Logo
>

PADI Raup Pendapatan Melonjak 120 Persen, ini Penopangnya

Pendapatan Minna Padi Investama Sekuritas mencapai Rp38,47 miliar hingga September 2025.

Ditulis oleh Syahrianto
PADI Raup Pendapatan Melonjak 120 Persen, ini Penopangnya
PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) mencatat peningkatan pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama 2025. (Foto: Dok. KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) mencatat peningkatan pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

    Hingga periode yang berakhir 30 September 2025, total pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp38,47 miliar, melonjak sekitar 120,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 miliar.

    Berdasarkan laporan kinerja keuangan Perseroan, kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh aktivitas perantara perdagangan efek. Sepanjang Januari hingga September 2025, pendapatan bersih dari kegiatan tersebut mencapai Rp37,03 miliar, tumbuh sekitar 105,4 persen yoy dari Rp18,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Selain itu, Perseroan juga membukukan pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi efek sebesar Rp1,15 miliar. Pada sembilan bulan 2024, pos pendapatan ini belum memberikan kontribusi.

    Sementara itu, pendapatan dividen dan bunga tercatat sebesar Rp287,24 juta hingga akhir September 2025. Nilai tersebut turun sekitar 50,9 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp584,37 juta.

    Meski demikian, kontribusi pendapatan dari aktivitas utama tetap menjadi penopang utama pertumbuhan pendapatan Perseroan secara tahunan.

    Seiring dengan meningkatnya aktivitas usaha, beban operasional Perseroan juga mengalami kenaikan. Beban kepegawaian tercatat sebesar Rp7,91 miliar hingga September 2025, meningkat sekitar 22,6 persen yoy dari Rp6,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Beban penyusutan relatif stabil di kisaran Rp2,31 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp797,05 juta dari Rp726,91 juta, atau meningkat sekitar 9,7 persen yoy.

    Perseroan juga mencatat lonjakan beban kustodian menjadi Rp676,96 juta hingga September 2025, melonjak sekitar 253,5 persen yoy dibandingkan Rp191,51 juta pada sembilan bulan 2024. Kenaikan sejumlah pos beban tersebut sejalan dengan meningkatnya aktivitas transaksi dan operasional sepanjang tahun berjalan.

    Dari sisi posisi keuangan, total ekuitas PADI per 30 September 2025 tercatat sebesar Rp180,80 miliar, meningkat sekitar 16,4 persen dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp155,31 miliar.

    Struktur ekuitas Perseroan masih ditopang oleh modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp282,68 miliar, dengan saldo laba belum ditentukan penggunaannya yang masih mencatat defisit Rp97,71 miliar.

    Total liabilitas dan ekuitas Perseroan pada akhir September 2025 tercatat sebesar Rp267,66 miliar, naik sekitar 52,1 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar Rp175,97 miliar.

    Dari sisi sumber daya manusia, jumlah karyawan tetap Perseroan tercatat sebanyak 45 orang hingga akhir September 2025, bertambah sekitar 4,7 persen dibandingkan 43 orang pada akhir 2024.

    Sementara itu, total remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris hingga sembilan bulan 2025 tercatat sebesar Rp1,61 miliar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.