Logo
>

Amerika Serikat Investasi Energi Bersih USD7,3 miliar untuk Pedesaan

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Amerika Serikat Investasi Energi Bersih USD7,3 miliar untuk Pedesaan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Joe Biden menyatakan Amerika Serikat (AS) akan menginvestasikan USD7,3 miliar atau setara dengan Rp110 triliun dalam program energi bersih untuk meningkatkan elektrifikasi di komunitas pedesaan. Investasi ini disebut sebagai yang terbesar sejak era New Deal Presiden Franklin D. Roosevelt pada 1930-an.

    Dilansir dari Huffpost, Jumat, 4 Oktober 2024, dana ini akan dialokasikan kepada 16 koperasi listrik yang melayani jutaan pelanggan di 23 negara bagian. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun dan membeli lebih dari 10 gigawatt tenaga angin, surya, nuklir, dan hidro.

    Uang tersebut diperkirakan akan mendukung lebih dari 20.000 pekerjaan, baik permanen maupun sementara. Program ini juga diklaim akan mengurangi lebih dari 43,7 juta metrik ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya—setara dengan menghilangkan 10 juta kendaraan berbahan bakar bensin—dan menurunkan biaya listrik bagi sekitar 20 persen rumah tangga di pedesaan, atau sekitar 5 juta orang.

    “Ini akan membawa energi bersih, terjangkau, dan andal ke komunitas pedesaan di seluruh Amerika,” kata Penasihat Utama Biden untuk isu iklim, John Podesta.

    Biden dan Menteri Pertanian Tom Vilsack akan meresmikan ini melalui program Empowering Rural America yang didanai oleh Inflation Reduction Act 2022 dalam sebuah acara di Westby, Wisconsin. Dengan investasi tersebut, pemerintahan Biden berharap dapat memicu investasi sektor swasta tambahan sebesar USD29 miliar atau setara Rp440 triliun.

    Di Wisconsin, negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting dalam pemilu presiden 2024, koperasi listrik Dairyland Power Cooperative yang berbasis di La Crosse akan menerima hampir USD573 juta Rp8,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengamankan lebih dari 1 gigawatt energi dari empat instalasi tenaga surya dan empat tenaga angin.

    Koperasi ini, yang melayani sekitar 700.000 pelanggan di Wisconsin, Iowa, Illinois, dan Minnesota, memperkirakan dana tersebut akan memungkinkan mereka menurunkan tarif listrik hingga 42 persen dalam sepuluh tahun ke depan serta mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 3 juta ton selama masa proyek.

    Presiden dan CEO Dairyland Power, Brent Ridge, mengatakan dana ini memberikan kesempatan luar biasa untuk terus berinvestasi dalam sumber daya energi bersih yang penting.

    Sementara Biden terus meluncurkan investasi energi bersih dari Inflation Reduction Act—undang-undang iklim andalannya yang disahkan oleh Partai Demokrat pada 2022—kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, berkampanye dengan janji untuk mengakhiri apa yang disebutnya “perang energi” Biden. Trump berjanji untuk menggali lebih banyak minyak dan gas, serta membongkar kebijakan iklim Biden beserta investasinya di sektor energi bersih.

    Kredit Karbon

    Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC) sebelumnya menyetujui pedoman pertama untuk perdagangan kontrak derivatif kredit karbon sukarela di negara tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pasar yang masih berkembang di negeri Paman Sam.

    Kontrak derivatif kredit karbon adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada kredit karbon itu sendiri. Kredit karbon, secara sederhana, adalah hak yang diberikan kepada suatu pihak untuk mengemisikan satu metrik ton karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya yang setara. Melalui kontrak ini, para pedagang dan pelaku pasar dapat menggunakannya untuk dua tujuan utama: pertama, untuk melindungi diri dari kemungkinan perubahan harga kredit karbon di masa mendatang (hedging); dan kedua, untuk melakukan spekulasi mengenai perubahan harga tersebut.

    Prinsip kerja kontrak derivatif ini mirip dengan kontrak derivatif pada pasar komoditas lain, seperti minyak atau gandum, di mana para pedagang dapat bertaruh pada kenaikan atau penurunan harga di masa depan. Jika harga kredit karbon di masa depan diperkirakan akan naik, pelaku pasar dapat membeli kontrak ini sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari ketika harga benar-benar naik. Sebaliknya, jika harga diperkirakan turun, kontrak ini bisa dijual terlebih dahulu dengan tujuan membeli kembali di harga yang lebih rendah.

    Regulator telah mendorong pengawasan lebih ketat terhadap pasar kredit karbon sukarela, yang berkembang tanpa pengawasan pemerintah, karena kekhawatiran akan kualitas dan penghitungan ganda. CFTC juga mengeluarkan panduan untuk bursa derivatif guna menindak manipulasi harga.

    “Misi unik CFTC yang berfokus pada mitigasi risiko dan penemuan harga menempatkan kami di garis depan dalam kaitan global antara pasar keuangan dan upaya dekarbonisasi,” ujar Ketua CFTC, Rostin Behnam, dikutip dari Reuters, Sabtu, 21 September 2024.

    Kekhawatiran akan praktek greenwashing, di mana perusahaan melebih-lebihkan kredensial lingkungan mereka, semakin meningkat di Amerika dan Eropa. Awal tahun ini, CFTC menyatakan sedang menyelidiki praktik greenwashing sebagai bagian dari upaya menindak penipuan dan pelanggaran di pasar kredit karbon sukarela.

    Pada Mei lalu, pemerintah AS meluncurkan aturan untuk mengatur penggunaan kredit karbon sukarela, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan di pasar yang baru berkembang ini setelah beberapa proyek pengurangan emisi profil tinggi gagal memenuhi janji pengurangan emisi.

    “Panduan CFTC akan mendorong integritas kredit karbon dan meningkatkan likuiditas serta transparansi harga,” kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen. Ia juga mencatat langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh pemerintah untuk menangani perubahan iklim dan mempercepat transisi energi bersih.

    Banyak perusahaan mengimbangi emisi gas rumah kaca mereka dengan membeli kredit karbon sukarela, yang mewakili pencegahan atau pengurangan emisi melalui proyek-proyek yang sebagian besar berada di negara berkembang.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).