KABARBURSA.COM-Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (TimNas AMIN) mengungkapkan adanya dugaan kuat terjadinya pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mereka telah mengumpulkan bukti-bukti awal yang menunjukkan adanya pelanggaran tersebut dan terus melakukan pengumpulan informasi lebih lanjut dari berbagai daerah.
Ketua Dewan Pakar TimNas AMIN, Hamdan Zoelva, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan. Menurutnya, integritas Pemilu menjadi hal yang sangat penting dalam demokrasi, sesuai dengan amanat konstitusi.
Pelanggaran yang terjadi mencakup berbagai aspek, baik itu pelanggaran terhadap aturan pemilu, pelanggaran hukum, serta kebijakan atau tindakan yang dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi pihak-pihak yang terlibat.
Zoelva menegaskan bahwa pelanggaran TSM tidak mungkin terjadi hanya dengan keterlibatan pasangan calon atau peserta pemilu saja. Keterlibatan institusi pemerintahan, penyelenggara Pemilu, dan pengawas juga sangat penting dalam proses ini.
Contoh nyata dari pelanggaran tersebut, menurut Zoelva, adalah ketika Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengabaikan pelanggaran yang terjadi di hadapannya tanpa mengambil tindakan yang sesuai. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
Sebagai contoh konkret, Zoelva menyebut tindakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang meloloskan pasangan Gibran tanpa memberikan sanksi, meskipun telah dilaporkan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan pelanggaran etik yang menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
Oleh karena itu, Timnas AMIN terus melakukan inventarisasi dan pengumpulan bukti-bukti dari seluruh daerah di Indonesia untuk memperkuat indikasi bahwa Pemilu tidak berlangsung dengan integritas yang diharapkan. Langkah ini diambil untuk memastikan proses demokrasi yang adil dan transparan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.