Logo
>

PLN Manfaatkan Lahan Kritis untuk Ekosistem Biomassa Pertanian

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PLN Manfaatkan Lahan Kritis untuk Ekosistem Biomassa Pertanian

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bakal mengubah lahan kritis menjadi lebih hijau dan produktif melalui pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.

    Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat.

    "Melalui program kolaboratif ini, kami berupaya mengubah lahan yang sebelumnya kering dan tidak produktif menjadi lebih hijau dan produktif," jelas Darmawan. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 28 September 2024.

    Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 14 juta hektare lahan kritis di seluruh Indonesia. Dengan mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu, program ini dapat turut berkontribusi dalam upaya pemanfaatan lahan kritis.

    "Kami akan memanfaatkan lahan kritis dengan luas total 1,7 juta hektare yang tersebar di seluruh tanah air sehingga mampu berkontribusi dalam upaya penurunan emisi sebesar 11 juta ton CO2e melalui co-firing biomassa," terang Darmawan.

    Lebih dari itu, program ini bahkan juga mampu meningkatkan kapasitas nasional dengan menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler dan mengentaskan kemiskinan.

    "Ke depan, kami menargetkan program ini melibatkan 1,25 juta masyarakat dan bernilai ekonomi sebesar Rp9,5 triliun per tahun," ujar Darmawan.

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, pemda dan masyarakat.

    "Saya mengapresiasi langkah PLN dengan program ini. Kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal," terang Sudaryono dalam sambutannya pada Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya.

    Dirinya menambahkan, tanah marjinal umumnya merupakan tanah yang sulit ditanami tanaman dan berlokasi di pelosok-pelosok daerah. Program biomassa PLN pun menjadi salah satu bukti nyata kehadiran pemerintah hingga daerah pelosok.

    "Saya ingin betul-betul kalau model ini berhasil maka ini tinggal kita tularkan ke tempat lainnya," tambah Sudaryono.

    Draft RUPTL Paling Hijau

    Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengungkapkan bahwa ada 8 langkah yang tertuang dalam draft Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Paling Hijau guna mencapai target net zero emissions (NZE) 2060.

    “PLN menekankan upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan pengembangan EBT (energi baru terbarukan),” kata Suroso dalam Media Briefing bertajuk electrifying the future: strategi hijau untuk akselerasi net zero emissions, di Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

    Langkah pertama adalah membatalkan rencana pembangunan PLTU baru dengan kapasitas 13,3 GW yang sebelumnya tercantum dalam RUPTL 2019-2028. Selain itu, PLN juga membatalkan kontrak Power Purchase Agreement (PPA) untuk PLTU berkapasitas 1,4 GW. PLN juga menggantikan PLTU sebesar 1,1 GW dengan pembangkit EBT.

    Langkah keempat adalah mengganti PLTU berkapasitas 800 MW dengan pembangkit berbasis gas. Selain itu, PLN juga mulai menerapkan Co-Firing Biomassa pada 46 PLTU dan menargetkan penerapan ini pada 52 PLTU hingga 2025. Langkah keenam, PLN melakukan de-dieselisasi pada PLTD di berbagai wilayah yang totalnya mencapai 1 GW.

    Langkah ketujuh, menurut Suroso, adalah implementasi perdagangan karbon pada 55 PLTU dengan volume transaksi sekitar 5,62 juta CO2. Langkah terakhir, PLN merencanakan dan mengembangkan 21 GW pembangkit EBT dalam program The Greenest RUPTL.

    “Total kumulatif dari delapan langkah emissions reduction/avoidance mencapai 3,7 miliar ton CO2. Hingga tahun 2040, lebih dari 75 persen dari kapasitas pembangkit PLN berasal dari renewable energy,” jelasnya.

    Perubahan Pola Pikir

    Suroso menegaskan bahwa PLN membutuhkan kerja sama yang kuat dan komitmen dari semua pihak di berbagai tingkat dan sektor untuk mencapai target net zero emission. Salah satu caranya adalah dengan mengubah pola pikir dan ekosistem yang mendukung penggunaan kendaraan listrik serta gaya hidup yang lebih elektrifikasi.

    Selain itu, PLN juga mendorong masyarakat untuk lebih sering menggunakan transportasi umum guna mengurangi emisi. Dia berharap masyarakat mulai meningkatkan kesadaran dan memiliki kemauan untuk berubah.

    Dalam kesempatan yang sama, Abra Talattov, Ekonom INDEF, menyatakan bahwa konsumsi listrik per kapita masyarakat Indonesia saat ini belum optimal, hanya mencapai 1.300 kWh, yang masih di bawah rata-rata negara-negara ASEAN sebesar 1.600 kWh.

    “Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara G20 sangat jauh. Jumlah konsumsi listrik per kapita mereka mencapai 5.000-6.000 kWh,” kata Abra.

    Abra menyebutkan bahwa penjualan sertifikat REC (Renewable Energy Certificate) meningkat 101 persen dalam setahun terakhir, menunjukkan tingginya minat dunia usaha untuk mendapatkan energi bersih. Dengan transisi energi yang sedang diupayakan oleh PLN, diharapkan bisa membuka peluang lapangan kerja formal.(*)

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.