KABARBURSA.COM - Bank Indonesia atau BI baru-baru ini mengumumkan pencapaian luar biasa dalam kegiatan pencocokan bisnis ekspor pada Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI 2024). Dalam acara yang berlangsung dari 1 hingga 4 Agustus 2024 di Jakarta, kegiatan pencocokan bisnis ekspor berhasil mencapai nilai transaksi sebesar Rp264,7 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, menyampaikan bahwa pencapaian ini meningkat sebesar 26 persen dibandingkan dengan hasil pencocokan bisnis ekspor pada KKI 2023. “KKI 2024 mencatat kegiatan business matching ekspor yang mencapai Rp264,7 miliar, terdiri dari realisasi ekspor dan penandatanganan kesepakatan bisnis,” ungkap Erwin di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024.
Sinergi Global dengan 11 Negara
Kegiatan pencocokan bisnis ekspor ini mempertemukan UMKM binaan BI dan kementerian/lembaga dengan 22 pembeli potensial dan agregator ekspor dari 11 negara, termasuk Indonesia, Jepang, Singapura, Malaysia, China, Mesir, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Australia, Belanda, dan Prancis. Kolaborasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi global dalam memperluas pasar UMKM Indonesia ke kancah internasional.
FEKDI x KKI 2024 juga mencatat omzet penjualan yang impresif, baik di lokasi pameran maupun secara online. Hingga hari ketiga, penjualan di lokasi pameran mencapai Rp15,3 miliar, sementara penjualan online mencapai Rp83,9 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan total omset KKI 2023, yaitu Rp18,8 miliar untuk penjualan offline dan Rp72,4 miliar untuk penjualan online.
Mendorong Inovasi dan Inklusi Keuangan Digital
Acara ini mengusung tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan,” dan telah menghasilkan berbagai inovasi yang mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan digital. Kolaborasi antara BI, pemerintah, otoritas, asosiasi/industri, dan pelaku usaha bertujuan untuk mendukung inklusi keuangan digital, memperluas edukasi, meningkatkan omzet, dan mendorong UMKM untuk Go Export.
Antusiasme masyarakat terhadap acara ini tercermin dalam jumlah pengunjung dan peserta yang hadir. Forum dialog dan aktivasi selama FEKDI x KKI 2024 dihadiri oleh 2.969 pengunjung secara langsung dan 24.874 peserta daring melalui berbagai kanal Bank Indonesia. Sementara itu, jumlah pengunjung pameran di lokasi mencapai 17.261 orang.
FEKDI x KKI 2024 bukan hanya sebuah pameran, tetapi juga sebuah platform untuk memperkuat ekonomi digital dan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan pencapaian luar biasa ini, diharapkan UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global, membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.
Serap 96 Persen Tenaga Kerja
Tidak hanya mampu memberikan nilai transaksi yang memukau, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diklaim mampu berkontribusi dengan menyerap 96 persen tenaga kerja di Indonesia. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan, UMKM harus memanfaatkan kemitraan demi pengembangan bisnis mereka.
Menurut Zulkifli Hasan, sinergi antarpihak sangat dibutuhkan untuk memperkuat empat pilar peningkatan daya saing UMKM. Adapun empat pilar yang dimaksud adalah inovasi UMKM, akses kemitraan, akses digitalisasi, dan akses pembiayaan.
“UMKM berkontribusi terhadap lebih dari 96 persen penyerapan tenaga kerja, dan lebih dari 60 persen pemasukan negara. Oleh karena itu, UMKM harus diperhatikan agar semakin berkembang,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangannya yang dikutip pada hari Senin, 5 Agustus 2024.
Menteri yang akrab disapa dengan panggilan Zulhas ini pun menguraikan urgensi kerja sama antarsektor. Ia mencontohkan dengan hubungan kerja sama retail modern dengan lembaga keuangan sebagai pemberi modal.
Selain itu, optimalisasi sektor lain, seperti pariwisata, turut berimbas pada daya beli terhadap produk UMKM.
“Jika UMKM hendak maju, harus mulai melakukan pemasaran digital dan tak berhenti berinovasi. Misalnya, dalam hal variasi produk dan desain kemasan,” ujar Zulkifli.
Ia juga mengatakan, pendirian sentra atau galeri UMKM juga menjadi salah satu langkah strategis untuk promosi UMKM, yaitu sebagai saluran agar masyarakat dan wisatawan semakin mengenal kualitas dan variasi produk lokal setempat.
“Untuk mewujudkannya, perlu dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, tokoh masyarakat, serta para pemuda,” kata Mendag Zulkifli.
Lanjutnya, diharapkan juga, semakin banyak kolaborasi yang terjalin untuk program yang melibatkan UMKM, baik dengan pihak perbankan, retail modern, serta dinas perdagangan dan perindustrian setempat.
Sejalan dengan kegiatan usaha yang mulai membaik, sentimen pebisnis UMKM juga turut membaik, terutama didorong oleh membaiknya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi terkini (Indeks Situasi Sekarang).
Peningkatan sentimen tersebut terjadi di hampir semua sektor usaha, dan untuk tiga bulan mendatang pelaku UMKM tetap optimis kondisi ekonomi secara umum, sektor usaha dan usahanya akan membaik.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.