KABARBURSA.COM - Anggota Komisi V DPR RI, Hamka B. Kady, mendesak pemerintah untuk memberikan subsidi avtur kepada maskapai penerbangan sebagai langkah menurunkan harga tiket pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Langkah ini dinilai penting untuk meringankan beban masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi udara selama musim liburan.
Musim liburan akhir tahun selalu ditandai dengan peningkatan permintaan perjalanan udara. Dalam situasi ini, maskapai penerbangan sering memanfaatkan momentum untuk menaikkan harga tiket pesawat. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat, khususnya yang memiliki daya beli terbatas, semakin sulit mengakses layanan transportasi udara.
Hamka menyoroti bahwa salah satu penyebab utama tingginya harga tiket pesawat adalah mahalnya harga avtur. "Ada imbauan dari Menteri Perhubungan (Menhub) untuk penurunan harga tiket. Tapi menurut saya, itu agak sulit dilakukan jika harga avtur tidak turun, bahkan terus naik," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa avtur merupakan komponen biaya operasional terbesar dalam industri penerbangan. Oleh karena itu, memberikan subsidi avtur dianggap solusi efektif untuk menurunkan harga tiket pesawat, sehingga harga dapat lebih sesuai dengan daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I tersebut menyoroti kecenderungan maskapai untuk menaikkan harga tiket hingga mendekati batas atas yang ditetapkan pemerintah, terutama saat permintaan meningkat. Meskipun ada aturan mengenai batas atas dan batas bawah harga tiket, maskapai jarang, atau bahkan tidak pernah, menawarkan harga di batas bawah.
"Dalam situasi di mana permintaan tinggi, maskapai cenderung memanfaatkan ruang kebijakan untuk menetapkan harga tiket setinggi mungkin. Hal ini wajar dari sisi bisnis, tetapi berpotensi memberatkan masyarakat yang sangat membutuhkan perjalanan udara, terutama pada musim liburan," tambah Hamka.
Prabowo Perintahkan Dirut Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah resmi menunjuk Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama (Dirut) yang baru.
Wamildan mengungkapkan bahwa salah satu arahan penting yang diterimanya dari Presiden Prabowo Subianto adalah untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Kata Wamildan, meski belum ada instruksi spesifik terkait mekanisme penurunan harga, Presiden telah memberikan arahan tegas agar harga tiket pesawat dapat disesuaikan agar lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Belum ada instruksi khusus terkait tiket pesawat, tetapi sudah ada instruksi dari Pak Prabowo bahwa harga tiket harus turun, dan kami akan melaksanakan itu,” kata Wamildan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat, 15 November 2024.
Sebagai maskapai milik negara yang berada di bawah Kementerian BUMN, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjalankan arahan dari Presiden Prabowo tersebut. Wamildan menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan penyesuaian harga tiket pesawat dalam waktu dekat, dengan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya harga tiket saat ini.
“Pak Presiden sudah memerintahkan untuk melaksanakan penyesuaian harga tiket pesawat dan kami selaku maskapai dan juga bagian dari kementerian BUMN, akan melaksanakan instruksi tersebut,” ujar Wamildan.
Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat
Untuk memantau dan menilai penyebab tingginya harga tiket pesawat, Garuda Indonesia akan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait melalui Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat. Melalui satgas ini, Garuda Indonesia berharap dapat menemukan solusi yang tepat guna menurunkan harga tiket tanpa mengganggu kelangsungan operasional maskapai.
“Melalui Satgas ini, kami akan mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat tinggi, dan kami akan melakukan review satu per satu bersama kementerian/lembaga terkait,” jelas Wamildan.
Wamildan juga menyatakan bahwa target utama dari proses penurunan harga tiket pesawat ini adalah untuk mencapai hasil sebelum periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tiba. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang merencanakan perjalanan udara selama masa liburan tersebut.
“Harapannya, sebelum libur Nataru sudah ada hasil yang bisa ditindaklanjuti untuk menurunkan harga tiket pesawat,” tambah Wamildan.
Ia juga menekankan bahwa proses ini bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh maskapai saja, melainkan memerlukan kerjasama antara berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, Wamildan berjanji untuk terus memberikan informasi terkini kepada media terkait perkembangan penurunan harga tiket pesawat ini.
Wamildan juga menyadari tantangan besar yang dihadapi oleh industri penerbangan saat ini. Penurunan harga tiket pesawat menjadi salah satu langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan mobilitas ekonomi, terutama menjelang momen-momen penting seperti liburan tahunan. (*)