Logo
>

Klarifikasi BYD Soal Asap, Pakar ITB Bilang Begini

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Klarifikasi BYD Soal Asap, Pakar ITB Bilang Begini
Ilustrasi insiden mobil listrik BYD yang berasap di Palmerah, Jakarta Barat. Foto dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com

KABARBURSA.COM ­– Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu meminta pihak PT BYD Motor Indonesia selaku agen pemegang merek (APM) mobil listrik BYD di Indonesia melakukan investigasi mendalam terkait insiden mobil BYD berasap di Palmerah, Jakarta Barat.

“Penting untuk menekankan bahwa investigasi teknis menyeluruh harus dilakukan sebelum menarik kesimpulan,” kata Yannes kepada KabarBursa.com, Jumat, 16 Mei 2025.

Sebelumnya beberapa saat usai kebakaran terjadi, pihak BYD mengirimkan klarifikasi terkait insiden tersebut. Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia Luther Pandjaitan menampik jika insiden yang terjadi di Palmerah adalah kebakaran.

“Perlu kami klarifikasi bahwa yang terjadi adalah insiden asap dan bukan berasal dari api seperti beberapa foto yang beredar, di mana memperlihatkan pantulan lampu mobil berwarna merah pada asap tersebut,” kata Luther dalam pernyataan tertulis yang diterima KabarBursa.com, Rabu, 14 Mei 2025.

Yannes menilai, klarifikasi dari BYD Indonesia harus dibuktikan melalui proses investigasi. Proses investigasi ini dinilai penting untuk dilakukan agar mendapat penjelasan yang pasti terkait dengan insiden di Palmerah. Karena, menurutnya, masyarakat berhak tahu dan mendapat transparansi penuh.

“Jika BYD menyatakan itu bukan kebakaran, pernyataan tersebut perlu didukung oleh bukti teknis dan uji forensik independen,” kata Yannes.

Menurutnya, keluarnya asap tebal dari mobil BYD Seal jelas mengindikasikan adanya masalah teknis di baterai. Asap tebal dan letupan, lanjut dia, mengindikasikan potensi kebakaran.

“Bisa juga disebabkan oleh reaksi kimia dalam baterai, korsleting internal atau kerusakan di sistem pendingin tanpa memicu nyala api terbuka,” jelasnya.

Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menyebut produsen otomotif kelas dunia seperti BYD harus memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan produk yang dijual di Tanah Air. Proses investigasi mendalam dan recall, lanjut dia, juga merupakan bagian dari tanggung jawab produsen.

“BYD memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan produknya pada seluruh konsumennya, termasuk melakukan investigasi, recall jika perlu, dan tentunya penting untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada pengguna tentang penggunaan dan perawatan EV,” ujarnya.

Yannes menjelaskan, jika berdasarkan hasil investigasi ditemukan cacat produksi atau kesalahan sistem, ia meminta BYD Indonesia segera melakukan recall atau memperbarui perangkat lunak (sistem manajemen baterai) BMS-nya.

“Tindakan ini menunjukkan bahwa BYD proaktif dalam menjaga keamanan konsumen, yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap reputasinya. Respons BYD yang cepat juga bisa menjadi pembeda kompetitif di pasar EV, dan menunjukkan bahwa BYD serius menjaga kualitas produknya,” ujarnya.

Insiden Mobil Listik BYD Berasap di Palmerah

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Palmerah, Jakarta Barat, dikejutkan dengan insiden munculnya asap pekat dari sebuah mobil listrik BYD Seal pada Selasa pagi, 13 Mei 2025. Kejadian yang berlangsung di Jalan Katalia, RT 04 RW 08, Kelurahan Kota Bambu Utara itu sontak menarik perhatian warga sekitar.

Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi @humasjakfire, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat mulai menangani insiden tersebut pada pukul 04.45 WIB. Proses penanganan selesai pada pukul 09.34 WIB menggunakan perlengkapan khusus seperti fire blanket.

Melihat dari metode penanganan yang digunakan, diduga sumber asap berasal dari komponen baterai kendaraan. Hal ini sejalan dengan karakteristik pemadaman pada mobil listrik yang umumnya membutuhkan waktu cukup lama, sebagaimana terlihat pada kejadian di Palmerah.

Usai kejadian, pihak BYD langsung memberikan klarifikasi dalam pernyataan tertulis yang membantah jika insiden di Palmerah adalah kebakaran. Ia juga menyatakan keprihatinannya kepada pemilik kendaraan.

“Kami turut prihatin atas kondisi yang menimpa konsumen kami dan memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Berdasarkan informasi di lapangan Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” kata Luther. 

Ia juga menyatakan bahwa tim purna jual BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan mengidentifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut.

Belum Ada Solusi Tangani Kebakaran Baterai

Sebelumnya, Ahmad Wildan, Senior Investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menyatakan bahwa hingga kini belum ditemukan cara yang benar-benar efektif untuk menangani kebakaran pada baterai kendaraan listrik. Ia menegaskan, jika baterai sudah terbakar, penyemprotan dengan air bukanlah solusi yang bisa diandalkan.

“Meski direndam air kolam, akan tetap menyala (apinya). Karena di dalam baterai listrik itu terdapat ribuan cell. Ketika satu mengalami malfunction akan terjadi thermal runaway sampai cell itu habis baru padam,” ujar Wildan saat diwawancarai KabarBursa.com belum lama ini.

Wildan menjelaskan, kondisi berbahaya bisa terjadi saat baterai berada dalam kapasitas 60 hingga 70 persen. Dalam fase itu, proses pengisian ulang daya rentan menimbulkan suhu berlebih (overheat) yang bisa memicu thermal runaway—yakni lonjakan suhu ekstrem yang berpotensi menyebabkan kebakaran.

“Makanya di kendaraan listrik ada BMS atau battery management system. Jadi misal ada satu cell yang malfunction akan diputus dan tidak mendapat aliran listrik. Jadi bus dan kendaraan listrik harus dilengkapi dengan BMS yang mampu memutus dan mengidentifikasi baterai yang ada mall fungtion. BMS itu di luar mobil listrik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wildan menambahkan bahwa hingga kini, bahkan negara-negara dengan teknologi transportasi yang sudah mapan pun masih menghadapi tantangan besar dalam menangani kasus kebakaran baterai EV. Salah satu cara yang diterapkan secara darurat adalah merendam baterai ke dalam kolam air, bukan untuk memadamkan secara langsung, melainkan mencegah api menjalar lebih luas.

“Diisolasi sampai habis untuk mengurangi dampak. Kalau di jalan raya harus dipindah karena kebakarannya lama dapat merusak struktur beton,” tuturnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.