Logo
>

Emas Bakal Tembus USD5.000? Ini Skenario Bullish HSBC

Apakah reli ini murni sinyal bullish, atau justru jebakan menjelang badai?

Ditulis oleh Syahrianto
Emas Bakal Tembus USD5.000? Ini Skenario Bullish HSBC
Ilustrasi: Setumpuk emas batangan (Foto: Unsplash/Jingming Pan)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Reli pasar saham yang sedang berlangsung telah mendorong emas ke titik tertinggi sepanjang masa berturut-turut di atas USD4.300 per ons. 

    Kondisi tersebut akan mendorong harga logam kuning setinggi USD5.000 awal tahun depan, menurut analis di HSBC.

    "Pasar bullish kemungkinan akan terus mendorong harga lebih tinggi pada paruh pertama tahun 2026 dan kita mungkin bisa mencapai level tertinggi USD5.000/oz pada paruh pertama tahun 2026," kata raksasa perbankan Inggris tersebut dalam sebuah catatan riset pada Jumat, 17 Oktober 2025. 

    Prakiraan para analis ini didukung oleh tingginya risiko terhadap ekonomi global dan dampak pendatang baru di pasar logam mulia.

    HSBC juga menaikkan perkiraan harga emas rata-rata untuk tahun 2025 menjadi USD3.455 per ons, naik dari USD3.355, dan menaikkan perkiraan harga emas rata-rata untuk tahun 2026 menjadi USD4.600, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD3.950 per ons.

    HSBC mencatat bahwa kenaikan harga emas didorong oleh ketegangan geopolitik, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, meningkatnya arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), ekspektasi penurunan suku bunga AS, dan ketidakpastian ekonomi terkait tarif. 

    Bank tersebut juga menyebutkan ketidakpastian kebijakan ekonomi dan meningkatnya utang publik sebagai faktor-faktor yang mendukung harga.

    Namun, HSBC memperingatkan bahwa mereka juga memperkirakan adanya volatilitas signifikan yang diikuti oleh beberapa moderasi harga pada paruh kedua tahun 2026.

    "Berbeda dengan reli sebelumnya, kami yakin banyak pembeli baru ini kemungkinan akan tetap berada di pasar emas – bahkan setelah reli berakhir, bukan karena apresiasi semata, melainkan karena diversifikasi dan kualitas emas sebagai 'tempat berlindung yang aman'," tulis para analis.

    Emas mengalami penurunan dalam perdagangan hari Jumat setelah harga spot logam kuning mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD4.380,99.

    Harga emas spot terakhir diperdagangkan pada USD4.248,41 dengan kerugian 1,79 persen pada grafik harian. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.