Logo
>

Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Mandiri kembali menggelar kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024 sebagai bagian dari komitmennya untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia, khususnya bagi pengusaha muda.

    WMM, yang telah berlangsung sejak 2007, bertujuan untuk menggali potensi dan inovasi para pengusaha muda di Tanah Air. Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menyatakan bahwa Bank Mandiri berharap WMM 2024 dapat memacu semangat kewirausahaan dengan menciptakan ekosistem bisnis yang adaptif dan solutif.

    Pada tahun ini, WMM berfokus pada bisnis yang sudah berjalan dengan beberapa kriteria. Untuk kategori Fashion, Food & Beverages, dan Beauty & Wellness, hanya bisnis yang sudah beroperasi minimal dua tahun dengan omzet tahunan minimal Rp500 juta yang dapat mendaftar. Sementara kategori Tech dan Tech-Enabled Startups membuka kesempatan bagi bisnis yang beroperasi setidaknya satu tahun dengan omzet serupa. Pendaftaran WMM 2024 dibuka dari 13 September hingga 5 Oktober 2024 melalui situs resmi.

    WMM 2024 juga memperkenalkan konsep "Speed Dating" bagi Top 20 peserta, di mana mereka berkesempatan bertemu langsung dengan calon investor, membuka peluang kerjasama dan pendanaan yang lebih luas. Bank Mandiri tidak hanya menyediakan ajang kompetisi, tetapi juga mendukung alumni WMM melalui program pemberdayaan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pameran internasional bergengsi, seperti Salone del Milano dan SIAL Paris, yang diharapkan dapat memperluas pasar para pengusaha muda ke tingkat global.

    Selain itu, Bank Mandiri melibatkan alumni WMM dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk kolaborasi dengan Tanigo dalam budidaya perikanan di Kabupaten Ciamis, serta pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Bogor dan Langkat. Bank Mandiri berharap inisiatif ini tidak hanya memperkuat kewirausahaan muda tetapi juga memberikan dampak yang berkelanjutan bagi perekonomian dan masyarakat.

    Posisi Puncak Dalam Fortune Indonesia

     PT Bank Mandiri Persero Tbk optimistis menghadapi paruh kedua 2024, setelah bank dengan kode saham BMRI itu menempati posisi puncak dalam Fortune Indonesia 100.

    Capaian tersebut didapat setelah Fortune Indonesia mencatat Bank Mandiri sebagai perusahaan dengan aset terbesar di Indonesia. Dalam data yang dirangkum oleh Fortune Indonesia, pada 2023 Bank Mandiri tercatat memiliki total aset sebesar Rp2.174,21 triliun.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menegaskan, dalam menghadapi paruh kedua tahun 2024, pihaknya optimis dapat melanjutkan tren positif dengan fokus pada penguatan posisi pasar, peningkatan kualitas layanan, dan inovasi produk.

    Salah satu inisiatif yang tengah digalakkan adalah pengembangan solusi keuangan berbasis teknologi, yang tidak hanya memudahkan nasabah, namun juga memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Mandiri dalam persaingan di industri.

    “Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, serta berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional berbasis kerakyatan,” kata Darmawan dalam keterangannya dikutip Sabtu, 17 Agustus 2024.

    Adapun pertumbuhan bisnis Bank Mandiri sendiri menguat hingga paruh pertama 2024. Dari sisi total aset, pada kuartal II 2024 Bank Mandiri mendorong perolehan aset menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi, naik 15 persen secara year on year (YoY).

    Darmawan Junaidi menjelaskan, hal ini ikut didorong oleh penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp1.532 triliun pada kuartal II 2024, tumbuh 20,5 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36 persen YoY per Juni 2024.

    Realisasi kredit tersebut turut diikuti oleh pencapaian laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh 5,23 persen YoY menjadi Rp26,6 triliun pada akhir Kuartal II 2024.

    “Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah, guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah,” kata Darmawan.

    Menurunkan Rasio Kredit Bermasalah

    Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dari 1,53 persen menjadi 1,01persen.

    Penurunan itu menunjukkan pengelolaan risiko yang efektif oleh Bank Mandiri dalam menjaga kualitas kredit di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

    Fungsi intermediasi tersebut diimbangi dengan pertumbuhan DPK secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 15,4 persen YoY menjadi Rp1.651 triliun di Kuartal II 2024.

    Darmawan menuturkan, pertumbuhan DPK yang positif didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 23 persen YoY menjadi Rp612 triliun dan tabungan yang meningkat 13,4 persen YoY menjadi Rp626 triliun.

    Pertumbuhan tersebut pun berkontribusi mendorong komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) terus meningkat mencapai 79,7 persen secara bank only, level tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri. Pencapaian tersebut, ikut berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 2,08 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.