Logo
>

ARCEOs' Conference 2024 Bahas Perkeretaapian Berkelanjutan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
ARCEOs' Conference 2024 Bahas Perkeretaapian Berkelanjutan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Konferensi ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 sukses digelar di Bandung, Indonesia, pada 2-5 September 2024, dengan fokus utama pada pengembangan sistem perkeretaapian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

    Acara ini mengusung tema "Driving Sustainability with Digital Innovation" dan turut menyoroti transformasi digital dalam aspek keselamatan dan pelayanan perkeretaapian.

    Indonesia, melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI), ditunjuk sebagai panitia penyelenggara konferensi yang dihadiri oleh tujuh operator kereta se-ASEAN lainnya, yakni Keretapi Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar), dan State Railway of Thailand (Thailand). Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat 6 September 2024.

    Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam sambutannya menyampaikan perkembangan signifikan sektor perkeretaapian di Indonesia, terutama dengan beroperasinya kereta cepat pertama di ASEAN, Whoosh. Ia juga menyoroti upaya Indonesia dalam memperluas jaringan MRT, pembangunan LRT Jabodebek, serta inovasi terbaru seperti Autonomous Rail Transit di Nusantara, Ibu Kota Negara yang baru.

    Kereta cepat ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antara Jakarta dan Bandung, mengurangi waktu tempuh menjadi hanya 28 menit dengan kecepatan maksimal 350 km/jam. Dengan desain modern dan kapasitas 601 penumpang, kereta cepat juga dilengkapi fasilitas khusus untuk difabel.

    Konferensi ini terdiri dari beberapa sesi working group yang bertujuan untuk berbagi praktik terbaik dalam penerapan teknologi digital, pengembangan SDM, digital marketing, serta layanan berbasis teknologi tinggi, termasuk kereta cepat.

    CEO KAI, Didiek Hartantyo, menjelaskan bahwa ARCEOs’ Conference ke-44 bertujuan memperkuat kerja sama antar operator kereta di ASEAN. Didiek menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan global, terutama terkait perubahan iklim dan meningkatnya permintaan transportasi berkelanjutan.

    “Tahun ini, tema kita adalah 'Driving Sustainability with Digital Innovation'. Ini adalah respons terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, efisiensi operasional, dan permintaan pelanggan yang kian berubah,” jelas Didiek.

    Para delegasi juga berkesempatan mencoba kereta cepat Whoosh dari Stasiun Padalarang di Bandung menuju Stasiun Halim di Jakarta, dilanjutkan dengan kegiatan penanaman pohon sebagai bagian dari kampanye kelestarian lingkungan. Selain itu, mereka juga menjajal Kereta Panoramic, yang didesain dengan jendela besar untuk menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.

    KAI turut menerapkan langkah-langkah berkelanjutan selama konferensi ini, seperti penggunaan armada kendaraan listrik, pemberian suvenir berbahan ramah lingkungan, serta pemanfaatan aplikasi digital sebagai platform informasi.

    "Kami yakin konferensi ini akan memperkuat kolaborasi antar operator kereta di ASEAN dan memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan global melalui inovasi digital dan keberlanjutan," tutup Didiek.

    Produsen Kereta Api Terkemuka

    Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kereta api terkemuka di dunia.

    “Saya berharap peran PT INKA dapat ditingkatkan sehingga dapat menjadi produsen kereta api yang mampu bersaing di tingkat internasional,” kata Menhub, Selasa, 3 September 2024.

    Menhub juga berharap agar ke depan, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna kereta api, tetapi juga dapat menjadi produsen yang berkompetisi di pasar global.

    Menurutnya, pembangunan sektor perkeretaapian di Indonesia saat ini telah berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.

    Menhub menuturkan bahwa saat ini sektor perkeretaapian di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Salah satu pencapaian tersebut terlihat dari beroperasinya Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung sejak tahun lalu.

    “Kita tahu bahwa Kereta Cepat Whoosh telah menjadi perbincangan, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia dan Eropa. Masyarakat internasional membahas kesuksesan Whoosh dalam hal kecepatan dan keandalannya,” ujar Menhub.

    Oleh karena itu, menurut Menhub, semua pihak harus memanfaatkan momentum ini dengan menjalin kerja sama dan hubungan yang lebih erat satu sama lain.

    Konferensi Direktur Utama Kereta Api ASEAN (ASEAN Railway CEOs’ Conference) ke-44 di Bandung, lanjut Menhub, merupakan acara besar dan momen strategis untuk memperkenalkan inovasi dan layanan unggul di sektor perkeretaapian.

    “Saya mengapresiasi PT KAI dan pemangku kepentingan lainnya yang telah menyelenggarakan acara ini,” ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta.

    Dia berharap pertemuan dalam ajang ini dapat meningkatkan kolaborasi antarnegara, yang pada akhirnya dapat menciptakan ekosistem perkeretaapian yang semakin modern, berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada pelayanan.

    Menhub menambahkan, perkembangan sektor perkeretaapian juga terjadi di kawasan perkotaan, di mana Indonesia saat ini telah mengoperasikan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek dan LRT Palembang, serta yang terbaru adalah Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah diuji coba.

    Saat ini, lanjut Menhub, pemerintah juga sedang berupaya memperluas jaringan Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta yang diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

    Lebih lanjut, Menhub menuturkan bahwa penggunaan kereta api di Indonesia kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Pasalnya, moda transportasi ini mudah diakses dan memiliki tarif yang terjangkau.

    “Saya meminta PT KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat,” kata Menhub.

    Pengaruh dari Kereta Cepat

    CEO PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa pemilihan Bandung, Jawa Barat, sebagai lokasi penyelenggaraan ASEAN Railway Conference (ARCEO’s) ke-44 didasari oleh beberapa alasan, salah satunya adalah keberadaan kereta cepat Whoosh.

    Didiek menjelaskan bahwa selain Bandung menjadi pusat operasional KAI, kota ini juga merupakan terminus atau stasiun akhir dari kereta cepat Jakarta-Bandung.

    “Kereta api Indonesia menjadi tolok ukur bagi negara-negara anggota ASEAN, dan kereta cepat Whoosh menjadi kebanggaan bagi ASEAN. Itulah mengapa konferensi ini diadakan di Bandung. Seluruh peserta juga akan berkesempatan untuk mencoba moda transportasi tersebut,” kata Didiek di sela-sela konferensi yang berlangsung di Bandung, Selasa.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.