Logo
>

Bank Mandiri Fokus Sektor Pangan dengan Penyaluran KUR Rp 37,48 Triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Bank Mandiri Fokus Sektor Pangan dengan Penyaluran KUR Rp 37,48 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Mandiri terus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor-sektor strategis, dengan fokus utama pada bidang pangan. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bank tersebut untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Selain itu, upaya ini juga mendukung program pemerintah untuk menciptakan ekonomi kerakyatan yang lebih tangguh, serta memastikan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis guna menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung ketahanan pangan, pihaknya memanfaatkan penyaluran KUR untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pangan, baik dari sisi produksi maupun distribusi.

    Pelaku UMKM di sektor pertanian, perikanan, dan perdagangan pangan menjadi fokus utama dari penyaluran KUR. Dengan memberikan akses pembiayaan, Bank Mandiri membantu meningkatkan kapasitas produksi mereka, yang pada gilirannya dapat memperkuat pasokan pangan bergizi untuk masyarakat. "Melalui peran serta kami, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan Indonesia," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa 10 Desember 2024.

    Bank yang identik dengan pita emas ini menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kontribusi mereka sebagai agen perubahan yang berfokus pada ekonomi kerakyatan. Hasilnya, hingga akhir November 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 37,48 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia, hampir mencapai plafon yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 37,5 triliun. Dan pada Desember 2024, seluruh alokasi telah tersalurkan.

    Secara rinci, sektor pertanian yang menjadi pilar utama rantai pasok pangan menerima alokasi terbesar, yakni sebesar Rp 11,06 triliun atau sekitar 29,53 persen dari total penyaluran KUR. "Kami berfokus untuk memastikan pelaku usaha di sektor pangan mendapatkan akses finansial yang maksimal untuk meningkatkan produktivitas mereka," tambah Darmawan.

    Selain sektor pertanian, sektor perdagangan yang mendukung distribusi pangan juga memperoleh alokasi yang signifikan, yakni sebesar 39,79 persen atau Rp 14,91 triliun. Sebagai bagian dari dukungan pemerintah terhadap sektor produksi, sebanyak 60,21 persen dari total penyaluran KUR, atau senilai Rp 22,56 triliun, telah disalurkan untuk sektor produksi. Sementara sektor non-produksi yang melengkapi rantai pasok lainnya menerima alokasi sebesar 39,79 persen atau Rp 14,91 triliun.

    Catatan Penyaluran KUR

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 23,49 triliun kepada lebih dari 151 ribu debitur per akhir Juli 2024. Adapun capaian itu dinilai sebagai bentuk konsisten keterlibatan perseroan dalam mendorong perkembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Secara rinci, kredit terbesar yang disalurkan Bank Mandiri ada pada sektor Pertanian sebesar Rp6,87 triliun atau 29,24 persen dari total KUR. Selain itu, sektor Jasa Produksi juga tercatat tinggi sebesar Rp5,03 triliun atau sekitar 21,44 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2024.

    Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman mengatakan, penyaluran KUR tersebut setara dengan 62,7 persen dari target KUR tahun 2024 Bank Mandiri. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Ali dalam keterangan resmi, Kamis, 29 Agustus 2024.

    Ali menyebut, penyaluran KUR merupakan wujud komitmen perbankan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada pelaku usaha di sektor produksi.

    Ali juga menuturkan, perseroan memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah, didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale.

    “Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” tambah Ali.

    Selain itu, Bank Mandiri menghadirkan Livin’ Merchant sebagai bagian dari upaya digitalisasi transaksi keuangan. Aplikasi tersebut mendorong UMKM naik kelas melalui fitur yang fleksibilitas dalam penerimaan pembayaran, bebas biaya langganan, serta memfasilitasi transaksi melalui QRIS.

    “Livin’ Merchant berfungsi sebagai aplikasi kasir digital yang mendigitalisasi transaksi, memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance dan mendorong UMKM untuk naik kelas,” kata Ali.

    Bank Mandiri juga memperluas akses pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan serta transaksi keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang beroperasi di ekosistem bisnis UMKM.

    “Kami optimis dapat memenuhi target yang ditetapkan pemerintah dan terus mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia dengan pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” pungkasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.