KABARBURSA.COM – PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) menyiapkan langkah penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement di tengah tekanan struktur keuangan Perseroan.
Emiten konstruksi ini berencana menghimpun dana hingga Rp60 miliar guna memperbaiki likuiditas dan menurunkan beban kewajiban.
Berdasarkan keterbukaan informasi, PTDU akan menerbitkan saham baru dalam skema PMTHMETD dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham.
Dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perbankan, kewajiban kepada pihak ketiga, serta tambahan modal kerja.
Manajemen PTDU menjelaskan bahwa langkah private placement dilakukan karena kondisi keuangan Perseroan saat ini masih tertekan. Hingga laporan terakhir, rasio total liabilitas terhadap total aset Perseroan telah melampaui 100 persen, sementara modal kerja bersih tercatat negatif.
“Perseroan memerlukan tambahan modal untuk memperbaiki struktur permodalan dan menjaga keberlangsungan usaha,” ujar manajemen Djasa Ubersakti seperti dikutip dalam dokumen keterbukaan informasi.
Dalam rencana penggunaan dana, sekitar Rp10 miliar akan dialokasikan untuk pembayaran sebagian kewajiban Perseroan kepada BPD Kaltim Kaltara. Sisa dana akan digunakan untuk melunasi utang usaha kepada pihak ketiga serta memperkuat modal kerja operasional, termasuk pembelian material proyek dan pembayaran kewajiban jangka pendek.
Manajemen menegaskan bahwa private placement ini juga diharapkan dapat memperbaiki rasio keuangan Perseroan secara signifikan.
Setelah pelaksanaan PMTHMETD, ekuitas Perseroan diproyeksikan kembali positif, rasio utang terhadap ekuitas menurun, serta rasio lancar meningkat ke level yang lebih sehat.
"Aksi korporasi ini sekaligus akan mengubah struktur kepemilikan saham PTDU. Investor baru akan masuk sebagai pemegang saham pengendali setelah menyerap saham hasil private placement, tulis manajemen.
Sementara itu, kepemilikan pemegang saham lama akan terdilusi seiring penerbitan saham baru.
Manajemen PTDU menyatakan bahwa perubahan pengendali tersebut merupakan bagian dari upaya penyelamatan dan restrukturisasi Perseroan.
“Masuknya investor baru diharapkan dapat mendukung pemulihan kinerja dan keberlanjutan usaha Perseroan ke depan,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi.
Kinerja Keuangan Periode Terakhir PTDU
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim per 30 September 2025, posisi keuangan PTDU masih berada dalam tekanan.
Total liabilitas Perseroan tercatat mencapai Rp129,75 miliar, sementara total aset berada di level Rp121,99 miliar. Kondisi tersebut membuat liabilitas melampaui aset, sehingga ekuitas Perseroan masih mencatat defisit.
Pada periode sembilan bulan 2025, PTDU membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,94 miliar. Meski lebih baik dibandingkan rugi Rp18,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, Perseroan belum mampu mencatatkan laba bersih.
Dari sisi operasional, pendapatan usaha PTDU hingga akhir September 2025 tercatat sebesar Rp49,72 miliar. Nilai tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,53 miliar, seiring mulai berjalannya sejumlah proyek konstruksi.
Namun, peningkatan pendapatan tersebut belum cukup untuk menutup beban operasional dan kewajiban keuangan Perseroan.
Tekanan likuiditas juga tercermin dari posisi kas dan bank yang tercatat sebesar Rp4,51 miliar per 30 September 2025, turun tajam dibandingkan posisi akhir 2024 yang mencapai Rp12,14 miliar.
Sementara itu, utang bank PTDU masih berada di level Rp70,92 miliar, dengan sebagian besar merupakan pinjaman kepada Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. (*)