KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih dalam trend yang bullish meski mengalami penurunan pada minggu ini.
BRI Danareksa Sekuritas menyebut IHSG saat ini berhasil menutup gap di angka 7.885 dan telah memasuki area lower band.
"Potensi resistance terdekat kembali menuju level psikologis 8.000," tulis BRI Danareksa dalam risetnya pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Meski begitu, IHSG juga masih berpotensi mengalami penurunan pada pekan depan. BRI Danareksa menyampaikan, indeks berpeluang berbalik arah setelah membentuk pola head and shoulders dengan neckline di level 8030.
"Potensi pelemahan ditargetkan akan menuju level 7.767 - 7.626," tulis BRI Danareksa.
BRI Danareksa kemudian membeberkan katalis yang patut diperhatikan pekan depan, terutama tentang rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping dalam dua minggu mendatang.
Dalam riset BRI Danareksa, Trump menyebut pertemuan tersebut akan menjadi ajang penting untuk membahas hubungan dagang dan ekonomi antara Amerika Serikat dan China.
Trump juga menegaskan bahwa kebijakan tarif impor 100 persen terhadap barang asal China bukan langkah permanen, melainkan strategi sementara untuk menekan Beijing dalam negosiasi. Ia optimistis pembicaraan nanti akan menghasilkan kesepakatan yang konstruktif.
"Pertemuan ini menjadi sorotan global karena dinilai dapat meredakan ketegangan dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan membuka peluang stabilisasi di pasar keuangan internasional," tulis BRI Danareksa.
Sentimen lain yang perlu dicermati ialah terkait pasar keuangan Amerika Serikat yang kembali bergejolak lantaran meningkatnya kekhawatiran atas risiko sistemik, terutama terkait kredit macet di sektor non-bank yang dinilai memiliki potensi menular ke lembaga keuangan lainnya.
"Analis mencatat bahwa kombinasi antara ketidakpastian suku bunga, likuiditas yang mulai menipis, serta eksposur lembaga keuangan terhadap aset berisiko membuat investor menjadi lebih hati-hati dan cenderung melakukan aksi jual," tulis BRI Danareksa.
Di sisi lain, sejumlah saham direkomendasikan BRI Danareksa untuk pekan depan. Berikut rinciannya:
- INDY
Buy : 2.500 - 2.550
R1 : 2.730
R2 : 2.880
SL :
- AADI
Buy : 7.700 - 7.800
R1 : 8.325
R2 : 8.600
SL :
- CPIN
Buy : 4900 - 5000
R1 : 5075
R2 : 5350
SL :
Perdagangan BEI Selama Sepekan Menurun
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, data perdagangan saham selama sepekan pada periode 13—17 Oktober 2025 ditutup dengan penurunan.
Penurunan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 2,44 persen menjadi Rp27,46 triliun dari Rp28,15 triliun pada pekan sebelumnya.
Penyusutan juga dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 4,14 persen menjadi berada pada level 7.915,656 dari 8.257,859 pada pekan lalu.
"Kemudian kapitalisasi pasar BEI mengalami perubahan sebesar 5,23 persen menjadi sebesar Rp14.746 triliun dari Rp15.560 triliun pada sepekan sebelumnya," Ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangannya.
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 7,37 persen menjadi 2,71 juta kali transaksi dari 2,93 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Tak hanya itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 10,33 persen menjadi 32,95 miliar lembar saham dari 42,32 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
"Adapun investor asing hari ini (Jumat, 17 Oktober 2025) mencatatkan nilai beli bersih Rp3,03 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp51,55 triliun," pungkas Kautsar.(*)