Logo
>

Rem Mendadak! BYD Atto 3 Bikin Panik Pengendara di Tol Malaysia

BYD Atto 3 rem mendadak tanpa peringatan di tol. Mobil mati total, sensor rusak, layanan bengkel resmi pun bikin pemilik kecewa.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Rem Mendadak! BYD Atto 3 Bikin Panik Pengendara di Tol Malaysia
Viral. BYD Atto 3 yang tiba-tiba mengerem di jalan tol Malaysia.

KABARBURSA.COM - Viral kejadian mobil listrik BYD Atto 3 tiba-tiba rem mendadak di jalan tol. Pengguna mobil setrum ini menyayangkan respons mobil yang berhenti mendadak karena dapat membahayakan pengendara.

Peristiwa mobil BYD berhenti mendadak ini diinformasikan oleh pemilik BYD Atto 3 di Malaysia. Melalui akun Facebook Nur Afifah Abdul Rahim, ia sempat menceritakan kronologi permasalahan kendaraan milik suaminya tersebut.

Berdasarkan video dari kamera Dashcam kendaraan, BYD Atto 3 tersebut mulanya melaju di lajur kanan jalan tol hingga kecepatan 106 kilometer (km) per jam, Kamis, 1 Mei 2025 pukul 16.45 waktu setempat.

Namun tidak lama berselang, kecepatan Compact SUV listrik dari pabrikan asal China ini tiba-tiba turun dan terhenti di lajur tersebut. Sontak pengendara pun panik karena mobil milik Suami Afifah tidak bisa digerakkan.

"Pengalaman paling mengerikan bagi kami sekeluarga adalah ketika mobil BYD Atto 3 tiba-tiba melakukan rem mendadak saat sedang melaju di jalur kanan tol," ujar Afifah dalam keterangannya yang dikutip, Minggu, 22 Juni 2025.

Ia melanjutkan, sebelum kejadian berlangsung Afifah dan keluarga sedang dalam perjalanan dari Melaka menuju kampung halamannya di wilayab Penang, dan sempat singgah di Kajang untuk menghadiri acara open house.

"Ketika melintas di tol Cheras-Kajang, mobil tiba-tiba melakukan pengereman mendadak tanpa ada peringatan atau indikator apa pun. Di panel layar mobil tertulis "Power System Failure" (kegagalan sistem tenaga listrik) dan keempat ban mobil seperti terkunci total," sebut Afifah.

Beruntung, rival Chery Omoda E5 tersebut tidak tertabrak beberapa kendaraan lain di belakang saat mengalami rem mendadak. Afifah pun lantas menhubungi pengelola tol untuk meminta bantuan karena mobilnya tidak bisa bergerak.

"Beberapa kendaraan nyaris mengalami kecelakaan karena harus menghindari tabrakan dengan mobil kami yang mendadak berhenti di jalur kanan tol. Saya langsung menghubungi pihak pengelola tol untuk meminta bantuan pengamanan lalu lintas. Alhamdulillah, kurang dari 10 menit, tim patroli jalan tol tiba dan langsung memasang kerucut di jalur kanan agar pengendara lain waspada," terangnya.

Karena mengalami malfungsi, BYD Atto 3 milik Afifah sempat coba dimati-hidupkan, walaupun pada akhirnya tindakan tersebut tidak membuahkan hasil.

"Saya juga mencoba mematikan dan menyalakan kembali mobil, namun tidak berhasil karena mobil tidak merespons sama sekali. Ban mobil tetap terkunci dan tidak bisa didorong meskipun posisi transmisi sudah di posisi 'N' (Netral)," ungkapnya.

Jeda satu jam dari kejadian, mobil derek dari pihak asuransi datang dan menarik unit Atto 3 ke bengkel resmi BYD Glenmarie, Shah Alam, Malaysia.

"Saat itu sudah pukul tujuh malam dan saya hanya bisa meninggalkan mobil di sana karena sudah di luar jam operasional. Kami sekeluarga terpaksa menginap di rumah saudara yang kebetulan tidak jauh dari sana," sebut Afifah.

Diagnosa Berbelit dari Pihak BYD

Penasaran dengan penyebab masalah BYD Atto 3 miliknya, Afifah coba menelepon pihak BYD Glenmarie untuk melaporkan kondisi mobil, tetapi pihak bengkel resmi dinarasikan malah melemparkan sejumlah alasan yang dirasa berbelit-belit.

"Mereka memberikan berbagai alasan seperti staf tidak cukup, perlu buat janji dulu, dan lain-lain. Karena ini menyangkut keselamatan jiwa, saya bersikeras meminta mereka segera memeriksa mobil. Sekitar pukul 4 sore, mereka menginformasikan bahwa mobil mengalami masalah pada aki 12V dan butuh beberapa hari untuk perbaikan serta pemeriksaan lebih lanjut," terangnya.

Afifah lalu meminta pihak bengkel BYD Glenmarie bertanggung jawab karena ia ingin segera melanjutkan perjalanan.

"Namun mereka beralasan bahwa unit mobil pinjaman habis. Kami sekeluarga hanya bisa terdiam mendengar alasan seperti ini dari sebuah perusahaan mobil listrik yang katanya ternama di Malaysia," serunya.

