KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) semakin memperluas cakupan layanan keuangan syariah bagi nasabah dengan menjalin kemitraan strategis bersama PT Prudential Sharia Life Assurance. Kolaborasi ini menghadirkan layanan bancassurance, yang memungkinkan nasabah BSI mengakses produk asuransi syariah dari Prudential Syariah melalui berbagai saluran distribusi BSI.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat pelayanan finansial bagi nasabah, terutama dalam menyediakan berbagai solusi keuangan syariah yang lengkap.
"Kemitraan ini kami harapkan dapat membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap layanan keuangan syariah yang berkualitas dan berprinsip syariah," ujar Hery, Jumat, 27 September 2024.
Langkah strategis ini diyakini akan membawa dampak positif dalam memperluas inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia, mengingat BSI dan Prudential Syariah merupakan dua pemain utama dalam industri perbankan dan asuransi syariah di Tanah Air. Dengan lebih dari 20,46 juta nasabah per Juni 2024, BSI berharap kolaborasi ini dapat memperbesar basis nasabah syariah kedua perusahaan.
Selain itu, Hery Gunardi optimistis bahwa sinergi ini akan mendorong potensi besar industri keuangan syariah di Indonesia yang ditopang oleh populasi Muslim terbesar di dunia. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat pangsa pasar keuangan syariah nasional serta memberikan dampak finansial positif bagi kedua belah pihak.
Dari sisi keuangan, kemitraan ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) BSI. Per Juni 2024, BSI berhasil mencatatkan kenaikan fee-based income sebesar 28,01 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,48 triliun, yang naik dari Rp1,94 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kontribusi fee-based income terhadap total pendapatan BSI juga meningkat dari 15 persen pada Juni 2023 menjadi 17 persen pada tahun ini.
Tidak hanya itu, BSI mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan sepanjang semester I/2024, dengan kenaikan sebesar 20,28 persen (yoy) menjadi Rp3,4 triliun. Hal ini menjadikan BSI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan tertinggi di antara 10 bank terbesar di Indonesia, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri perbankan syariah.
Dengan kerja sama ini, BSI tidak hanya memperkuat layanan finansial yang holistik bagi nasabah, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam mendukung perkembangan ekosistem keuangan syariah di Indonesia.
BRIS: Pertumbuhan Solid Meski Harga Saham Melemah
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) terus menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tengah penurunan harga saham sebesar 0,32 persen pada perdagangan terbaru. Meskipun harga sahamnya turun 10 poin menjadi Rp3.090, kinerja fundamental BSI tetap mencerminkan potensi pertumbuhan yang kuat dalam industri perbankan syariah di Indonesia.
Performa Saham dan Valuasi
Pada perdagangan terakhir, saham BRIS dibuka pada harga Rp3.090 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp142,5 triliun. Saham BSI saat ini diperdagangkan dengan rasio Price to Earnings (P/E) tahunan sebesar 21,00 kali dan rasio P/E berbasis 12 bulan terakhir (TTM) sebesar 22,71 kali.
Rasio ini lebih tinggi dibandingkan dengan P/E rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang berada pada level 7,89 kali. Meskipun demikian, rasio P/E ke depan (Forward P/E) BSI yang berada di level 18,00 kali menunjukkan ekspektasi pertumbuhan laba yang lebih baik pada masa mendatang.
Dari sisi valuasi lain, Price to Book Value (PBV) BSI berada di angka 3,42 kali, yang menunjukkan bahwa investor membayar premi lebih tinggi untuk setiap aset bersih yang dimiliki oleh bank ini. Selain itu, Earnings Yield BSI sebesar 4,40 persen mencerminkan potensi penghasilan yang bisa dihasilkan oleh saham bank syariah ini bagi para investor.
Kinerja Keuangan yang Kuat
Laporan keuangan BSI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama pada sisi pendapatan dan laba bersih. BSI mencatat pendapatan sebesar Rp23,4 triliun untuk 12 bulan terakhir (TTM) dengan margin laba bersih 28,08 persen pada kuartal kedua 2024.
Pertumbuhan pendapatan tahunan mencapai 9,56 persen, sementara laba bersih tumbuh sebesar 23,72 persen YoY (Year on Year) pada periode yang sama. Peningkatan ini menegaskan posisi BSI sebagai salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang terus meningkat.
Pada kuartal kedua 2024, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp1,687 triliun, naik dari Rp1,364 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengantarkan laba bersih tahunan BSI menjadi Rp6,789 triliun.
Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan Fee-Based Income
BSI juga menunjukkan efisiensi operasional yang baik dengan margin laba kotor mencapai 67,81 persem dan margin laba operasional sebesar 37,22 persen. Pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang meningkat 28,01 persen YoY menjadi Rp2,48 triliun pada semester I/2024, memberikan kontribusi signifikan terhadap profitabilitas bank. Kontribusi fee-based income terhadap total pendapatan naik dari 15 persen pada Juni 2023 menjadi 17 persen pada tahun ini, menegaskan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan dari layanan non-bunga.
Solvabilitas dan Struktur Modal yang Kuat
Dari sisi neraca keuangan, BSI mencatat total aset sebesar Rp360,9 triliun pada kuartal kedua 2024, dengan total ekuitas sebesar Rp41,6 triliun. Sementara itu, BSI memiliki rasio Total Liabilities to Equity sebesar 7,66 kali, menunjukkan bahwa bank ini memiliki leverage yang cukup tinggi namun masih dalam batas wajar. Dengan posisi kas sebesar Rp4,681 triliun, BSI memiliki likuiditas yang kuat untuk mendukung operasionalnya.
Imbal Hasil Dividen dan Rasio Pembayaran
BSI juga memberikan imbal hasil dividen yang menarik dengan rasio pembayaran dividen sebesar 12,60 persen dan imbal hasil dividen (Dividend Yield) sebesar 0,61 persen. Terakhir kali perusahaan membagikan dividen pada 30 Mei 2024, yang mencerminkan komitmen BSI untuk memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham.
Pertumbuhan Harga Saham
Dari segi kinerja harga saham, BRIS menunjukkan pertumbuhan yang impresif dalam satu tahun terakhir dengan kenaikan harga mencapai 91,33 persen. Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun, harga saham BRIS melonjak hingga 676,38 persen. Tren ini menandakan minat investor yang kuat terhadap saham BSI di tengah perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.
Secara keseluruhan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. terus menunjukkan kinerja yang solid baik dari sisi keuangan maupun prospek pertumbuhan saham. Meskipun harga saham mengalami penurunan tipis dalam perdagangan terakhir, fundamental bank ini tetap kuat dengan pertumbuhan laba, peningkatan fee-based income, dan prospek pertumbuhan yang cerah di masa mendatang. Sinergi yang terus dibangun dengan berbagai mitra strategis seperti Prudential Syariah semakin memperkuat posisi BSI dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.