Logo
>

Bursa Eropa Menguat Didukung Kenaikan 3 Poin STOXX 600

Tensi geopolitik tetap membayangi. Presiden Rusia Vladimir Putin menolak untuk hadir dalam pembicaraan damai dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang dijadwalkan di Turki. Pasar diminta lebih hati-hati

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa Menguat Didukung Kenaikan 3 Poin STOXX 600
Ilustrasi suasana bursa saham Eropa.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham di kawasan Eropa berhasil mengakhiri sesi perdagangan Kamis, 15 Mei 2025 di zona hijau. Pasar saham berhasil membalikkan pelemahan yang sempat terjadi di awal perdagangan. 

    Saham-saham industri dan telekomunikasi menjadi motor penggerak penguatan indeks, sementara laporan keuangan emiten tetap menjadi pusat perhatian investor.

    Indeks acuan pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,56 persen atau 3,07 poin ke level 546,95. Penguatan ini juga tercermin di sejumlah bursa utama, dengan indeks DAX Jerman menguat 0,72 persen ke 23.695,59, FTSE 100 Inggris naik 0,57 persen ke 8.633,75, dan CAC 40 Prancis bertambah 0,21 persen ke 7.853,47.

    Kendati pasar menunjukkan pemulihan, tensi geopolitik tetap membayangi. Presiden Rusia Vladimir Putin menolak untuk hadir dalam pembicaraan damai dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang dijadwalkan di Turki. 

    Keputusan itu menurunkan harapan akan adanya kemajuan diplomatik dalam waktu dekat. Meski demikian, ketegangan tersebut justru menjadi pemicu reli di sektor pertahanan. 

    Saham Hensoldt melonjak 8,8 persen, Rheinmetall naik 5,7 persen, dan Leonardo menguat 4 persen. Indeks sektor pertahanan dan kedirgantaraan tercatat menguat 2,3 persen.

    Sementara itu, dari Amerika Serikat, rilis data ekonomi menunjukkan penurunan mengejutkan pada harga produsen serta perlambatan pertumbuhan penjualan ritel. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa tekanan inflasi mulai mereda. Analis pasar menyambut baik data tersebut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

    “Pasar memang menunjukkan niat untuk naik, tapi jalannya masih belum mulus,” ujar Chris Beauchamp, Kepala Analis di IG. 

    Ia menambahkan bahwa data ekonomi yang relatif jinak menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas pasar saat ini.

    Sektor utilitas juga mencatatkan penguatan, didorong laporan kinerja positif dari Engie, National Grid, dan United Utilities. Ketiganya mendorong sektor utilitas naik 1,9 persen. Di sektor telekomunikasi, saham Deutsche Telekom melonjak 2,8 persen setelah membukukan laba kuartalan yang sedikit di atas ekspektasi analis.

    Namun tidak semua sektor bergerak naik. Harga minyak yang turun lebih dari 3 persen akibat kemungkinan kesepakatan nuklir AS-Iran memberi tekanan pada sektor energi. Saham BP dan Shell masing-masing melemah 3,3 persen dan 1,5 persen. 

    Sektor energi secara keseluruhan melemah 0,9 persen. Penurunan harga komoditas juga menyeret saham-saham sumber daya dasar, dengan logam industri yang bergerak turun menjadi salah satu penekan utama.

    Meskipun begitu, sentimen pasar masih terjaga positif, terutama setelah muncul kabar mengenai jeda perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta komitmen investasi dari negara-negara Timur Tengah yang diumumkan Presiden Donald Trump. 

    Namun pelaku pasar masih menanti kabar lanjutan terkait hubungan dagang antara AS dan Uni Eropa yang belum menunjukkan perkembangan berarti.

    Di sisi data makro, pertumbuhan ekonomi Inggris pada Maret tercatat lebih baik dari ekspektasi, meskipun estimasi produk domestik bruto di kawasan Eropa secara keseluruhan masih sedikit di bawah proyeksi.

    Sedangkan dari sisi emiten, saham Thyssenkrupp anjlok hingga 12,5 persen usai melaporkan penurunan laba operasi kuartal kedua. Saham Siemens juga melemah 1 persen, dengan analis menyebut pelemahan ini dipicu oleh arus kas bebas yang lebih rendah dari perkiraan, meskipun kinerja kuartalannya secara umum masih berada di atas ekspektasi pasar.

    Sementara itu, pasar saham Amerika bergerak tidak searah. Dow Jones menguat 271 poin atau 0,65 persen ke level 42.322,75, disusul S&P 500 yang naik 0,41 persen ke 5.916,93. Tapi di sisi lain, Nasdaq justru terkoreksi 0,18 persen ke 19.112,32, tertekan oleh pelemahan sektor teknologi dan ritel. 

    Di pasar logam mulia, harga emas melonjak lebih dari satu persen. Investor kembali melirik emas sebagai aset aman setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan. Harga produsen di AS secara mengejutkan turun pada April, sementara data penjualan ritel tercampur—memberi sinyal bahwa inflasi masih tertahan dan permintaan belum sepenuhnya stabil.

    The Fed dan Risiko Fiskal Mulai Mendominasi Narasi

    Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di konferensi ekonomi menyampaikan bahwa bank sentral kini perlu mengevaluasi ulang pendekatannya terhadap inflasi dan ketenagakerjaan. Powell juga mengingatkan bahwa dunia bisa memasuki era baru yang ditandai oleh guncangan pasokan yang lebih sering dan berkepanjangan.

    Pasar obligasi langsung merespons. Imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor 10 tahun turun hampir 10 basis poin ke 4,437 persen, mencerminkan kekhawatiran terhadap lonjakan utang federal jika paket anggaran besar-besaran yang diusulkan pemerintahan Trump benar-benar dijalankan. Sinyal serupa muncul di Eropa, dengan yield obligasi Jerman ikut melemah ke 2,614 persen.

    Secara keseluruhan, meski dinamika global masih menjadi tantangan, pelaku pasar tampaknya tetap menemukan alasan untuk optimistis, setidaknya dalam jangka pendek. Laporan keuangan emiten, data inflasi yang mereda, serta harapan pemulihan ekonomi perlahan membentuk fondasi yang cukup kokoh bagi reli di pasar saham Eropa.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79