Akhirnya Afifah dan keluarga harus rela membatalkan niatnya berkunjung ke Melaka demi mengurus masalah BYD Atto 3 yang mengalami kerusakan. Ia juga merasa kecewa dengan pelayanan bengkel resmi tersebut.

"Setelah beberapa kali adu argumen, barulah mereka bersedia membantu mengantarkan kami pulang. Menurut saya, layanan dari perusahaan ini sangat buruk di awal. Mereka seolah enggan bertanggung jawab dan menganggap masalah ini sepele," ucapnya.

Tindak Lanjut Masalah

Pihak BYD Glenmarie kemudian meminta pemilik kendaraan mengontak BYD Melaka, dealer tempat ia memboyong unit beberapa bulan lalu.

Anehnya, BYD Melaka malah lepas tangan dengan alasan perbaikan ini di luar wewenangnya karena unit mobil listrik 5-seater ini sempat ditarik ke bengkel BYD Glenmarie.

"Saya hanya bisa menunggu keputusan tanpa bisa berbuat banyak. Padahal sebelumnya juga saya sudah melaporkan kerusakan pada Wallbox Charger sejak bulan Februari, tetapi hingga kini belum ada solusi. Saat saya follow up, jawabannya masih sama yaitu mereka belum tahu kapan bisa selesai, dan sudah dilaporkan ke pemasok," jelas Afifah.

Lalu pada 5 Mei, BYD Melaka menginformasikan bahwa aki 12V dari Atto 3 miliknha perlu diganti karena tegangan listriknya terhitung rendah. Afifah pun tak percaya karena mobil baru berumur kurang dari setahun pemakaian.

"Saya cukup terkejut karena mobil ini baru berusia 10 bulan, tapi sudah mengalami masalah pada aki. Biaya penggantian aki sebesar RM418 (Rp1,6 jutaan) dan tidak ditanggung garansi karena mobil sudah menempuh lebih dari 20 ribu km," paparnya.

Kemudian muncul pertanyaan soal mengapa tidak ada peringatan atau indikator apa pun sebelum BYD Atto 3 tiba-tiba terhenti dan mengalami rem mendadak.

"Lalu jawaban mereka: memang tidak ada peringatan jika aki 12V bermasalah! Saya hanya ingin berbagi pengalaman buruk menggunakan BYD Atto 3. Karena kejadian ini menyangkut nyawa istri dan anak-anak saya, serta pengguna jalan lainnya, saya merasa perlu untuk memperingatkan orang lain agar lebih berhati-hati jika menggunakan mobil ini," pungkasnya.

Temuan Masalah di Sensor-Penyelesaian

Setelah 12 hari kendaraan berada di service center, perwakilan dari BYD Simeon Motors datang ke Melaka untuk memberikan penjelasan rinci tentang penyebab sebenarnya dari masalah tersebut.

"Awalnya, BYD Glenmarie menginformasikan bahwa masalahnya disebabkan oleh baterai 12V. Namun, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa penyebab sebenarnya adalah kerusakan teknis pada sensor yang terletak di pintu pengemudi," kata Afifah.

Menurut BYD Simeon Motors, ketika sensor pintu pengemudi ini tidak berfungsi, mobil akan mengaktifkan safety mode yang segera menyalakan lampu hazard dan mobil akan berhenti pada kecepatan yang sangat cepat atau kurang dari tujuh detik.

"Maka sistem mobil juga akan mati dengan sendirinya dan tidak memberikan respon. Ban juga gak bisa diputar walaupun gear 'N'," sebutnya.

Berdasarkan rekaman dashcam, mobil mulai mengerem pada detik ke-21 dengan kecepatan 106 km/jam dan berhenti sepenuhnya pada pada detik ke-27.

"Yang sangat disesalkan, tidak ada peringatan dini atau tanda-tanda yang muncul sebelum mobil mengambil tindakan drastis untuk tiba-tiba berhenti. Semua terjadi begitu cepat sehingga kita tidak punya waktu untuk melakukan apa-apa," ujar Afifah.

"Lebih mengkhawatirkan lagi, sistem yang seharusnya menjamin keamanan telah bertindak sebaliknya. Bagi kami sekeluarga, sistem ini tidak hanya tidak membantu, tapi berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya," sambungnya.

Namun, Afifah cukup mengapresiasi tindakan profesional BYD Simeon Motors yang menyelesaikan masalah ini dengan baik dengan melakukan pembelian unit kembali (buyback) kendaraan melalui skema full set dengan pihak bank.

"Meskipun mengalami kerugian akibat melakukan pembayaran cicilan selama beberapa bulan, keputusan ini diambil demi keselamatan keluarga. Aku tidak sanggup mengambil risiko jika ini terjadi lagi," terangnya.

Selepas kejadian ini, perempuan tersebut tampaknya kapok dengan produk mobil listrik BYD. Ia berupaya mencari alternatif mobil merek lain pasca kejadian yang ia alami.

"Kejadian ini mengajarkan saya untuk berhati-hati dalam memilih merek mobil dan tidak terpengaruh oleh promosi yang ditawarkan di media sosial. Saat ini, kami sedang memeriksa pilihan kendaraan lain yang menawarkan fitur keamanan yang ditingkatkan serta layanan purnajual yang lebih memuaskan," tutupnya.(*) 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Harun Rasyid

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.