Logo
>

Awali Pekan, Harga Emas Global Melesat Lagi

Ditulis oleh Yunila Wati
Awali Pekan, Harga Emas Global Melesat Lagi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas global mengalami reli yang signifikan pada pembukaan perdagangan Senin, 18 November 2024, setelah mencatatkan penurunan tajam pada pekan sebelumnya.

    Emas spot tercatat menguat 0,9 persen menjadi USD2.584,80 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,8 persen menjadi USD2.589,90 per ons, menunjukkan pemulihan setelah mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada sesi perdagangan sebelumnya.

    Pendorong utama pergerakan harga emas pada hari ini adalah melemahnya dolar AS, yang sempat menguat tajam sepanjang pekan lalu. Setelah reli dolar yang melonjak 1,6 persen pada pekan sebelumnya, pada hari ini dolar relatif flat, sehingga memberikan ruang bagi harga emas untuk pulih.

    Penurunan nilai dolar ini kemudian menjadikan harga emas batangan lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga ikut meningkatkan daya tarik beli logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.

    Analis IG Yeap Jun Rong, menyatakan bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami sedikit pemulihan setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi pekan lalu.

    "Kita bisa memperkirakan pergerakan naik, terutama menjelang pidato beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan pekan ini," kata Yeap.

    Dia juga mencatat bahwa pasar belum sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan Januari 2025, sebuah skenario yang berpotensi menambah tekanan pada harga emas.

    Kenaikan harga emas hari ini juga dipicu oleh ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga The Federal Reserve. Para pelaku pasar sedang menunggu komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed yang dijadwalkan akan memberikan pidato sepanjang pekan ini.

    Data ekonomi AS yang kuat, seperti penjualan ritel yang melampaui ekspektasi pada Oktober, terus memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS masih cukup kokoh. Hal ini memicu perdebatan di kalangan pembuat kebijakan The Fed mengenai kecepatan dan kedalaman pemangkasan suku bunga.

    Pada pekan lalu, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada pertemuan Desember mulai mereda setelah data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya.

    Oleh karena itu, jika The Fed melanjutkan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi, daya tarik emas untuk investor akan menurun.

    Namun, beberapa analis mengingatkan bahwa meskipun ada risiko penurunan lebih lanjut, harga emas dapat bertahan di kisaran USD2.200 hingga USD2.600 per ons sepanjang kuartal keempat 2024 dan kuartal pertama 2025. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi, dengan gejolak pasar keuangan dan potensi inflasi yang tetap menjadi kekhawatiran utama.

    Selain emas, harga logam mulia lainnya juga tercatat menguat pada hari ini. Perak spot melonjak 1,4 persen menjadi USD30,64 per ons, sementara platinum naik 1,5 persen menjadi USD949,48 per ons, dan paladium menguat 1,3 persen menjadi USD963,57 per ons.

    Kenaikan harga-harga logam mulia ini juga menunjukkan optimisme pasar terhadap aset-aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

    Prospek Harga Emas

    Meski harga emas mengalami pemulihan pada hari ini, beberapa analis tetap memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan akan mengalami volatilitas tinggi sepanjang sisa tahun 2024 dan awal tahun 2025.

    Kenaikan suku bunga yang lebih lama dari yang diperkirakan, serta kebijakan moneter The Fed yang hati-hati, berpotensi memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas.

    Namun, dengan ketidakpastian yang terus menghantui pasar global, seperti potensi inflasi yang tinggi, konflik geopolitik, dan ketegangan ekonomi global, emas tetap dipandang sebagai aset yang aman dan dapat diandalkan oleh banyak investor.

    Kenaikan harga emas pada hari ini menunjukkan bahwa pasar logam mulia masih memiliki daya tarik yang kuat, terutama di tengah volatilitas pasar keuangan.

    Harga emas global menguat hampir 1 persen pada hari ini, setelah mengalami penurunan tajam pada pekan lalu. Kenaikan harga ini didorong oleh pelemahan dolar AS, yang membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli di luar AS.

    Pasar kini fokus pada pernyataan pejabat The Fed yang dijadwalkan sepanjang pekan ini, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga AS.

    Meskipun ada ketidakpastian mengenai kebijakan moneter The Fed, harga emas diperkirakan akan terus berfluktuasi, dengan banyak analis memperkirakan harga akan tetap berada dalam kisaran USD2.200 hingga USD2.600 per ons pada kuartal keempat 2024 dan kuartal pertama 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79