuran harganya. Padahal daerah penyangga seperti Demak dan Grobogan mengalami banjir, namun dengan Pak Rahman dan kerja sama BUMP serta Bank Indonesia dengan Kios Pandawa membuat kenaikan harga beras tidak jor-joran,” paparnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemkot Semarang terus berupaya melakukan berbagai upaya dan program untuk menjaga stabilitas harga pangan. Bahkan, Satgas Pangan terus memantau pergerakan harga.
“Tindak lanjut High Level Meeting dengan Pemprov Jateng, akan ada gerakan pangan murah atau pasar murah yang disupport Bank Indonesia di Kota Semarang," kata Mbak Ita, panggilan akrabnya dikutip dari website Pemkot Semarang, Jumat, 8 Maret 2024.
Pemkot Semarang, lanjut Mbak Ita, juga menyiapkan berdirinya Kios Pandawa Kita (Kios Pangan Aman Tersedia Untuk Warga Kita) lebih banyak, setelah inisiasi di Pasar Kanjengan beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah Pak Penjabat (Pj) Gubernur Jateng mengapresiasi dan bahkan akan mereplikasi Kios Pandawa di kabupaten/kota lain. Ini salah satu upaya agar inflasi di Jawa Tengah bisa dtekan,” sebut dia.
Terkait, laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen, Mbak Ita berharap Kota Semarang semakin berkembang dan investasi semakin menggeliat di tahun 2024 ini.
“Harapannya laju inflasi juga semakin terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, daulat pangan, dan masyakarat tenang menghadapi Ramadan dan Lebaran,” pungkasnya. (bay/adi)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.