Logo
>

369 Akun Google Bisnis Hotel Disabotase oleh Pelaku Penipuan

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
369 Akun Google Bisnis Hotel Disabotase oleh Pelaku Penipuan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa sejumlah akun Google Bisnis milik hotel-hotel tidak diretas, melainkan dipalsukan datanya.

    Kata dia, pelaku tidak membobol website hotel, melainkan mengganti nomor telepon yang terdaftar di Google Bisnis dengan nomor WhatsApp (WA) pribadi mereka. Hal ini membuat pelaku dapat berkomunikasi langsung dengan calon tamu yang ingin memesan kamar.

    "Pelaku pengubah data elektronik sehingga bisa berkomunikasi dengan calon tamu," kata Haryadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024.

    Menurut Haryadi, pemalsuan ini terdeteksi pertama kali pada hari Minggu 11 Agustus 2024 ketika anggota PHRI secara rutin mengecek akun Google Bisnis mereka.

    Meski begitu, dia belum bisa memaparkan secara detail jumlah kerugian yang dialami masyarakat yang menjadi korban. Hariyadi menyatakan saat ini pihaknya masih mendata dan berkoordinasi dengan PHRI di daerah.

    "Sejauh ini saya belum dapat laporan kerugiannya berapa yang diderita calon tamu. Modus seperti ini pernah terjadi di perbankan," jelasnya.

    Dari data yang dihimpun hingga Senin 12 Agustus 2024, sore, terdapat 369 akun milik hotel yang terkena pemalsuan data, yang terdiri dari 156 hotel di Jawa Tengah, 92 hotel di Jawa Timur, dan puluhan lainnya di berbagai daerah.

    Modus Pelaku

    Modus operandi pelaku cukup sederhana namun efektif. Setelah mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp mereka, pelaku menawarkan harga kamar yang lebih murah untuk menarik korban.

    Setelah transaksi disepakati, pelaku memberikan nomor rekening pribadi untuk transfer biaya penginapan. Dengan cara ini, banyak korban tertipu karena mengira mereka berurusan langsung dengan pihak hotel.

    Haryadi mencatat bahwa kasus serupa pernah terjadi di sektor perbankan, sehingga PHRI akan segera melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

    Selain itu, pihak manajemen hotel yang terdampak juga akan memberikan informasi kepada publik melalui media sosial dan situs web resmi mereka untuk meningkatkan kewaspadaan konsumen.

    PHRI juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan reservasi hotel, dan memastikan semua transaksi dilakukan melalui saluran resmi hotel.

    Haryadi menyarankan agar nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran dikonfirmasi terlebih dahulu melalui saluran resmi sebelum mentransfer uang.

    "Untuk jelasnya, mohon agar dapat dikonfirmasi kembali nomor rekening melalui official channel hotel sebelum melakukan pembayaran," pungkas Hariyadi.

    Akun Google Bisnis 60 Hotel di Sumbar Kena Hack

    Di Sumatera Barat (Sumbar) sedikitnya akun Google Bisnis milik 60 hotel di-hack pelaku penipuan. Kasus ini sudah dilaporkan PHRI Sumbar.

    Dalam laporan tersebut, modus yang digunakan para peretas adalah mengganti nomor rekening yang terdaftar di akun Google Bisnis hotel-hotel tersebut dengan nomor rekening pribadi milik peretas.

    AE Rina Pangeran koordinator hotel-hotel yang melaporkan mengatakan bahwa hotel menggunakan rekening perusahaan (PT) untuk transaksi, bukan rekening pribadi.

    "Ini telah merugikan masyarakat yang ingin memesan dan membayar kamar hotel. Mereka bisa saja mentransfer pembayaran ke rekening pribadi para hacker," kata Rina Pangeran.

    Untuk menarik memperdaya calon tamu, para peretas menawarkan harga kamar yang sangat murah, sehingga masyarakat tergoda untuk segera melakukan pembayaran.

    Situasi ini semakin diperparah dengan tindakan cepat para peretas yang tidak hanya menargetkan hotel-hotel di Sumatera Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia.

    "Setiap menit ada saja hotel yang melaporkan bahwa akun Google Bisnis mereka telah diretas," ungkap Rina.

    Sebagai langkah pencegahan, Rina Pangeran mengimbau kepada seluruh anggota PHRI di Sumatera Barat agar rutin memeriksa akun Google Bisnis hotel mereka minimal setiap 30 menit sekali.

    "Bisa saja saat ini aman, tetapi dalam 10 menit berikutnya sudah diretas. Para hacker bekerja sangat cepat," ujarnya.

    Selain itu, Rina juga meminta manajemen hotel untuk membuat pengumuman disclaimer di media sosial dan menyebarkannya secara serentak.

    Pengumuman ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dan memastikan kembali setiap kali melakukan pemesanan kamar hotel. "Saat ini, langkah-langkah seperti ini yang bisa kami lakukan," ujar Rina.

    PHRI Sumatera Barat juga berencana berkoordinasi dengan BPP PHRI (BPP PHRI) untuk mengambil langkah lebih lanjut guna mengatasi masalah ini.

    Rina menekankan bahwa peretasan ini tidak bisa dibiarkan karena akan mencoreng citra dunia perhotelan dan menimbulkan masalah kepercayaan di masa depan. 

    Ia pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk mencari solusi agar para peretas ini tidak terus mengganggu dan merusak dunia digital.

    "Saat ini, kehidupan kita sehari-hari sangat tergantung pada dunia digital. Jika tidak ada kepastian keamanan dalam penggunaannya, masyarakat akan menjadi bingung dan panik," ujar Rina. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.