KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat komitmennya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan fokus pada peningkatan pembiayaan dan pendampingan berkelanjutan. Langkah strategis ini diambil perseroan guna memperkokoh ketahanan ekonomi nasional.
Penyaluran pembiayaan BSI kepada UMKM hingga Juni 2024 mencapai Rp47,72 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 14,54 persen. Selain itu, Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) BSI turut meningkat menjadi Rp88,81 triliun atau 34,61 persen, melampaui target regulator sebesar 30 persen untuk akhir 2024.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menegaskan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, BSI memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan UMKM agar semakin tangguh dan kompetitif di pasar global. Perseroan juga terus meningkatkan kontribusi dalam memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia.
"UMKM adalah pilar ekonomi Indonesia. Di BSI, kami berupaya memperluas akses pasar dan pembiayaan bagi UMKM, serta menyediakan pendampingan agar sektor ini dapat terus berkembang dan naik kelas," ujar Hery. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 23 Agustus 2024.
Sebanyak 80 persen pembiayaan UMKM BSI disalurkan ke kluster perdagangan dan eceran, mencakup sektor makanan, fesyen, kerajinan, dan pertanian. BSI juga memastikan akses pembiayaan syariah lebih mudah dijangkau melalui jaringan outlet yang tersebar di lebih dari 1.000 lokasi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM berkontribusi sekitar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau senilai Rp9.580 triliun, serta menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Terdapat sekitar 65,5 juta unit UMKM, atau 99 persen dari total unit usaha di Tanah Air.
Pendampingan dan Pengembangan Kapasitas
Tidak hanya fokus pada pembiayaan, BSI juga aktif memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM melalui UMKM Center yang tersebar di empat kota besar: Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Ke depannya, jumlah UMKM Center ini akan terus ditambah.
UMKM Center berperan sebagai wadah bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan bisnis. Hery menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menjaring dan mengoptimalkan potensi UMKM baru agar dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mereka.
UMKM Center di Makassar adalah fasilitas terbaru yang diresmikan pada akhir Juli 2024. Kehadirannya dirancang untuk menemukan dan mengembangkan potensi UMKM di wilayah Indonesia Timur, termasuk Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"UMKM Center menjadi inkubator bagi pelaku usaha, memberikan pelatihan, pembinaan, serta membantu mereka memperoleh legalitas usaha dan sertifikasi halal. Kami akan terus memperluas jumlah UMKM Center sebagai bagian dari inisiatif pemberdayaan ke depan," ungkap Hery.
Sejalan dengan upaya ini, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp39,08 miliar kepada UMKM binaan melalui BSI UMKM Center hingga Juni 2024. Pembiayaan ini fokus pada bisnis-bisnis yang tangguh, berkelanjutan, dan terdigitalisasi, sehingga mampu bersaing di pasar global.
BSI juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Portal UMKM BSI dan Portal Salam Digital menjadi alat utama dalam ekosistem ini. Portal UMKM BSI dirancang untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar bersaing di kancah internasional, sedangkan Portal Salam Digital memudahkan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan mikro secara digital.
Untuk memperluas jaringan pasar UMKM, BSI menyelenggarakan berbagai acara seperti BSI UMKM Festival dan BSI International Expo. Selain itu, program Talenta Wirausaha BSI (TWB) dan Aceh Muslimpreneur (AMP) dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha muda dan Muslimpreneur di Indonesia.
"Dengan beragam program dan inisiatif yang diluncurkan, BSI berharap dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM sebagai kunci menuju Indonesia yang maju dan kompetitif di level global," tutup Hery.
Fokus Pada Aspek Digital
Bank Syariah Indonesia atau BSI mendorong perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan fokus pada aspek digital. BSI kali ini bermitra dengan Qasir.id, platform startup yang bergerak di sektor pembayaran untuk UMKM.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa BSI akan memfasilitasi UMKM dalam peningkatan keterampilan dan akses permodalan melalui pembiayaan, sedangkan Qasir.id akan membantu UMKM mengakses perbankan syariah.
Kolaborasi ini bertujuan mensinergikan 24 ribu UMKM yang sudah bekerjasama dengan Qasir.id untuk mendapatkan akses permodalan dari BSI.
“Fokus utama dari kerja sama ini adalah memberikan dukungan bisnis yang lebih luas kepada pelaku UMKM. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi UMKM dan meningkatkan efisiensi operasional para pelaku UMKM,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Juni 2024.
Hingga Mei 2024, pembiayaan UMKM BSI tumbuh positif mencapai Rp46,60 triliun, meningkat 13,41 persen secara year on year, dan mencakup lebih dari 321 ribu nasabah UMKM.
Anton menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi model kerja sama yang sukses antara institusi keuangan syariah dan penyedia teknologi digital dalam mendukung sektor UMKM.
CEO Qasir.id, Rachmat Anggara, mengatakan peran platformnya akan semakin optimal jika bersinergi dengan pemangku kepentingan, salah satunya bank.
Melalui kerjasama dengan BSI, kedua belah pihak berkomitmen untuk memajukan UMKM melalui manajemen pengelolaan yang baik, transparan, dan terukur, serta memberikan peluang akses permodalan syariah.
Digitalisasi BSI Regional
BSI sebelumnya pernah menggelar pelatihan bagi pelaku usaha melalui UMKM Center. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada Juni 2021 lalu atau empat bulan setelah dilakukannya merger bank tersebut. Adapun BSI pertama kali melakukan pelatihan digital untuk UMKM di Aceh.
RCEO BSI Aceh ketika itu, Wisnu Sunandar, mengatakan salah satu upaya digitalisasi adalah lewat UMKM Center BSI untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha. Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring.
Pelatihan mencakup digital marketing, pemasaran, hypnowriting, public speaking, desain produk, dan pengembangan usaha. Program ini bertujuan agar UMKM di Aceh dapat mengembangkan bisnisnya secara modern dan terdigitalisasi, serta mampu memasuki pasar global.
Sejak diresmikan pada 29 Desember 2021, BSI UMKM Center Aceh telah membina 1.261 pelaku usaha. Program lainnya termasuk BSI Aceh Muslimpreneur dan Bazar UMKM, sebagai bagian dari komitmen BSI dalam mendukung sektor ini.
BSI juga menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp2,3 triliun kepada 35.554 UMKM di Aceh hingga 31 Agustus 2023.
“BSI berkomitmen untuk menjadi bagian dari pengembangan usaha seluruh UMKM yang ada di Aceh,” kata Wisnu Sunandar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.