KABARBURSA.COM - Kehadiran mobil listrik baru Xiaomi YU7 di pasar otomotif China terbilang cukup fenomenal. Xiaomi YU7 sukses mendulang pemesanan sebanyak 240 ribu unit dalam waktu 18 jam setelah diluncurkan di China, Kamis, 26 Juni 2025.
Pihak Xiaomi memastikan, angka pemesanan tersebut bersifat pasti sebab uang booking yang disetorkan konsumen tidak bisa dikembalikan sesuai perjanjian.
Xiaomi YU7 sempat digadang-gadang bakal menjadi rival utama Tesla Model Y, tetapi ancaman sesungguhnya justru menghantam pemain lokal, salah satunya bagi produk mobil listrik BYD.
BYD patut waspada dengan Xiaomi YU7 lantaran mampu menawarkan spesifikasi dan harga yang kompetitif, serta desain modern yang banyak mencuri perhatian
Selain itu, Xiaomi juga sukses memaksimalkan peluncuran YU7 lewat strategi marketing yang baik mengandalkan kekuatan brand dalam hal teknologi, loyalitas fans Xiaomi, dan pemasaran digital yang efisien.
Di sisi lain, BYD selaku raksasa otomotif China juga memiliki sport utility vehicle (SUV) baru yakni Tang L. Sebagai sesama SUV listrik, BYD Tang L yang mulai mengaspal di Tiongkok pada April lalu dianggap kurang impresif bagi konsumen lokal China.
Menurut catatan Car News China, peluncuran BYD Tang L berjalan senyap tanpa antusiasme pasar yang berarti. Buktinya kehadiran BYD Tang L bisa dibilang kurang disambut pasar, tanpa adanya ribuan pemesanan dan kurang tersorot media China.
Padahal BYD Tang L memiliki spesifikasi dan teknologi yang bisa bersaing dengan Xiaomi YU7.
Dapat Sambutan Meriah di Peluncuran
Seperti diberitakan sebelumnya, Xiaomi kembali menunjukkan komitmennya di dunia otomotif dengan meluncurkan kendaraan listrik terbaru, YU7. Ini merupakan model kedua dari lini mobil listrik Xiaomi setelah sebelumnya memperkenalkan SU7 pada Maret 2024 sebagai sedan premium di pasar Tiongkok.
Peluncuran YU7 langsung mencetak rekor. Dalam waktu hanya tiga menit setelah diperkenalkan pada Kamis, 27 Juni waktu setempat, SUV listrik ini berhasil terjual sebanyak 200 ribu unit. Angka tersebut mencerminkan antusiasme luar biasa terhadap gebrakan baru dari perusahaan teknologi yang selama ini dikenal luas lewat lini produk ponsel pintarnya.
Mengutip laporan Car News China, salah satu faktor yang turut mendongkrak daya tarik YU7 adalah harga jualnya yang dipatok mulai dari 253.500 yuan, atau sekitar Rp570 jutaan. Harga kompetitif ini membuat YU7 tampil menonjol di segmen kendaraan listrik jenis sport utility vehicle (SUV).
CEO Xiaomi, Lei Jun, menyatakan optimisme tinggi terhadap prospek pasar YU7. “Saya sangat yakin permintaan YU7 akan tiga kali lebih tinggi dibandingkan SU7,” ujarnya.
Ia mengaitkan keyakinannya dengan tren yang berkembang di pasar otomotif Tiongkok, di mana SUV memiliki porsi penjualan yang jauh lebih besar dibanding sedan, dengan rasio mencapai 3 banding 1.
Sebagai perbandingan, SU7 mencatatkan 50.000 pesanan hanya dalam 27 menit setelah diluncurkan, dan nyaris menembus 90.000 unit dalam kurun waktu sehari.
Data dari China EV DataTracker per Mei 2025 menunjukkan, total pengiriman SU7 ke konsumen telah menembus angka 272.000 unit. Capaian ini menjadikan SU7 sebagai salah satu model kendaraan listrik terlaris di Tiongkok, bersaing ketat dengan BYD Seal.(*)