KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat, atau Jumat pagi WIB, 17 Oktober 2025. Penguatan menandai kembalinya optimisme investor setelah ketidakpastian politik di Prancis mereda dan sejumlah laporan keuangan korporasi menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan.
Penguatan indeks terjadi secara luas, dipimpin oleh lonjakan saham Prancis yang mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Kenaikan tajam pada saham Nestlé juga membantu menopang sentimen pasar di kawasan tersebut.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,69 persen menjadi 571,66, ditopang oleh sektor makanan dan minuman yang mencatatkan performa paling solid di antara 11 sektor utama. Kenaikan sektor ini berhasil menutupi pelemahan di sektor asuransi, yang sempat menekan indeks di awal perdagangan.
Di antara bursa utama, DAX Jerman menguat 0,38 persen ke level 24.272,19, FTSE 100 Inggris naik tipis 0,12 persen menjadi 9.436,09. Sedangkan CAC 40 Prancis melonjak 1,38 persen menjadi 8.188,59, mencatat kenaikan harian tertinggi di kawasan tersebut.
Kondisi Politik di Prancis Mulai Stabil
Katalis utama bagi penguatan pasar datang dari stabilitas politik di Prancis. Perdana Menteri Sebastien Lecornu berhasil mempertahankan jabatannya setelah pemerintah Presiden Emmanuel Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen.
Dukungan mendadak dari Partai Sosialis, yang diperoleh setelah pemerintah menyetujui penangguhan reformasi pensiun yang sempat memicu protes luas, membantu menenangkan ketegangan politik di negara tersebut.
Pasar merespons perkembangan ini dengan positif; saham-saham blue-chip Prancis melonjak 1,4 persen, imbal hasil obligasi pemerintah Prancis tenor 10 tahun turun ke posisi terendah dua bulan, dan euro menguat terhadap dolar AS.
Menurut Kepala Alokasi Aset di Coutts Lilian Chovin, redanya ketidakpastian politik memungkinkan saham Prancis untuk kembali bergerak sejalan dengan tren global. Namun, ia mengingatkan bahwa risiko penurunan peringkat kredit tetap ada apabila pemerintah gagal menekan defisit anggaran, yang tahun lalu tercatat hampir dua kali lipat dari batas 3 persen Uni Eropa.
Saham Nestle Tampil Spektakuler
Dari sisi korporasi, saham Nestlé mencatat lonjakan spektakuler 9,3 persen, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 2008, setelah perusahaan melaporkan penjualan yang lebih kuat dari perkiraan serta mengumumkan rencana restrukturisasi besar di bawah kepemimpinan CEO baru, Philipp Navratil.
Langkah pemangkasan 16.000 karyawan dinilai pasar sebagai upaya efisiensi yang dapat meningkatkan margin keuntungan jangka panjang. Kinerja solid Nestlé menjadi penopang utama indeks STOXX 600, sekaligus memperkuat sektor konsumer di kawasan Eropa.
Selain Nestlé, beberapa perusahaan lain juga memberikan kontribusi positif terhadap penguatan indeks. Sartorius, produsen peralatan laboratorium asal Jerman, melesat 7,6 persen, sementara anak usahanya di Prancis, Sartorius Stedim Biotech, melonjak 9,6 persen. Kenaikan ini terjadi setelah keduanya merilis hasil kinerja dan panduan bisnis yang melebihi ekspektasi pasar.
Pernod Ricard, raksasa minuman beralkohol Prancis, juga menguat 4 persen setelah mencatatkan pertumbuhan penjualan yang solid pada kuartal pertama tahun fiskal.
Di sisi lain, beberapa saham melemah akibat tekanan laba. Whitbread, operator hotel dan restoran asal Inggris, anjlok 10,3 persen setelah melaporkan penurunan laba semester pertama sebesar 7 persen akibat lemahnya penjualan makanan dan minuman.
Sementara itu, Merck KGaA dari Jerman turun 3,9 persen karena panduan laba 2026 yang dinilai terlalu konservatif oleh pelaku pasar.
Proyeksi Pertumbuhan Perusahaan Anggota STOXX 600 Melaju Cepat
Optimisme investor terhadap fundamental ekonomi kawasan Eropa juga meningkat. Menurut data LSEG IBES, proyeksi pertumbuhan laba perusahaan anggota STOXX 600 untuk kuartal III 2025 direvisi naik menjadi 0,5 persen, dari sebelumnya minus 0,2 persen.
Hal ini menandakan perbaikan kepercayaan terhadap daya tahan korporasi Eropa di tengah kondisi global yang masih tidak menentu.
Kepala Analisis Pasar di RBC Brewin Dolphin Janet Mui, menyebutkan bahwa perhatian investor kini tertuju pada laporan keuangan sektor perbankan dan pertahanan, yang sahamnya telah mencatat kenaikan signifikan sejak awal tahun.
Secara keseluruhan, penguatan bursa saham Eropa mencerminkan kombinasi antara stabilisasi politik di Prancis, kinerja korporasi yang membaik, dan meningkatnya keyakinan investor terhadap prospek ekonomi kawasan.
Meskipun risiko global seperti perang dagang AS–China dan potensi perlambatan pertumbuhan masih membayangi, pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang solid dengan sektor konsumsi dan manufaktur mulai kembali menunjukkan kekuatan.(*)