Logo
>

CoreWeave Caplok Raksasa Tambang Bitcoin demi Dorong Ekspansi AI

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
CoreWeave Caplok Raksasa Tambang Bitcoin demi Dorong Ekspansi AI
CoreWeave akuisisi Core Scientific, tambang Bitcoin raksasa, demi memperkuat infrastruktur AI dan amankan kontrak listrik 1,3 GW. Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com.

Poin Penting :

KABARBURSA.COM – Perusahaan infrastruktur kecerdasan buatan CoreWeave mengumumkan akan mengakuisisi Core Scientific, perusahaan tambang Bitcoin asal Amerika Serikat, dalam skema tukar saham senilai sekitar USD9 miliar. Langkah ini menjadi bagian dari percepatan ekspansi kapasitas pusat data dan energi, seiring melonjaknya permintaan komputasi AI berskala besar.

Situs pertambangan bitcoin yang haus energi, dulunya dibangun semasa euforia kripto, kini berubah menjadi incaran utama perusahaan AI. CoreWeave melihat infrastruktur milik Core Scientific sebagai pintu masuk memperluas daya jangkau komputasi mereka.

“Akuisisi ini mempercepat strategi kami untuk menjalankan beban kerja AI dan HPC (komputasi performa tinggi) dalam skala besar,” kata CEO CoreWeave, Michael Intrator, dikutip dari Reuters di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.

Dalam pernyataannya, CoreWeave menyebut akuisisi ini akan menghilangkan beban biaya sewa senilai lebih dari USD10 miliar dalam 12 tahun ke depan dari kontrak lokasi yang saat ini berjalan. Core Scientific dinilai sebesar USD20,40 per saham—premium sekitar 66 persen dibanding harga penutupan sebelum rumor akuisisi mencuat pada akhir Juni 2025.

Meski demikian, pasar tak langsung menyambut positif kabar tersebut. Saham Core Scientific justru anjlok 22 persen pada perdagangan pagi hari kemarin, sementara saham CoreWeave melemah 4,5 persen. Pemegang saham Core Scientific akan menerima 0,1235 saham baru CoreWeave untuk setiap saham yang dimiliki. Kesepakatan ini dijadwalkan rampung pada kuartal keempat 2025.

Menyongsong Transisi

Akuisisi ini menandai akselerasi transformasi sejumlah penambang bitcoin ke sektor AI. Sebagian besar mulai menyewakan kapasitas listrik dan ruang pusat data untuk melayani lonjakan kebutuhan komputasi AI.

Menurut analis Bernstein, Gautam Chhugani, akuisisi Core Scientific oleh CoreWeave bisa menjadi tolok ukur transisi para penambang kripto menuju infrastruktur AI. “CoreWeave mendapatkan kontrol penuh atas seluruh kapasitas kontrak daya 1,3 gigawatt milik Core Scientific, termasuk rencana ekspansi ke depan,” ujar Chhugani.

CoreWeave sendiri didirikan pada 2017 sebagai penambang Ethereum, namun banting setir ke sektor AI pasca pembaruan jaringan Ethereum (“The Merge”) pada 2022 yang memangkas insentif bagi para penambang. Perusahaan yang kini disokong oleh Nvidia itu mencatat pertumbuhan pendapatan pesat—naik lebih dari delapan kali lipat sepanjang 2023, menurut prospektus IPO-nya.

Sementara itu, akuisisi ini menjadi babak baru bagi Core Scientific. Perusahaan sempat bangkrut pada akhir 2022 setelah harga bitcoin terjun bebas dan biaya energi melambung. Mereka keluar dari status pailit pada awal 2024 dan sejak itu mulai mengandalkan geliat AI sebagai motor pertumbuhan baru.

Tawaran akuisisi dari CoreWeave sebenarnya telah datang pada Juni 2024, namun saat itu ditolak karena dinilai undervalued. Belakangan, kedua perusahaan justru meneken kontrak kerja sama selama 12 tahun—salah satunya mencakup penyediaan infrastruktur sebesar 200 MW untuk kebutuhan HPC milik CoreWeave.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Moh. Alpin Pulungan

Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).