KABARBURSA.COM - Tiga emiten dijadwalkan membayarkan dividen pada hari ini, Kamis, 6 Juni 2024. Ketiganya adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), dan emiten farmasi, PT Merck Tbk (MERK).
Sido Muncul menetapkan besaran dividen final yang akan dibayarkan Rp18/saham. Secara total, dividen tunai seluruhnya untuk tahun buku 2023 Rp918 miliar, setara 96,56 persen dari laba bersih tahun 2023. Total per sahamnya Rp30,6/saham.
Adapun dari total dividen itu Rp12,6/saham atau seluruhnya Rp378 miliar telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 20 November 2023. Sedangkan, sisanya Rp18/saham atau seluruhnya berjumlah Rp540 miliar dibagikan sebagai dividen final tunai pada 6 Juni.
Dalam laporan keuangan di tahun 2023, SIDO meraih penjualan hingga Rp3,58 triliun dari sebelumnya Rp3,88 triliun di tahun 2022. Sementara laba bersih yang tercatat mencapai Rp950,54 miliar di sepanjang tahun 2023.
“Seiring dengan kinerja bisnis yang positif, kami tetap berkomitmen untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham, salah satunya melalui pembagian dividen,” ujar David Hidayat, Direktur Utama SIDO.
Seperti yang diketahui, dalam 5 tahun terakhir, rasio pembayaran dividen SIDO selalu berada di atas 85 persen. Kinerja yang kuat ini didukung oleh kondisi keuangan Perusahaan yang sehat dan posisi kas yang stabil.
Sebelumnya, SIDO telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,6 per lembar saham pada bulan November 2023, sehingga secara keseluruhan Perusahaan telah membagikan dividen sebesar 97 persen dari laba bersih tahun 2023.
Sementara itu, emiten ‘raja’ kantong plastik Panca Budi Idaman (PBID) menetapkan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp300 miliar atau Rp160/saham yang akan dibayarkan pada 6 Juni 2024. Hal tersebut sebagaimana keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 13 Mei 2024.
Direktur Panca Budi Idaman Vicky Taslim mengatakan rapat sepakat mengucurkan Rp300 miliar atau setara Rp160 per saham sebagai dividen tunai. Jumlah ini mencerminkan 80 persen dari laba bersih 2023 yang berjumlah Rp374,15 miliar.
“Sebesar Rp3 miliar ditetapkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang perseroan terbatas. Sisanya ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya,” ujar Vicky.
Sebelumnya, menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau stocksplit melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direktur dan Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim menyampaikan rapat juga menyetujui rencana stocksplit dengan rasio 1:4 dari nilai nominal Rp100 menjadi Rp25 per saham.
Lukman menyatakan tujuan utama perseroan melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dengan memperluas basis investor. “Stock split akan menyebabkan harga saham PBID menjadi terjangkau bagi investor perorangan (ritel). Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham perseroan,” kata Lukman.
Dengan demikian, kata dia, jumlah saham Perseroan yang telah dikeluarkan Perseroan yang semula sebesar 1.875.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,00 per saham akan meningkat menjadi 7.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp25,00 per saham.
Kemudian, jumlah saham pada Modal Dasar Perseroan dari 6.000.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 menjadi 24.000.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp25,00.
Satu lagi emiten yang dijadwalkan membayarkan dividen pada 6 Juni ini adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Perseroan menetapkan dividen Rp 17,68 triliun atau Rp 178,50/saham.
Telkom Indonesia (TLKM) telah merilis data keuangan yang berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun pada akhir kuartal pertama 2024 atau tumbuh 3,7 persen YoY. Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan kinerja bisnis Data, Internet & IT Services senilai 11,3 persen YoY menjadi Rp 22,1 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, awal tahun 2024, TelkomGroup masih fokus pada langkah transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves. Kinerja perseroan masih berjalan cukup baik, meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom. Meski demikian, Telkom optimis apa yang tengah dilakukan saat ini akan memberikan output yang positif untuk keberlanjutan perusahaan di waktu mendatang.
"Kami akan terus menjalankan bisnis dengan berfokus pada penguatan digital connectivity, digital platform, dan digital service,” katanya.
Ririek Adriansyah mengatakan pada kuartal I/ 2024, TelkomGroup masih fokus pada langkah transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves. “Alhamdulillah kinerja perseroan masih berjalan cukup baik, meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom,” katanya.