Logo
>

Dolar Menguat, Harga Emas Awal Pekan Februari 2025 Turun

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Dolar Menguat, Harga Emas Awal Pekan Februari 2025 Turun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas dunia pada awal pekan Februari 2025 sebesar USD2.799,16 per ons troi atau turun 0,44 persen. Turunnya harga emas dunia diprediksi karena penguatan dolar dan kebijakan Trump.

    Dikutip dari Reuters, harga emas melampaui level kunci karena didorong oleh keinginan mencari aset aman menyusul ancaman tarif Presiden AS Donald Trump yang meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan tekanan inflasi.

    Sebelumnya, harga emas spot naik 0,3 persen menjadi USD2.801,29 per ons setelah mencapai rekor tertinggi USD2.817,23 pada awal sesi. Harga emas berjangka AS ditutup 0,4 persen lebih rendah pada USD2.835, diperdagangkan lebih tinggi dari harga emas spot.

    Sebelumnya, Harga emas dunia dunia mencetak rekor tertinggi dalam sejarah dengan menembus level psikologis USD2.800 per ons troi pada Jumat, 31 Januari 2025. Kenaikan ini dipicu kepanikan pasar setelah Presiden AS Donald Trump kembali menggertak dunia dengan ancaman tarif impor baru yang akhirnya memperburuk ketidakpastian ekonomi global.

    Berdasarkan data TradingView yang dilihat pukul 05.49 WIB, harga emas berjangka Gold Futures di bursa COMEX ditutup di level USD2.835 per ons troi (sekitar Rp45,36 juta) pada perdagangan terakhir. Meskipun mengalami koreksi tipis 0,36 persen atau turun USD10,2, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD2.817,23 sebelum akhirnya terkoreksi.

    Dari segi volume perdagangan, TradingView mencatat aktivitas transaksi emas berjangka mencapai 155,74 ribu kontrak, yang menunjukkan tingginya minat investor terhadap aset safe haven ini. Ukuran kontrak yang diperdagangkan adalah 100 APZ, dengan kode kontrak untuk bulan depan GCJ2025.

    Indikator teknikal yang tersedia di TradingView menunjukkan bahwa sentimen pasar saat ini berada di zona “Pembelian”, dengan kecenderungan investor untuk tetap menambah posisi di emas. Grafik analisis menunjukkan dominasi permintaan terhadap emas di tengah volatilitas pasar global.

    Trump Bikin Panas Pasar

    Lonjakan harga emas ini tidak lepas dari ketidakpastian yang ditimbulkan Presiden Amerika Serikat AS Donald Trump. Ia berencana memberlakukan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai Sabtu hari ini, dan masih mempertimbangkan langkah serupa terhadap barang-barang asal China.

    “Banyak ketidakpastian saat ini, dan pasar benar-benar dalam mode ‘wait and see’ terhadap kebijakan tarif Trump,” ujar analis senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.

    Dengan situasi global yang semakin panas, emas mencatat kenaikan hampir 7 persen sepanjang bulan ini—menjadikannya bulan terbaik sejak Maret 2024. Ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang terus mengintai membuat investor berbondong-bondong mengamankan dananya di logam mulia ini.

    Selain Trump, kebijakan suku bunga AS juga memainkan peran besar dalam reli emas ini. Haberkorn menyoroti perbedaan pandangan antara Trump dan The Fed, di mana Trump ingin menurunkan suku bunga, sementara The Fed masih enggan mengambil langkah tersebut. “Perbedaan ini semakin memperkeruh keadaan dan memicu volatilitas pasar,” katanya.

    Logam mulia lainnya juga ikut bergerak liar. Harga perak spot turun 0,8 persen ke USD31,42 (sekitar Rp502.720) per ons setelah menyentuh level tertinggi dalam sebulan. Platinum naik 1 persen ke USD975,80 (sekitar Rp15,61 juta), dan palladium melesat 2,2 persen ke USD1.011 (sekitar Rp16,18 juta).

    Harga Emas Naik SIgnifikan

    Harga emas dunia sebelumnya telah mengalami kenaikan sebesar 1,4 persen ke level USD2.796 per troy ounce pada Kamis, 30 Januari 2025. Lonjakan harga ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ancaman tarif Trump.

    Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan ada kekhawatiran bahwa beberapa pertumbuhan ekonomi mungkin melambat karena kebijakan dan tarif yang ingin diterapkan oleh pemerintahan saat ini.

    “Ketika inflasi lebih tinggi dan pertumbuhan lebih rendah, stagflasi menjadi tema ekonomi. Emas cenderung berkinerja sangat baik dalam lingkungan seperti itu,” kata Streible.

    Rencana tarif yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump dipandang sebagai potensi penyebab inflasi dan risiko perang dagang, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Logam mulia ini telah lama dipandang sebagai lindung nilai terhadap tekanan harga dan ketidakpastian geopolitik.

    Analis pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn, juga mengungkapkan pandangannya tentang prospek emas. “Saya bisa melihat emas mencoba mencapai level USD2.900 pada suatu saat di kuartal pertama; setelah menembus level itu, kita akan menetapkan level baru,” kata Haberkorn. Ia menambahkan bahwa pada suatu titik tahun ini, emas bisa diperdagangkan di atas USD3.000. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.