KABARBURSA.COM - Selama lebih dari satu dekade, BTPN Syariah tetap menjadi satu-satunya bank umum syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi di berbagai pelosok Indonesia. Di tengah tantangan ekonomi yang kian berat, terutama bagi segmen ultra mikro, bank ini terus menjaga kualitas pembiayaan serta meningkatkan intensitas pendampingan kepada nasabah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi RI melambat menjadi 5,05 persen pada kuartal II 2024, dengan deflasi yang terjadi dari Mei hingga Juli 2024.
BTPN Syariah semakin selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah situasi penuh ketidakpastian. Bank juga memperkuat pendampingan melalui peran #bankirpemberdaya dalam membentuk empat perilaku unggul nasabah: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Solidaritas (BDKS). Dengan ini, diharapkan segmen ultra mikro mampu bertahan menghadapi segala tantangan.
Sebagai bagian dari upaya membangun semangat nasabah, BTPN Syariah memberikan apresiasi berupa program umrah satu pesawat bagi 10 sentra inspiratif yang menunjukkan solidaritas tinggi dalam mengembangkan BDKS. Tidak hanya itu, nasabah yang terus berkembang dan menginspirasi juga mendapat kesempatan untuk mengikuti program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) yang menawarkan pendampingan lebih intensif dari mahasiswa.
“Kami fokus menjaga kualitas dengan selektif menyalurkan pembiayaan dan memperkuat pendampingan nasabah untuk membentuk perilaku unggul. Insya Allah, langkah ini akan menjaga kualitas bisnis dan memberikan peluang bagi bank untuk tumbuh berkelanjutan,” ujar Direktur BTPN Syariah, Arief Ismail, dalam public expose, Selasa 27 Agustus 2028
Hingga akhir Juni 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp552 miliar dengan total pembiayaan mencapai Rp10,44 triliun. Rasio keuangan Bank tetap sehat, tercermin dari ROA sebesar 6,6 persen dan CAR yang mencapai 50,1 persen.
Pembagian Dividen Tunai
Direktur Kepatuhan sekaligus Corporate Secretary BTPN Syariah, Arief Ismail, menyatakan bahwa pembagian dividen dilakukan sebagai komitmen BTPN Syariah terhadap semua pemangku kepentingan, terutama para investor.
“Salah satu agenda penting yang disetujui adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp70,15 per lembar saham atau setara dengan Rp540,4 miliar, yang merupakan 50 persen dari laba bersih kinerja tahun 2023,” ujar Arief dalam keterangan pers secara tertulis, Rabu, 20 Maret 2024.
Arief juga menekankan bahwa pembagian dividen merupakan bukti komitmen BTPN Syariah kepada para investor, sambil terus memberdayakan masyarakat inklusi di seluruh Indonesia untuk memberikan peluang pertumbuhan bersama dan meningkatkan kualitas hidup segmen ultra mikro.
Meskipun menghadapi tantangan, BTPN Syariah tetap fokus memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada nasabah sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat inklusi.
Salah satu program yang dilakukan adalah melibatkan lebih banyak generasi muda melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka.
Arief juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 49.000 ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 fasilitator untuk meningkatkan usaha mereka di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia.
Dari segi kinerja, BTPN Syariah mencatat laba bersih sebesar Rp1,08 triliun dan menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,38 triliun sepanjang tahun 2023.
Selain itu, rasio keuangan Bank juga menunjukkan kesehatan dan kekuatan, seperti Return on Asset (RoA) 6,3 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6 persen. RUPST juga menyetujui laba ditahan sebesar Rp520,10 miliar untuk mendukung bisnis ke depan.
Pertahankan Rasio Keuangan
Hingga semester I-2024, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,44 triliun.
Perseroan tetap mempertahankan rasio keuangan yang kuat dengan return on asset (RoA) sebesar 6,6 persen, rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 50,1 persen, dan laba bersih yang berhasil dicatat sebesar Rp552 miliar.
Direktur BTPN Syariah, Fachmi Achmad, menjelaskan bahwa pendekatan selektif dalam penyaluran pembiayaan telah berdampak positif terhadap menjaga kualitas bisnis BTPN Syariah pada semester I-2024. Hal ini tercermin dari rasio-rasio yang sehat, seperti RoA dan CAR.
Kondisi ini memberikan peluang bagi BTPN Syariah untuk mempertahankan kinerjanya.
“Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga, yang terlihat dari rasio-rasio keuangan yang sehat, memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk terus tumbuh di masa depan. Kami bersyukur bahwa pendekatan selektif dan penerapan prinsip kehati-hatian telah menjaga kinerja bank saat ini, yang telah kami bangun selama lebih dari satu dekade,” kata Fachmi Achmad dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin, 29 Juli 2024.
BTPN Syariah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembiayaannya dengan membangun solidaritas di antara nasabah inklusif.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung niat baik nasabah dengan lebih cepat, BTPN Syariah memberikan penghargaan kepada kelompok ibu-ibu nasabah pembiayaan ultramikro yang telah menunjukkan solidaritas yang kuat dalam mengembangkan perilaku unggul seperti keberanian berusaha, disiplin, kerja keras, dan gotong royong (BDKS).
Fachmy menjelaskan bahwa ini merupakan impian yang direalisasikan oleh BTPN Syariah bagi nasabah, di mana mereka berkumpul dalam pertemuan di rumah nasabah dan akhirnya bersama-sama beribadah di depan Kabah.(*)