KABARBURSA.COM - Pelaksanaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024 yang digelar dari 11 November hingga 12 Desember 2024 telah resmi berakhir.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta para pelaku industri, sukses menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan perkembangan teknologi keuangan digital dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat dan risiko industri fintech.
Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) OJK Djoko Kurnijanto, memberikan apresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2024. Djoko menyatakan bahwa acara ini telah berhasil meningkatkan sinergi antara regulator dan pelaku industri fintech dalam meningkatkan edukasi serta literasi masyarakat mengenai teknologi keuangan digital.
"Keberhasilan pelaksanaan BFN dan IFSE 2024 merupakan pencapaian strategis yang terlihat dari peningkatan sinergi antara regulator dan pelaku industri, serta peningkatan literasi publik dalam memanfaatkan layanan fintech secara produktif dan bertanggung jawab," ujar Djoko kepada wartawan di Jakarta, Senin 16 Desember 2024.
Ia berharap bahwa melalui acara ini, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus meningkat, serta memperkuat kemitraan antara penyelenggara ITSK dan lembaga jasa keuangan (LJK), guna meningkatkan kualitas layanan dan produk keuangan yang lebih efisien dan cepat.
Selain itu, Djoko menambahkan bahwa peningkatan kemitraan ini berpotensi untuk memajukan sektor UMKM dan berkontribusi dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh pemerintahan baru. Sinergi ini, menurutnya, dapat menggerakkan sektor ekonomi digital Indonesia untuk tumbuh lebih pesat dan menjadi motor utama perekonomian nasional.
Selama pelaksanaan BFN yang dimulai pada 11 November 2024, lebih dari 130 kegiatan webinar dan seminar edukasi serta literasi terkait fintech telah diselenggarakan, dengan lebih dari 230 narasumber dari kementerian, lembaga, akademisi, dan pelaku industri. Kegiatan ini juga menarik potensi talenta digital muda Indonesia dengan menampilkan lebih dari 115 lowongan pekerjaan melalui platform virtual www.bulanfintechnasional.com.
Salah satu aspek penting dari BFN 2024 adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan rekan-rekan jurnalis melalui kegiatan Media Clinic, yang berhasil menarik perhatian media dengan lebih dari 500 pemberitaan dalam sebulan. Selain itu, puncak acara BFN 2024, The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024, berlangsung sukses di Kasablanka Hall, Jakarta, pada 12-13 November 2024.
Event IFSE 2024 ini menampilkan berbagai agenda, termasuk 30 sesi konferensi utama yang dihadiri oleh lebih dari 70 pembicara nasional dan internasional, serta berbagai kegiatan mini stage dan lebih dari 50 booth dari perusahaan fintech, UMKM, dan media. Acara ini berhasil menarik lebih dari 5.000 peserta yang terdiri dari pelaku industri, ekosistem pendukung fintech, serta masyarakat umum.
Sesi konferensi membahas isu-isu terkini seperti adopsi Supervisory Technology, Regulatory Technology, Cybersecurity, Perencanaan Keuangan Digital, dan Transformasi Digital Banking, serta berbagai topik strategis lainnya, seperti QRIS Cross Border, Crypto-Asset, dan Artificial Intelligence.
Sekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. Menurutnya, keberhasilan BFN dan IFSE 2024 mencerminkan komitmen AFTECH dan seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan sektor fintech di Indonesia. Budi menambahkan bahwa kegiatan ini juga menekankan pentingnya edukasi kepada konsumen agar dapat memanfaatkan layanan fintech secara tepat dan bertanggung jawab.
Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Ardian Asmar, berharap acara ini dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, terutama komunitas Muslim, untuk memanfaatkan layanan fintech syariah. Menurutnya, meski kesadaran konsumen Muslim terhadap fintech syariah sudah cukup baik, masih ada potensi untuk terus ditingkatkan.
"Fintech syariah dapat menjadi katalisator utama dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia," tambah Ardian. Ia juga menyatakan bahwa sektor fintech syariah berperan penting dalam memberikan layanan keuangan berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif, yang tentunya dapat memberikan kontribusi positif terhadap inklusi keuangan nasional.
Penutupan BFN 2024 menandai pencapaian penting dalam upaya Indonesia menuju inklusi keuangan universal. Dengan kolaborasi yang erat antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri, BFN 2024 telah membuktikan bahwa sinergi kuat antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk mendorong transformasi digital di sektor keuangan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia.