KABARBURSA.COM – Dalam momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025, PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan).
Kerja sama Pertamina dan Kemenko Pangan bertujuan untuk memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, dan Deputi Koordinasi Usaha Pangan & Pertanian Kemenko Pangan RI, Widiastuti, di Booth Kemenko Pangan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Kamis 16 Oktober 2025.
Arya menjelaskan, kerja sama ini merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina dalam mendukung Asta Cita Pemerintah, melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB).
DEB jadi salah satu inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi desa berbasis energi terbarukan, dan teknologi tepat guna.
“Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, ini menjadi wujud nyata kontribusi Pertamina bagi bangsa. Sinergi antara DEB Pertamina dan Kemenko Pangan diharapkan dapat mendorong dua hal utama: ketahanan pangan dan ketahanan energi nasional,” ujar Arya lewat keterangan resmi, Jumat 17 Oktober 2025.
Hingga kini, Pertamina telah membangun 176 DEB di seluruh Indonesia, dengan 106 di antaranya fokus pada sektor pangan. Program ini telah mendorong produksi padi, sayuran, buah, daging, ikan air tawar, hingga makanan olahan, yang memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal.
Kemenko Pangan Apresiasi Program DEB Pertamina
Deputi Koordinasi Usaha Pangan & Pertanian Kemenko Pangan, Widiastuti, mengapresiasi langkah Pertamina dalam menjalankan program DEB.
Ia menilai program ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa.
“Kami sangat mengapresiasi DEB Pertamina. Program ini terbukti meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja. Harapannya, kolaborasi ini berjalan berkelanjutan dan berkontribusi pada visi Asta Cita Presiden,” kata Widiastuti.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan sertifikat Junior Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kepada 40 local hero DEB, yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan SDM Migas.
Salah satu penerima sertifikat, Edison Fami dari DEB Papua Community Kampung Malasigi, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, menyampaikan rasa bangganya.
“Sertifikasi ini memberi kami pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan serta merawat PLTS di desa kami. Semoga DEB kami semakin berkembang dan memberi manfaat luas,” tutup Edison.
Pertamina Siapkan UMKM Binaan Tembus Pasar Global Lewat Pelatihan Ekspor
PT Pertamina (Persero) terus mendorong UMKM binaannya agar siap bersaing menembus kancah internasional melalui fungsi SMEPP.
Upayanya yakni Pertamina melakukan kolaborasi dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Badan Pengembangan SDM Perdagangan Kementerian Perdagangan.
Tujuan sinergi Pertamina dengan pihak tersebut untuk menggelar Pelatihan Teknik Promosi Produk Ekspor pada 29 September – 1 Oktober 2025 di Gedung PPEJP, Grogol, Jakarta.
Sebanyak 30 UMKM terpilih yang telah lolos kurasi mengikuti pelatihan intensif ini. Menariknya, mayoritas peserta juga akan tampil di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, pameran perdagangan terbesar di Asia Tenggara yang menjadi pintu masuk penting menuju pasar global.
Kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN untuk mendukung UMKM lokal berjaya di pasar global.
“Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN, yang salah satunya berfokus mendorong UMKM naik kelas. Kami berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga semakin siap bersaing di pasar ekspor. PPEJP dan Pertamina memiliki visi yang sama, yakni mendukung UMKM agar berdaya saing dan mampu menembus pasar global,” ujarnya lewat keterangan resmi, Jumat 3 Oktober 2025.
Lebih lanjut, para pelaku UMKM diberi pelatihan selama tiga hari. Pelatihannha berupa pemberian materi langsung dari praktisi berpengalaman, mulai dari strategi promosi di pameran dagang internasional, teknik pitching, temu bisnis (business matching), hingga penyusunan kontrak.
Tidak sekadar teori, peserta juga dilatih secara praktik termasuk cara display produk, presentasi, hingga simulasi temu bisnis.
Sementara itu, Manager SMEPP Pertamina, Fety menegaskan jika pelatihan ini merupakan persiapan serius menuju TEI 2025. Diharapkan para pelaku UMKM bisa mengimplementasikan materi yang didapat ke dalam bisnis yang dijalankannya.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saya berharap para peserta dapat mengikuti setiap sesi dengan sungguh-sungguh, memahami materi yang diberikan, dan segera menerapkannya dalam pengembangan usaha. Karena pemahaman yang mendalam atas materi ini sangat penting untuk kesiapan UMKM dalam menghadapi pasar global,” sebutnya.
Fety menambahkan, TEI 2025 adalah momentum besar bagi UMKM memperkenalkan produk ke buyer internasional.
Oleh karena itu, kesiapan dari sisi promosi, negosiasi, hingga strategi branding menjadi hal krusial.
Salah satu peserta program binaan, Gunawan dari UMKM Gun'S Leather asal Garut, mengaku bangga bisa mengikuti program ini. Selain itu materi yang diberikan dalam pelatihan dinilai sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis.
“Saya merasa bangga dan beruntung mendapat kesempatan ini. Melalui pelatihan ekspor Pertamina, saya bisa belajar langsung bagaimana cara memperkenalkan produk di pasar internasional dengan strategi yang tepat. Harapan saya, produk kami bisa diterima dan membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat Garut,” tutur Gunawan.
Pertamina Angkat UMKM ke Panggung Dunia
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari strategi besar Pertamina dalam memperkuat daya saing bangsa.
“Melalui program pelatihan ekspor, kami ingin memastikan produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global sekaligus memperkuat citra bangsa di mata dunia. Ini adalah langkah nyata Pertamina dalam mengangkat potensi lokal ke panggung internasional,” jelas Fadjar.
Inisiatif ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran, khususnya poin ke-3: meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Selain mendorong UMKM naik kelas, Pertamina tetap pada jalur transisi energi dan target Net Zero Emission 2060. Program pengembangan UMKM ini menjadi bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Berbekal pelatihan ini, Pertamina berharap UMKM binaannya semakin siap menembus pasar global, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional. (info-bks/*)