Logo
>

BI Borong SUN Rp150 Triliun, Pengamat: Langkah Jaga Stabilitas Rupiah

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
BI Borong SUN Rp150 Triliun, Pengamat: Langkah Jaga Stabilitas Rupiah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan mengambil langkah strategis dengan menjual Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp150 triliun kepada Bank Indonesia (BI) untuk menghindari risiko gagal bayar dan menstabilkan ekonomi domestik. Langkah ini dilakukan di tengah tekanan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa strategi ini bukanlah hal baru, karena pola serupa pernah terjadi saat pandemi Covid-19.

    “Pada masa Covid-19, BI juga membeli obligasi di pasar primer untuk membantu pemerintah. Namun, saat ini kondisinya berbeda karena bukan pandemi, melainkan tekanan ekonomi global dan kebutuhan besar pemerintah,” kata Ibrahim, Kamis 2 Januari 2025.

    Ibrahim mengungkapkan, pemerintah memilih menerbitkan obligasi bertenor panjang, yaitu 10 tahun, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Namun, sebagian besar obligasi ini sudah “dipesan” oleh BI sebelum dilelang ke pasar. Hal ini dilakukan untuk memastikan dana segar bisa diperoleh lebih cepat tanpa risiko lelang gagal.

    “Pemerintah saat ini membutuhkan dana besar untuk berbagai program, seperti program makanan sehat yang dimulai Januari ini. Untuk itu, pemerintah menjual obligasi senilai Rp775,87 triliun, dengan Rp150 triliun dibeli langsung oleh BI,” jelasnya.

    Meski langkah ini membantu pemerintah menghindari gagal bayar, Ibrahim menyoroti potensi dampaknya terhadap inflasi.

    “Dengan persaingan ketat di pasar obligasi global, seperti Tiongkok yang menggelontorkan obligasi senilai 3 triliun Yuan, yield obligasi Indonesia bisa meningkat hingga 8 persen. Namun, suku bunga tinggi ini justru membuat obligasi pemerintah lebih menarik bagi investor domestik,” tambahnya.

    Selain itu, ia menilai bahwa keputusan ini dapat mempengaruhi independensi BI.

    “Strategi ini terpaksa dilakukan karena pemerintah belum siap membayar obligasi yang jatuh tempo. Meski ada risiko, BI mengambil langkah ini untuk menjaga stabilitas rupiah yang saat ini melemah di atas Rp16.000 per Dolar AS,” ujarnya.

    Nilai Tukar Rupiah Semakin Melemah

    Pelemahan nilai tukar rupiah semakin terasa setelah pembelian obligasi oleh BI. Pada pembukaan pasar, rupiah melemah 110 poin, meski Ibrahim menyebut pelemahan ini bisa lebih buruk tanpa intervensi BI.

    “Hari ini dolar AS melonjak dari level 107.800 ke 108.600, memberikan tekanan besar pada rupiah,” ungkapnya.

    Ibrahim juga mengulas perubahan regulasi obligasi sejak 1998, ketika mayoritas SUN dimiliki asing.

    “Dulu, 70 persen obligasi dibeli oleh asing, menyebabkan krisis ekonomi 1998 saat terjadi rush. Kini, hanya 15 persen obligasi pemerintah dibeli oleh investor asing, sementara sisanya diserap oleh BI dan perbankan domestik,” jelasnya.

    Walau begitu, ia menegaskan bahwa langkah ini telah diperhitungkan matang oleh pemerintah dan BI untuk memastikan stabilitas ekonomi, terutama dalam situasi global yang penuh tantangan.

    Lebih lanjut, Ibrahim menyebut, penjualan obligasi kepada BI menjadi solusi cepat pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan menghindari gagal bayar. Meski langkah ini menuai kritik terkait potensi risiko inflasi dan independensi BI, strategi ini dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah di tengah tekanan global.

    SUN dan Cara Investasinya

    Surat Utang Negara (SUN) merupakan salah satu instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah untuk mendanai berbagai program pembangunan sekaligus memberikan alternatif investasi yang menarik bagi masyarakat.

    Berdasarkan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat dua jenis utama SUN, yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara. SPN adalah jenis SUN yang memiliki jangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga dilakukan secara diskonto, sementara Obligasi Negara memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan dengan bunga dalam bentuk kupon atau juga pembayaran diskonto.

    Salah satu jenis Obligasi Negara yang menarik perhatian adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), yang dirancang khusus untuk diperdagangkan di kalangan ritel. Instrumen ini memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi dengan nominal yang lebih terjangkau.

    Investasi di SUN memberikan keuntungan berupa penghasilan kupon atau bunga, serta peluang mendapatkan capital gain dari kenaikan harga obligasi di pasar.

    Proses kepemilikan SUN dapat dimulai melalui dua saluran, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana menawarkan SUN secara langsung untuk pertama kali kepada investor, sedangkan pasar sekunder adalah tempat perdagangan lanjutan bagi SUN yang sudah diterbitkan di pasar perdana.

    Bagi mereka yang tertarik memulai investasi di instrumen ini, langkah awal adalah melakukan registrasi melalui mitra distribusi (Midis) resmi yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Midis mencakup lima bank umum besar, yaitu Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, dan BRI. Selain itu, terdapat juga perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan Star Mercato Capitale, perusahaan teknologi finansial Investree, dan perusahaan efek Trimegah Securities.

    Proses registrasi melibatkan pengisian data pribadi, nomor Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana, serta nomor rekening surat berharga. Bagi calon investor yang belum memiliki SID atau rekening dana, pihak Midis akan membantu proses pembuatannya.

    Setelah registrasi selesai, langkah berikutnya adalah melakukan pemesanan SUN melalui Midis yang dipilih. Calon investor bisa melakukan pembayaran dengan cara yang fleksibel, baik melalui teller di bank, aplikasi mobile banking, maupun mesin ATM.

    Ketika transaksi selesai, investor akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), yang menjadi bukti kepemilikan SUN. Langkah terakhir adalah melakukan verifikasi kepemilikan untuk memastikan seluruh proses sudah berjalan dengan baik.

    Investasi dalam SUN tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan negara.

    Dengan adanya beragam opsi seperti SPN, Obligasi Negara, dan ORI, serta kemudahan akses melalui Midis, masyarakat semakin dimudahkan untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional. Proses investasi yang transparan, terpercaya, dan didukung oleh pemerintah menjadikan SUN sebagai salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan oleh investor dari berbagai kalangan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.