Logo
>

Bursa Eropa Menguat, Investor Fokus Kebijakan Rusia

Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,19% atau 1,07 poin ke level 555,37, mencerminkan optimisme investor terhadap kebijakan fiskal Jerman

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa Menguat, Investor Fokus Kebijakan Rusia
Bursa saham Inggris, FTSE (Foto: Flickr)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa kembali mencatatkan penguatan pada perdagangan Kamis dinihari WIB, 20 Maret 2025, melanjutkan reli yang telah berlangsung selama empat sesi berturut-turut. Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,19 persen atau 1,07 poin ke level 555,37, mencerminkan optimisme investor terhadap kebijakan fiskal Jerman dan keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

    Optimisme pasar meningkat setelah parlemen Jerman semakin mendekati persetujuan rencana belanja besar-besaran yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan anggaran pertahanan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi ekonomi kawasan Eropa. 

    Barclays bahkan menaikkan target akhir tahun untuk indeks STOXX 600 dengan alasan bahwa reformasi fiskal Jerman akan memperkuat prospek pertumbuhan di wilayah tersebut.

    Namun, meskipun kebijakan ini disambut positif, para analis menyoroti bahwa keberhasilannya akan sangat bergantung pada bagaimana dana tersebut digunakan. Nicholas Brooks, ekonom dari ICG, menegaskan bahwa diskusi dan penataan dalam implementasi kebijakan ini akan menjadi faktor penentu dampaknya terhadap ekonomi Eropa.

    Di tengah pergerakan positif di pasar Eropa, investor juga mencermati keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kali ini. 

    Fokus utama tertuju pada dot plot, yang akan memberikan indikasi tentang arah kebijakan suku bunga ke depan. Menurut Brooks, pasar mengantisipasi adanya dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dan jika terjadi perubahan dari perkiraan ini, pasar akan bereaksi signifikan.

    Di sektor ekuitas, pergerakan indeks utama di Eropa menunjukkan dinamika yang beragam. Bursa saham Jerman sempat melonjak pada sesi Selasa setelah rencana belanja pemerintah disetujui, namun pada Rabu, indeks saham blue-chip DAX terkoreksi 0,4 persen atau turun 92,64 poin ke level 23.288,06. 

    Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris naik tipis 0,02 persen atau 1,43 poin menjadi 8.706,66, dan CAC Prancis menguat 0,7 persen atau 56,90 poin ke level 8.171,47.

    Di sisi sektoral, saham industri dan energi menjadi pendorong utama bagi indeks STOXX 600. Sektor ritel mengalami lonjakan tertinggi sebesar 1,6 persen, sedangkan sektor telekomunikasi menjadi yang terlemah.

    Selain faktor ekonomi, perkembangan geopolitik juga turut memengaruhi sentimen pasar. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah membahas permintaan Rusia dan Ukraina serta urgensi perjanjian damai dalam percakapan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Pernyataan ini memberikan sedikit harapan bagi kemungkinan deeskalasi konflik di wilayah tersebut.

    Di Turki, ketidakpastian politik meningkat setelah pihak berwenang menahan lawan politik utama Presiden Tayyip Erdogan dengan tuduhan korupsi dan keterlibatan dengan kelompok teroris. Situasi ini berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi di negara tersebut.

    Sementara itu, Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan yang akan digelar pada Kamis. Pasar akan mencermati pernyataan dari bank sentral Inggris untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai prospek kebijakan moneternya.

    Di sisi korporasi, saham Softcat melonjak 6,5 persen setelah perusahaan penyedia layanan TI tersebut meningkatkan perkiraan pertumbuhan laba operasionalnya untuk setahun penuh. Saham M&G, perusahaan tabungan dan investasi asal Inggris, juga naik 2 persen setelah melaporkan pertumbuhan laba tahunan yang lebih baik dari ekspektasi.

    Dengan kombinasi faktor makroekonomi, kebijakan moneter, dan dinamika geopolitik, pasar saham Eropa tetap dalam mode waspada. Keputusan The Fed dan implementasi kebijakan fiskal Jerman akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan pasar dalam waktu dekat.

    Pasar Saham Global Menguat di Tengah Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed

    Pasar saham Amerika Serikat mencatat reli setelah Federal Reserve memberikan sinyal adanya kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Pernyataan tersebut memberikan angin segar bagi para investor, yang sebelumnya mencermati kebijakan moneter dengan penuh kehati-hatian. 

    Setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuannya, optimisme pasar meningkat, tercermin dari penguatan signifikan di tiga indeks utama Wall Street. Nasdaq memimpin dengan kenaikan 1,4 persen, diikuti oleh S&P 500 yang naik 1,1 persen, dan Dow Jones yang mencatat kenaikan sebesar 0,9 persen.

    Saham-saham unggulan turut menguat, dengan Boeing melonjak 6,8 persen, Tesla naik 4,7 persen, Broadcom mencatat kenaikan 3,7 persen, dan Chevron menguat 2 persen. Pergerakan positif ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas kebijakan moneter serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dalam beberapa bulan mendatang.

    Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor sebesar 200 persen terhadap wine, sampanye, dan minuman beralkohol dari Eropa jika Uni Eropa (UE) tetap menerapkan pajak 50 persen pada whiskey asal Amerika Serikat.

    Pajak impor dari UE ini merupakan respons atas kebijakan tarif baja dan aluminium yang diberlakukan AS sebelumnya. Rencana tarif tersebut dijadwalkan berlaku mulai 1 April, mendahului langkah balasan AS yang juga akan mengenakan tarif serupa terhadap produk Eropa.

    Namun, melalui unggahan di media sosial pada Kamis pagi, Trump menegaskan bahwa jika pajak itu tidak segera dicabut, AS akan segera menerapkan bea masuk 200 persen terhadap seluruh wine, sampanye, dan produk beralkohol dari Prancis serta negara UE lainnya.

    “Ini akan menjadi kabar baik bagi industri wine dan sampanye di AS,” tulis Trump, dikutip dari AP di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79