KABARBURSA.COM – Harga futures gas alam Amerika Serikat menguat di awal pekan, melanjutkan pantulan dari zona support jangka pendek yang teruji pada akhir pekan lalu.
Setelah sempat turun hingga USD3,200, kontrak gas alam kini kembali menguji level resistance penting di tengah perubahan proyeksi cuaca jangka pendek yang lebih dingin.
Pada Senin, 27 Oktober 2025, Natural Gas Futures diperdagangkan di USD3,272, turun tipis 0,97 persen dari sesi sebelumnya.
Kenaikan harga gas pada awal pekan ini terutama dipicu oleh pembaruan prakiraan cuaca akhir pekan yang menunjukkan peningkatan permintaan pemanas dalam jangka pendek.
Menurut NatGasWeather, udara dingin diperkirakan akan bergerak melewati wilayah utara AS hingga 29 Oktober. Meski begitu, permintaan secara keseluruhan tetap tergolong ringan hingga moderat karena suhu yang lebih hangat di kawasan selatan.
Reli singkat ini mengikuti kenaikan harga pekan lalu yang sempat mencapai USD3,572 sebelum terkoreksi akibat prospek cuaca yang kembali menghangat menuju awal November.
Analis memperingatkan agar pelaku pasar berhati-hati terhadap model cuaca karena konsistensinya masih rendah.
Fundamental Masih Berat
Secara fundamental, tekanan bearish tetap mendominasi.
Laporan terbaru Energy Information Administration (EIA) mencatat suntikan gas ke fasilitas penyimpanan mencapai 87 miliar kaki kubik (Bcf) pada pekan yang berakhir 17 Oktober, lebih besar dari perkiraan dan membuat persediaan 4,5 persen di atas rata-rata musiman.
Stok juga naik 0,6 persen dibanding tahun lalu.
Produksi gas domestik terus mencetak rekor, dengan output harian wilayah Lower-48 mencapai 108,5 Bcf per hari, naik 5,5 persen dibanding tahun lalu. Proyeksi EIA untuk 2025 berada di 107,14 Bcf per hari, menandakan pasokan masih sangat berlimpah.
Sementara itu, ekspor LNG dan permintaan pembangkit listrik memang memberi dukungan tambahan, tapi belum cukup kuat untuk membalikkan sentimen bearish.
Ekspor LNG stabil di 16,6 Bcf per hari, sementara aliran pipa ke Meksiko juga solid. Produksi listrik tumbuh 4 persen secara tahunan, sebagian besar ditopang oleh pembangkit berbahan bakar gas.
Namun, laju pertumbuhan permintaan masih tertinggal dibanding pasokan, membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati di area resistance kunci.
Tekanan di Level Teknis
Traders kini menyoroti level resistance di USD3,386 dan USD3,572.
Jika harga mampu bertahan di atas USD3,572, potensi kenaikan menuju USD3,823 terbuka. Sebaliknya, kegagalan menembus USD3,386 dapat menandakan reli hanya sebatas short covering.
Zona support penting tetap di kisaran USD3,152–USD3,200. Jika level ini ditembus, peluang koreksi tajam terbuka lebar.
Meski ada dorongan dari faktor cuaca, prospek jangka menengah masih cenderung negatif.
Produksi tinggi, stok melimpah, dan sinyal cuaca yang belum konsisten membuat peluang kenaikan harga gas tetap terbatas.
Kecuali tren dingin benar-benar berlanjut, pelaku pasar diperkirakan akan tetap agresif menahan kenaikan harga menjelang November. (*)