Logo
>

Waspada Sentimen Suku Bunga, IPOT Rekomendasikan Saham ini

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Waspada Sentimen Suku Bunga, IPOT Rekomendasikan Saham ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam -2,74 persen dalam sepekan lalu ke level 7.087 pada akhir perdagangan Jumat, 19 April 2024. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan ada sejumlah sentimen yang menopang pelemahan IHSG pada pekan lalu.

    Angga menyebutkan 4 sentimen tersebut yakni statement Jerome Powell, pelemahan USD-IDR, kenaikan harga komoditas dan pergerakan foreign. Pertama terkait statement Jerome Powell.

    Angga menjelaskan, Jerome Powell dalam pidatonya minggu ini menyebutkan akan menunggu lebih lama (dari antisipasi sebelumnya) untuk menurunkan suku bunga pasca rangkaian rilis data inflasi US yg tercatat tetap tinggi.

    "Powell menunjuk pada kurangnya kemajuan tambahan yang dicapai mengenai inflasi setelah penurunan cepat yang terlihat pada akhir tahun lalu," katanya dalam keterangan resmi, Senin 21 April 2024.

    Dia juga mencatat bahwa kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak waktu bagi para pejabat untuk mendapatkan keyakinan yang diperlukan bahwa inflasi AS mengarah ke sasaran The Fed sebesar 2 persen.

    Merujuk pada sentimen pelemahan USD-IDR, Angga menjelaskan harga berbagai jenis barang di pasaran berpotensi meningkat seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah yang saat ini telah menembus level Rp16.200 per dollar AS. Hal ini seiring dengan adanya potensi kenaikan biaya produksi.

    Menariknya, BI sendiri telah menggelontorkan cadangan devisa untuk meredakan pelemahan nilai tukar Rupiah sekitar sebesar USD250mn/day (4 Triliun). Adapun dampak pelemahan Rupiah ini yakni menyebabkan kenaikan pada harga barang baku impor, kenaikan harga dan inflasi di masyarakat.

    "Penurunan ekspor 9,45 persen yoy dan imbas dari penurunan nilai ekspor komoditas unggulan seperti batubara besi dan baja dan CPO serta turunannya. Ekspor ke China juga turut mengalami penurunan," jelasnya.

    Sementara itu terkait sentimen kenaikan harga komoditas, saat ini harga komoditas mengalami kenaikan mingguan cukup signifikan dan merata dipimpin kenaikan nikel. Harga komoditas menguat karena dampak dari nilai tukar dan juga mulai pulihnya kegiatan manufaktur di China.

    Menariknya, dampak dari larangan supply Russia oleh LME terhadap mineral logam turut membatasi supply globalkedepannya. Rusia sudah menyumbang 91 persen stok aluminium LME pada akhir Maret, 62 persen tembaga dan 36 persen nikel.

    "Jadi, cermati saham-saham mineral logam MDKA ANTM TINS," saran Angga.

    Terkait sentimen pergerakan asing, jelasnya, asing keluar melanjutkan net sell pada minggu pertama sebelum Lebaran pada saham LQ45 yang terbebani prospek suku bunga dan rotasi ke sektor komoditas seperti TPIA, MDKA, AKRA, ANTM dan PGAS.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.