KABARBURSA.COM - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pembiayaan baru Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 39 persen secara tahunan (year on year/YoY) per Juni 2024. Kenaikan ini mencerminkan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk KPR syariah yang ditawarkan oleh Bank Muamalat.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan, menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut juga menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KPR Bank Muamalat, terutama melalui program KPR Hijrah Baitullah. Program ini memberikan manfaat tambahan berupa porsi haji atau umrah tanpa diundi, yang berlaku untuk pembelian rumah baru, rumah bekas, pengalihan pembiayaan, dan refinancing.
Program KPR Hijrah Baitullah menawarkan pembiayaan dengan minimal limit Rp500 juta hingga maksimal Rp5 miliar, dengan pilihan hadiah porsi haji atau umrah yang bisa dibagi hingga empat orang. Untuk meningkatkan penyaluran KPR, Bank Muamalat akan memperbanyak kerjasama dengan pengembang dan agen properti, serta mengoptimalkan penjualan melalui telesales dan branch sales officer (BSO).
Selain peningkatan KPR, Bank Muamalat juga mencatat pertumbuhan total pembiayaan sebesar 1,9 persen YoY hingga akhir Juni 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pembiayaan musyarakah yang meningkat sebesar 16,5 persen YoY. Dari sisi pendanaan, dana murah (CASA) tumbuh 4,9 persen YoY, dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp43,8 triliun per 30 Juni 2024. Dengan kinerja tersebut, Bank Muamalat membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp9,1 miliar pada periode yang sama.
Melalui program KPR Hijrah Baitullah dan inisiatif lainnya, Bank Muamalat berharap dapat membantu nasabah mewujudkan impian memiliki rumah sambil menunaikan ibadah haji atau umrah.
Transaksi QRIS Bertumbuh
Tidak hanya KPR, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) juga mencatatkan peningkatan implementasi layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sepanjang tahun ini. Adapun peningkatan layanan QRIS tercatat menjelang Pekan QRIS Nasional (PQN) 2024.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan menuturkan, per Juni 2024 volume transaksi QRIS melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN mencapai lebih dari Rp246 miliar atau tumbuh sekitar 160 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun jumlah transaksi QRIS Bank Muamalat hingga Juni 2024, tercatat mencapai Rp1,3 juta atau meningkat hingga hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dedy menyebut, volume dan jumlah transaksi yang meningkat menandai banyaknya nasabah yang menggunakan QRIS Muamalat dalam melakukan pembayaran. Angka tersebut dinilai selaras dengan data tingkat retensi Muamalat DIN yang melonjak.
“Angka tersebut selaras dengan data tingkat retensi Muamalat DIN yang melonjak dua kali lipat yang berarti nasabah Bank Muamalat semakin betah dan nyaman menggunakan Muamalat DIN, termasuk di dalamnya penggunaan fitur QRIS,” kata Dedy dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 13 Agustus 2024.
Adapun jumlah merchant yang menerima pembayaran QRIS Muamalat juga meningkat drastis. Per Juni 2024, jumlah merchant QRIS Muamalat tercatat sebanyak 12.255, naik 65 persen yoy. Sementara QRIS acquiring Muamalat pertama kali diluncurkan pada Januari 2022.
Layanan ini ditawarkan kepada nasabah Bank Muamalat yang memiliki usaha dan memenuhi syarat sebagai merchant QRIS. Nasabah kemudian dibekali aplikasi MMA yang dapat diunduh di toko aplikasi Playstore dan Appstore untuk mengelola transaksi.
Selain di merchant, layanan QRIS Acquirer Bank Muamalat juga dapat digunakan untuk pembayaran donasi dan transaksi pembayaran di berbagai instansi seperti sekolah, mesjid, lembaga donasi dan rumah sakit.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia terpantau tumbuh positif. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator utama yaitu peningkatan total aset sebesar 32,3 persen, dari Rp50,56 triliun pada 2019 menjadi Rp66,9 triliun pada 2023.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukan pertumbuhan signifikan sebesar 19,6 persen dalam periode yang sama. Sedangkan profitabilitas, Bank Muamalat tercatat terjadi fluktuasi dengan pencapaian tertinggi laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp52 miliar pada 2022, yang menunjukkan potensi profitabilitas yang dapat diperoleh.
Adapun dari sisi permodalan, masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Pemegang Saham Pengendali di awal tahun 2022 telah memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) dari 12,42 persen pada 2019 menjadi 29,42 persen pada 2023.
Adapun level CAR Bank Muamat mencerminkan kekuatan perseroan dalam mendukung pertumbuhan bisnis serta penyangga dalam menghadapi risiko keuangan yang potensial.
Rasio dana murah (CASA) Bank Muamalat tercatat stabil di kisaran 45 persen hingga 47 persen yang menunjukkan keberhasilan bank dalam mempertahankan proporsi dana murah yang sehat dan berkelanjutan.(*)