KABARBURSA.COM – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMMI) menggandeng PT Sahid Gema Wisata (Sahid Tour & Travel) untuk menyalurkan pembiayaan haji khusus (Prohajj Plus).
Direktur Bank Muamalat, Karno, menyampaikan bahwa Prohajj Plus diharapkan menjadi pilar utama dalam bisnis ritel Bank Muamalat, dengan dukungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP). Hal ini membuat segmen haji dan umrah menjadi fokus penting bagi perseroan.
“Sebagai bagian dari rencana bisnis Bank Muamalat, khususnya dalam pengembangan ekosistem haji dan umrah, kami, sebagai bank murni syariah pertama di Indonesia, berkomitmen memaksimalkan potensi segmen ini. Salah satunya melalui penyaluran pembiayaan Prohajj Plus dengan menggandeng perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkemuka di Indonesia,” jelasnya pada Senin, 4 November 2024.
Kerja sama ini memungkinkan kedua pihak memanfaatkan basis pelanggan masing-masing, baik untuk calon jamaah haji dan umrah maupun nasabah pendanaan dan pembiayaan, dalam menawarkan produk Prohajj Plus.
“Melalui sinergi ini, kami menargetkan pencairan pembiayaan Prohajj Plus sebesar Rp50 miliar per tahun, dengan rata-rata pembiayaan Rp70 juta per nasabah,” tambah Karno.
Sebagai pionir perbankan syariah di Indonesia, Bank Muamalat optimistis bahwa segmen haji dan umrah akan memberikan hasil optimal, mengingat perjalanan ibadah ke tanah suci adalah kewajiban umat Islam, dan mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Saat ini, Bank Muamalat memegang lebih dari 56 persen pangsa pasar untuk haji khusus.
Prohajj Plus sendiri adalah layanan pembiayaan haji khusus yang memudahkan masyarakat untuk mendaftar haji lebih cepat tanpa harus menabung dalam jangka waktu lama.
Pertumbuhan Layanan CMS Bank Muamalat
Bank Muamalat melaporkan pertumbuhan positif pada layanan Cash Management System (CMS) bernama Muamalat Digital Integrated Access (MADINA).
Hingga September 2024, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah pengguna, volume, dan frekuensi transaksi MADINA, yang rata-rata mencatatkan pertumbuhan dua digit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat, Irvan Yulian Noor, menjelaskan bahwa jumlah pengguna MADINA bertambah sebanyak 2.287 orang, meningkat 24 persen (yoy) menjadi 11.779 pengguna pada akhir September 2024.
Peningkatan ini selaras dengan kenaikan frekuensi transaksi MADINA sebesar 26 persen (yoy) hingga melampaui 1,2 juta transaksi. Volume transaksi juga bertambah 11 persen (yoy), naik dari Rp35,7 triliun menjadi Rp39,7 triliun.
Selain itu, layanan Virtual Account (VA) terintegrasi MADINA juga mengalami peningkatan. Frekuensi transaksi VA Bank Muamalat tumbuh 15 persen (yoy), mencapai lebih dari 3 juta transaksi, dan volume transaksinya meningkat 20 persen (yoy), hampir mencapai Rp5 triliun.
Irvan menyatakan rasa syukur atas pertumbuhan MADINA hingga September 2024, yang menunjukkan keberhasilan strategi perluasan kerja sama dengan institusi dan penerapan strategi lain yang berdampak pada peningkatan penggunaan layanan ini.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan tersebut didukung oleh program berkelanjutan, termasuk MADINA Activation Program (MAP), yang memberikan bebas biaya transaksi hingga 50 kali per bulan selama empat bulan berturut-turut bagi nasabah.
Bank Muamalat juga rutin mengadakan pelatihan mingguan MADINA Class Training (MCT) melalui platform daring untuk nasabah baru dan lama, yang diharapkan dapat mengaktifkan layanan MADINA dan menjadikannya sebagai bank operasional utama mereka.
Selain itu, program lain seperti MADINA Transactional Competition (MTC) dan Virtual Account Intensity Program (VIP) juga diadakan untuk meningkatkan transaksi.
Kerja sama Bank Muamalat dengan berbagai institusi, termasuk sektor pendidikan, komunitas muslim, rumah sakit, lembaga pemerintah, dan lembaga keuangan syariah, terbukti meningkatkan performa MADINA. Bank Muamalat juga menargetkan sektor-sektor ini sebagai fokus penetrasi layanan.
MADINA, layanan internet banking korporasi Bank Muamalat, memungkinkan nasabah memantau dan melakukan transaksi perbankan non-tunai secara real-time untuk seluruh rekening mereka di Bank Muamalat. Layanan ini tersedia dalam dua opsi, MADINA Advanced dan MADINA Basic, yang fleksibel sesuai kebutuhan administrasi dan transaksi nasabah. Dengan akses melalui browser, nasabah korporasi dapat menggunakan MADINA kapan pun dan di mana pun selama terhubung dengan internet, menjadikan transaksi bisnis lebih mudah dan fleksibel.
Kelola Keuangan Jangka Panjang
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) mencatat lonjakan signifikan pada produk pembiayaan kepemilikan emas, Solusi Emas Hijrah, yang tumbuh hingga 191 persen per Agustus 2024. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap investasi emas sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan, menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi semakin meningkat, terutama dengan tren kenaikan harga emas belakangan ini. Menurutnya, emas dianggap sebagai instrumen yang aman dan menguntungkan untuk investasi jangka panjang.