Logo
>

Catat Pertumbuhan Positif, Hainantiket.com Fokus Ekspansi Layanan Umrah

Hainantiket.com sukses layani ribuan jemaah umrah transit ke Haikou, siap tambah destinasi halal-friendly dan ekspansi besar di 2026.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Catat Pertumbuhan Positif, Hainantiket.com Fokus Ekspansi Layanan Umrah
Hainantiket.com sukses layani ribuan jemaah umrah transit Haikou 2025, siap tambah destinasi halal-friendly dan ekspansi besar di 2026. Foto: dok. Hainantiket.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Hainan Tiket Indonesia atau yang dikenal dengan hainantiket.com mampu menutup 2025 dengan kinerja positif.

    Sepanjang tahun ini, hainantiket.com lebih dari 6 ribu jemaah umrah diberangkatkan melalui jalur transit Haikou, Tiongkok, dengan tingkat kepuasan mencapai 92 persen yang menyatakan sangat puas dengan layanan perusahaan.

    Sejak pertengahan 2025, frekuensi penerbangan rata-rata mencapai tiga kali per minggu dan akan ditingkatkan pada periode puncak, seperti Ramadhan dan Desember.

    “Pencapaian ini menjadi bukti bahwa layanan kami semakin dipercaya oleh jemaah dan mitra travel agent di seluruh Indonesia,” ujar Sastra Wijaya, President Director hainantiket.com lewat keterangan resmi, Kamis 25 September 2025.

    Umrah Plus Wisata Halal-Friendly

    Paket umrah dengan transit di Haikou menjadi primadona. Selain melaksanakan ibadah, jemaah umrah juga bisa menikmati layanan halal-friendly mulai dari makanan halal, customer care selama 24 jam, hingga city tour eksklusif ke destinasi populer seperti Qilou Old Street, Wormhole Library, dan Masjid Haikou.

    Dengan konsep ini, perjalanan ibadah menjadi lebih nyaman dan berkesan karena menggabungkan kekhusyukan umrah dengan pengalaman wisata islami di Tiongkok.

    Target 16 Ribu Jemaah, Siapkan Ekspansi 2026

    Menjelang akhir tahun, perusahaan membidik total keberangkatan lebih dari 16 ribu jemaah. Sementara di 2026, Hainantiket.com berencana memperluas program city tour halal-friendly dengan menambahkan destinasi baru di wilayah Haikou.

    Di tengah persaingan ketat bisnis perjalanan umrah, perusahaan mengedepankan strategi diferensiasi melalui layanan bernilai tambah, membangun kemitraan strategis dengan travel agent nasional, serta memperkuat ekosistem perjalanan halal untuk jemaah Indonesia.

    “Komitmen kami adalah menghadirkan perjalanan ibadah yang nyaman, aman, dan berkesan. Ke depan, kami ingin terus bertumbuh bersama mitra travel agent untuk melayani lebih banyak umat Muslim Indonesia,” tambah Sastra.

    Sebagai informasi, hainantiket.com merupakan penyedia layanan perjalanan umrah yang bekerja sama dengan maskapai internasional. Melalui konsep transit di Haikou, perusahaan ini menghadirkan pengalaman unik dengan fasilitas halal-friendly dan city tour eksklusif, menjadikannya alternatif menarik bagi jemaah asal Indonesia.

    Kemenparekraf Optimis Target Jumlah Wisatawan Tercapai

    Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan deflasi di dalam negeri, sektor pariwisata justru menjadi salah satu harapan baru bagi pemulihan ekonomi Indonesia.

    Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Budi Ardiansjah.

    Budi mengatakan, pariwisata adalah sektor strategis yang memiliki efek berantai luas terhadap perekonomian nasional. Karena itu, ASITA menekankan pentingnya mendorong wisata inbound atau kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

    "Justru dengan masuknya wisatawan yang banyak tersebut, kita harapkan juga bisa membantu perekonomian Indonesia," ujar Budi kepada wartawan di Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

    Ia menyebut bahwa ASITA memiliki tugas utama mendukung pemerintah mencapai target kunjungan wisatawan, namun tetap mempertimbangkan dinamika ekonomi dalam negeri.

    Meski ekonomi masih dalam kondisi fluktuatif, sektor pariwisata dianggap memiliki peluang besar untuk memberikan devisa dan menghidupkan sektor-sektor terkait lainnya.

    Budi menjelaskan, target pemerintah yang ingin meraih 16,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini seharusnya bukan hal yang mustahil.

    Bahkan, menurutnya, “target pesimis yang 16,5 juta atau 17 juta harusnya bisa tercapai.” Namun demikian, ia menekankan bahwa bukan hanya soal kuantitas, tetapi kualitas wisatawan juga penting untuk diperhatikan.

    "Yang penting juga adalah quality tourism. Supaya wisatawan yang masuk ini bisa memberi length of stay yang lebih lama, spending-nya bisa lebih banyak," ungkapnya.

    Senada dengan ASITA, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ni Made Ayu Marthini, menyebut bahwa tren kunjungan wisatawan asing sebenarnya menunjukkan kenaikan yang menjanjikan di awal 2025.

    “Justru wisata mancanegara yang naik justru 10 persen dari tahun lalu, year on year-nya,” kata Made dalam konferensi pers.

    Ia merinci bahwa peningkatan tersebut terjadi di berbagai pasar utama seperti Korea Selatan yang tumbuh 17,3 persen, Jepang naik 12,5 persen, serta Arab Saudi, India, dan Malaysia yang juga mencatatkan tren positif pada triwulan pertama.

    "Ini baru sampai April, belum masa peak. Tapi artinya ada peluang besar di tengah dinamika global," jelasnya.

    Made juga menambahkan, fenomena global seperti tingginya harga destinasi di negara lain bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Ia menyebut, strategi promosi kini menyasar wisatawan dari Eropa dan Kanada yang biasanya memilih Amerika sebagai destinasi liburan.

    “Kita promosi sehingga orang Kanada kalau liburan ke Indonesia aja. Orang Eropa yang biasanya dia ke Amerika, karena Amerika tinggi ya, itu ke Indonesia aja,” ujarnya.

    Namun demikian, ia juga mengingatkan agar semua pihak tetap waspada dan memantau secara cermat perkembangan jangka pendek. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan sektor ini tetap stabil.

    "Semoga kita melakukan integrasi dan semoga dampaknya tidak terlalu besar buat kita," katanya.

    Lebih jauh, Made juga menyoroti pentingnya kekuatan wisatawan domestik. Dalam kondisi global yang tidak menentu, ia menilai bahwa pasar wisatawan Nusantara menjadi penyangga utama sektor pariwisata nasional.

    “Kalau mau ekonominya tetap, mari kita berwisata di Indonesia aja. Karena ya nggak usah naik pesawat keluar jauh-jauh ya, di Indonesia aja kan kita aman,” tutupnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.