Logo
>

Ekonom Ungkap Tantangan Danantara di Bawah Kendali Presiden

Danantara memang berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, namun ada risiko intervensi politik dalam pengambilan keputusan investasi.

Ditulis oleh Dian Finka
Ekonom Ungkap Tantangan Danantara di Bawah Kendali Presiden
Ilustrasi Danantara. Foto: Kabar Bursa/Andrew Bernard

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen dengan Danantara sebagai motor penggerak utama. Namun, Pengamat ekonomi Next Policy Dwi Raihan, mengingatkan bahwa struktur Danantara yang langsung di bawah presiden bisa menjadi tantangan tersendiri.

    Menurut Dwi, Danantara memang berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi aset negara, diversifikasi sumber pertumbuhan, hingga pendanaan proyek-proyek strategis nasional. Namun, ada risiko intervensi politik dalam pengambilan keputusan investasi.

    “Struktur yang langsung di bawah presiden membuat Danantara sulit lepas dari kepentingan politik. Salah satu dampaknya adalah keputusan investasi, apakah benar-benar berbasis kepentingan ekonomi atau justru dipengaruhi oleh kepentingan lain,” ujar Dwi kepada Kabarbursa.com, Rabu, 26 Maret 2025.

    Ia mengatakan, keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada tata kelola, akuntabilitas, dan transparansi. Jika tidak dikelola dengan baik, potensi besarnya justru bisa menjadi sumber masalah baru bagi perekonomian.

    "Danantara memiliki visi yang bagus, tetapi harus dibarengi dengan implementasi yang baik. Jika tata kelola, efektivitas penyaluran investasi, dan akuntabilitasnya terjaga, ini bisa menjadi solusi. Sebaliknya, jika tidak, justru bisa menciptakan masalah baru," pungkasnya.

    Harapan BEI ke Danantara: Kuatkan Keekonomian

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan dalam perdagangan hari Senin, 24 Maret 2025, sempat anjlok mendekati lima persen sebelum akhirnya kembali menguat. 

    Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, menilai pergerakan tajam ini lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi investor dibandingkan dengan faktor fundamental.  

    "Tadi kita lihat indeks sempat turun cukup signifikan, bahkan hampir menyentuh lima persen. Lalu ketika pengumuman Danantara Badan (Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara), indeks kembali menguat setelah jatuh. Ini menunjukkan bahwa pasar sangat dipengaruhi oleh persepsi," ujar Iman dalam acara buka bersama dengan wartawan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan

    Ia menegaskan bahwa kondisi fundamental pasar modal Indonesia tetap kuat meskipun terjadi tekanan di pasar. 

    "Kalau kami bicara fundamental, hari ini BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) sudah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), pemindahan sahamnya sudah terjadi. Tidak ada yang berubah secara fundamental, hanya persepsi yang berkembang di pasar," tutur dia.

    Sebagaimana diketahui, BRI atau dengan kode saham BRRI menjadi salah satu perusahaan yang bakal dikelola Danantara.

    Lebih lanjut, Iman meminta dukungan dari media untuk memberikan gambaran yang lebih proporsional terkait kondisi pasar. 

    "Saya butuh teman-teman semua membantu membangun persepsi yang lebih baik. Apa yang terjadi hari ini bukan cerminan dari fundamental yang buruk, ini lebih kepada reaksi pasar terhadap isu yang berkembang," katanya.  

    Terkait pemindahan saham Danantara, Iman memastikan bahwa transaksi dilakukan di luar bursa. Termasuk soal saham, tidak akan mempengaruhi jumlah saham beredar di publik. 

    Iman juga mengingatkan bahwa pergerakan IHSG tidak terlepas dari faktor global dan domestik. 

    "Indeks adalah hasil dari berbagai dinamika yang terjadi, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Jadi saya harap semua pihak bisa melihat ini dengan lebih objektif," kata dia.  

    Pasar akan terus mencermati perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan Danantara serta dampaknya terhadap pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan. Iman juga meminta publik untuk memberikan waktu melihat bagaimana efek Danantara ini menguatkan keekonomian Indonesia.

    IHSG hari ini Senin, 24 Maret 2025 sempat anjlok hingga menyentuh level 5.971,91 pada pukul 10.20 WIB sebelum akhirnya rebound dan kembali menguat ke level 6.103,33.

    Jawab Kecemasan Pasar

    Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir beberapa waktu lalu mengatakan, pengumuman jajaran pengurus hari ini diharapkan mampu menjawab kecemasan pasar yang sempat mencuat. 

    Ia menekankan bahwa tim Danantara diisi oleh profesional berpengalaman, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global, sehingga investor tidak perlu ragu.

    Lebih lanjut, Pandu mengakui bahwa ketidakpastian ekonomi makro serta risiko geopolitik terus meningkat, dan hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia.

    “Thailand buruk, Turki buruk, lalu Nasdaq di AS buruk, itu banyak tentang tantangan makroekonomi,” ujarnya di Jakarta Pusat, Senin 24 Maret 2025.

    Meski demikian, Pandu optimistis terhadap peran Danantara sebagai katalis pertumbuhan ekonomi jangka panjang. "Fokus return kita ini long term, berbeda dengan private equity yang menjual, kita happy own the market,"tambahnya.

    Sementara itu, Chief Operational Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menekankan bahwa secara fundamental, perusahaan-perusahaan BUMN tetap solid.

    Ia berharap masuknya BUMN ke dalam Danantara dapat meningkatkan transparansi, tata kelola yang lebih baik, serta peninjauan ulang model bisnis, sehingga bisa memberikan efek positif bagi pasar.

    "Tugas kita bangun fundamental baik, ada sentimen yang berlaku global di Indonesia, fundamental perusahaan bagus, diharapkan dengan masuknya perusahaan BUMN ke Danantara kita akan jauh lebih transparan, goverrnance baik, business model review, semoga market respons positif," jelas Dony.

    Dari perspektif strategi investasi, CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa lembaga ini tidak hanya akan berfokus pada satu sektor, melainkan akan melakukan diversifikasi portofolio. 

    “Tapi diversifikasi ini kita punya komite berlapis sehingga investasi yang kita lakukan sesuai dengan parameter yang kami siapkan,” jelas Rosan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.