KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa ditutup nyaris datar pada perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis WIB, 22 Mei 2025. Tekanan dari saham-saham ritel dan barang mewah menutupi kinerja positif sektor teknologi. Indeks pan-Eropa STOXX 600 hanya turun tipis 0,04 persen ke level 553,82.
Aksi jual di sektor ritel menjadi pemberat utama indeks setelah JD Sports melaporkan penurunan penjualan pokok sebesar 2 persen pada kuartal pertama.
Saham perusahaan asal Inggris itu terjun 10,6 persen, terseret kekhawatiran atas prospek permintaan di pasar Amerika Serikat yang kini tengah menghadapi tekanan harga.
Tak hanya itu, sektor barang mewah ikut terseret. Raksasa seperti LVMH, Hermes, dan Kering melemah lebih dari dua persen setelah Chanel mengumumkan penurunan penjualan tahunan sebesar 4,3 persen.
Laporan ini menambah kekhawatiran bahwa perlambatan permintaan barang mewah mulai terasa di berbagai pasar utama.
Di sisi lain, sektor teknologi menjadi titik terang. Saham Infineon, produsen chip asal Jerman, naik 2,3 persen usai mengumumkan kerja sama dengan Nvidia dalam pengembangan chip baru untuk pusat data kecerdasan buatan. Langkah ini memberi sentimen positif bagi saham teknologi lainnya.
Pasar saham regional bergerak variatif. Indeks DAX di Jerman naik 0,36 persen, sementara FTSE 100 di London menguat tipis 0,06 persen. Sebaliknya, CAC 40 di Paris terkoreksi 0,40 persen, terseret oleh tekanan pada saham-saham luxury yang berbasis di Prancis.
Sementara itu, para investor juga mencermati perkembangan dari Amerika Serikat, khususnya mengenai pembahasan rancangan undang-undang pemotongan pajak yang tengah digodok pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kekhawatiran muncul karena belum jelas bagaimana rencana itu akan dibiayai, di tengah ketidakpastian arah kebijakan tarif yang tenggat waktunya semakin dekat.
“Kita menghadapi banyak pertanyaan besar, terutama soal bagaimana Trump bisa mendorong RUU pajak ini melewati ketidakpastian fiskal yang besar,” ujar Danni Hewson, Kepala Analis di AJ Bell.
Menurutnya, jika kondisi ekonomi AS melambat, investor Eropa pun akan ikut gelisah.
Saham Pertahanan Tunjukkan Penguatan Terbatas
Meski demikian, indeks STOXX 600 masih mencatat pemulihan dari tekanan yang terjadi pada April lalu. Saat ini, indeks hanya berada sekitar tiga persen di bawah rekor tertinggi sepanjang masa.
Beberapa sektor bahkan mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan terbatas, seperti saham pertahanan yang naik 0,5 persen setelah Trump memilih desain proyek perisai rudal Golden Dome senilai USD175 miliar.
Dari sisi data ekonomi, inflasi di Inggris kembali menjadi perhatian setelah rilis terbaru menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi. Sejumlah komponen utama yang diawasi Bank of England mengalami lonjakan harga, yang dapat mempersulit rencana pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Morgan Stanley Sematkan ‘Menarik’ Sektor Perbankan Eropa
Di sektor keuangan, Morgan Stanley mengubah pandangannya terhadap perbankan Eropa menjadi “menarik”. Kenaikan imbal hasil dinilai berpotensi mendorong perbaikan margin dan laba bank, menjadikan sektor ini sebagai salah satu yang mencatat performa kuat sepanjang tahun.
Namun tak semua kabar dari dunia perbankan bernada positif. Julius Baer, bank asal Swiss, tertekan hingga 4,9 persen setelah melaporkan kerugian senilai 130 juta franc Swiss akibat penyesuaian portofolio kredit.
Perseroan juga mengumumkan pergantian kepala manajemen risiko, menambah tekanan pada harga sahamnya.
Secara keseluruhan, pergerakan bursa saham Eropa hari Rabu mencerminkan kehati-hatian pasar. Tekanan di sektor konsumer belum sepenuhnya mereda, sementara sorotan global masih tertuju pada arah kebijakan fiskal dan perdagangan Amerika Serikat.
Sentimen yang tercampur inilah yang membuat investor memilih bersikap menunggu.(*)