KABARBURSA.COM - Produsen kendaraan listrik (EV) terbesar China, BYD, diprediksi kembali menunjukkan dominasinya ketika data penjualan kendaraan bulan November dirilis Senin, 9 Desember 2024. Dengan capaian luar biasa sepanjang tahun, BYD diperkirakan akan melampaui target tahunannya dan mengalahkan Ford serta Honda dalam penjualan global.
Sepanjang 2024, BYD menunjukkan ekspansi yang masif. Kapasitas produksi meningkat dan perusahaan ini menjalankan perekrutan besar-besaran demi mendongkrak pendapatan. Hasilnya? Pendapatan BYD pada kuartal ketiga melampaui pemimpin EV global, Tesla.
Dilansir dari Reuters, dengan penjualan yang kuat di pasar domestik China, BYD diproyeksi akan melewati target tahunan 4 juta kendaraan, mengungguli penjualan global Honda dan Ford pada 2024. Hingga November, BYD telah mengirimkan 3,76 juta kendaraan, termasuk 506.804 unit yang terjual di bulan November saja.
Kesuksesan ini didorong oleh rangkaian model kompetitif, terutama dengan teknologi plug-in hybrid terbaru mereka. Data penjualan November dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) diperkirakan akan menunjukkan BYD kembali meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Hingga Oktober, BYD telah menguasai 16,2 persen pasar mobil di China, naik signifikan dari 12,5 persen pada 2023, menurut data CPCA. Sebagai perbandingan, dua usaha patungan Volkswagen dengan SAIC dan FAW Group hanya mengambil pangsa pasar gabungan 12,5 persen pada periode Januari-Oktober, turun dari 14,2 persen tahun lalu.
Jika momentum ini berlanjut, BYD bisa menjual lebih dari 6 juta kendaraan dalam 12 bulan ke depan. Angka ini akan menempatkan mereka setara dengan grup otomotif global seperti General Motors dan Stellantis. Bahkan, menurut analis Citi, BYD menargetkan pengiriman 5-6 juta kendaraan pada 2025.
Ekspansi Produksi dan Perekrutan Besar-Besaran
Dari Agustus hingga Oktober, BYD menambah kapasitas produksi hampir 200.000 unit dan merekrut 200.000 pekerja untuk produksi mobil dan suku cadang. Hingga September 2024, jumlah total karyawan BYD hampir mencapai 1 juta orang, naik dari sekitar 703.500 pada akhir 2023.
Langkah agresif ini membuat BYD mampu tumbuh lebih cepat dibandingkan pesaing. Mereka juga mengendalikan biaya dengan lebih baik dan memenangkan perang harga yang brutal di pasar otomotif China. Beberapa waktu lalu, BYD bahkan meminta puluhan pemasoknya untuk menurunkan harga komponen.
Pukulan Bagi Produsen Asing
Sementara BYD melesat, produsen mobil asing justru terpuruk. General Motors, misalnya, baru saja mengumumkan restrukturisasi operasinya di China dengan biaya lebih dari USD5 miliar (Rp79 triliun). Kerugian dari usaha patungan mereka dan penurunan penjualan semakin menunjukkan kesulitan yang dihadapi produsen luar negeri di pasar China yang sangat kompetitif.
Dengan strategi ekspansif dan dominasi domestik, BYD kini menjadi ancaman serius bagi raksasa otomotif global. Jalan masih panjang, tetapi BYD jelas punya momentum untuk terus melaju.
Tumbuh 46,1 Persen per September
BYD sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dengan berhasil membukukan penjualan sebesar 400.000 unit pada September 2024. Capaian pertumbuhan penjualan mobil BYD secara global sebesar 46,1 persen year-on-year (yoy) diklaim telah melebihi ekspektasi pertumbuhan penjualan yang telah ditetapkan.
“Pencapaian BYD secara global ini merupakan bukti nyata dari dedikasi kami dalam menciptakan kendaraan terbaik bagi dunia,” kata General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Liu menuturkan bahwa salah satu strategi mempertahankan penjualan adalah dengan terus berinovasi dan menghadirkan teknologi terdepan. Hal ini dilakukan untuk memberi konsumen pengalaman berkendara terbaik.
Selain mencatatkan penjualan gemilang pada bulan ini, BYD juga berhasil memproduksi mobil dari 8 juta unit hingga 9 juta unit dalam waktu 83 hari. Capaian ini disebut sebagai buah dari inovasi dan line-up produk new energy vehicle (NEV) BYD seperti Dynasty dan Ocean.
Adapun beberapa capaian BYD di Indonesia adalah mendapat sambutan positif dari pasar otomotif setelah beberapa bulan resmi masuk ke dalam persaingan di Tanah Air. BYD juga meluncurkan aplikasi BYD Apps untuk konsumen di Indonesia. Aplikasi ini menyediakan beragam fitur seperti informasi produk, pemesanan test drive, cari dealer, after sales dan update informasi terbaru terkait BYD.
Resmikan 9 Dealer Baru di Indonesia
Agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen, PT BYD Motor Indonesia menggandeng PT Arista Elektrika Indonesia (Arista Group) meresmikan 9 dealer BYD secara serentak di BYD Arista Summarecon Bekasi, Senin, 7 Oktober 2024.
Selain di Summarecon Bekasi, dealer BYD juga terdapat di Pondok Indah, Jakarta; BYD Arista PIK, Jakarta; BYD Arista Kelapa Gading, Jakarta; BYD Arista Serang, Banten; BYD Arista Yogyakarta; BYD Arista Kenjeran, Surabaya; dan BYD Arista Pekanbaru.
Peresmian dealer ini disebut sebagai upaya memperluas jangkauan pasar kendaraan listrik BYD serta meningkatkan aksesibilitas layanan purna jual di seluruh wilayah Indonesia.
Penambahan jumlah dealer merupakan salah satu strategi ekspansi BYD di Tanah Air dengan cara menargetkan membangun 50 outlet di 15 kota besar. Dealer baru tersebut menawarkan beragam fasilitas seperti area parkir luas, ruang display yang nyaman dan layanan sales, servis dan spare part (3S). Sementara untuk dealer di PIK masih melayani 1S.
“Indonesia selalu menjadi salah satu pasar yang penting bagi BYD. Kesuksesan global BYD dalam memimpin revolusi kendaraan listrik, juga dibuktikan dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik tidak hanya secara global, juga di Indonesia,” kata Liu.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.