Logo
>

Ekonomi China Tumbuh Lima Persen, ASEAN Jadi Mitra Utama

Ekonomi China tumbuh 5 persen pada 2024, ditopang sektor tersier dan kerja sama kuat dengan ASEAN sebagai mitra dagang utama.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Ekonomi China Tumbuh Lima Persen, ASEAN Jadi Mitra Utama
(Dari kiri) Senior Economist Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, Deputy Director of the Institute of International Relations, Shanghai Academy of Social Sciences, Liu Aming,Chief Expert of the Top Think Tank Project China’s Macro Economy Research, Professor – Shanghai Academy of Social Sciences, Zhang Zhao’an dan moderator di Universitas Paramadina Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. (Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Ekonomi China mencatatkan pertumbuhan stabil sepanjang tahun 2024. Produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tercatat mencapai renminbi (RMB) 134,9084 triliun atau tumbuh 5 persen secara tahunan (year-on-year). 

    Dengan hasil ini, PDB per kapita China naik menjadi RMB95.749, menunjukkan skala ekonomi yang terus berkembang di tengah tantangan global.

    Struktur industri China juga terus mengalami penyesuaian. Pada tahun 2024, sektor primer tumbuh 3,5 persen dengan kontribusi sebesar 6,8 persen terhadap PDB. Sektor sekunder meningkat 5,3 persen dengan kontribusi 36,5 persen, sementara sektor tersier tumbuh 5 persen dan menjadi penopang utama dengan porsi 56,7 persen dari total PDB.

    “Pertumbuhan ekonomi China tahun lalu mencerminkan ketahanan dan fleksibilitas yang luar biasa. Fokus pada penguatan sektor tersier dan akselerasi inovasi teknologi menjadi kunci dalam mempertahankan momentum pertumbuhan,” ujar Prof. Zhang Zhao’an, Chief Expert of the Top Think Tank Project: China’s Macro Economy Research, sekaligus Profesor di Shanghai Academy of Social Sciences di Universitas Paramadina Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025.

    Ia memaparkan dari sisi inovasi, industri berteknologi tinggi menyumbang 16,3 persen dari nilai tambah industri di perusahaan-perusahaan besar. Belanja nasional untuk penelitian dan pengembangan (R&D) mencapai RMB 3,613 triliun, meningkat 8,3 persen secara tahunan, atau setara 2,68 persen dari PDB.

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh sinergi antara investasi, konsumsi, dan ekspor. Impor dan ekspor jasa China sepanjang 2024 mencapai RMB 7,5238 triliun, tumbuh 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor jasa mencapai RMB 3,1756 triliun atau naik 18,2 persen, sementara impor jasa sebesar RMB 4,3482 triliun, tumbuh 11,8 persen.

    Menariknya, ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China. Ekspor China ke ASEAN mencapai RMB 4,1736 triliun, meningkat 13,4 persen dan menyumbang 16,4 persen dari total ekspor. Sementara itu, impor dari ASEAN sebesar RMB 2,8163 triliun atau naik 3,2 persen, menyumbang 15,3 persen dari total impor.

    Prof. Zhang menambahkan, “Hubungan dagang antara China dan negara-negara Asia Tenggara kini menjadi pilar utama kerja sama regional. Ini menunjukkan bahwa integrasi ekonomi Asia semakin dalam, seiring meningkatnya kepercayaan dan saling ketergantungan yang menguntungkan kedua belah pihak.”

    Dalam upaya memperkuat reformasi dan keterbukaan, China mencatat pendirian 5.908 perusahaan baru dengan investasi asing sepanjang 2024. Realisasi penggunaan modal asing mencapai RMB 826,3 miliar. 

    Di sektor pariwisata, China menerima 131,9 juta kunjungan wisatawan masuk, termasuk 26,94 juta wisatawan asing. Sementara itu, sebanyak 145,89 juta penduduk China melakukan perjalanan ke luar negeri.

    Untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerintah China mengedepankan sejumlah kebijakan strategis, termasuk kebijakan fiskal yang lebih proaktif, kebijakan moneter yang moderat, serta reformasi sistem ekonomi sebagai penggerak utama. 

    Fokus juga diarahkan pada perluasan permintaan domestik, peningkatan produktivitas berbasis teknologi dan pendidikan, serta transformasi hijau dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Di tingkat kawasan, China menegaskan komitmennya terhadap kerja sama regional bersama negara-negara Asia Tenggara. Pemerintah China mendorong kolaborasi dalam kerangka Belt and Road Initiative, dengan semangat persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan, dan inklusivitas. 

    Sepanjang 2024, hubungan bilateral China dan Asia Tenggara tetap stabil dan menunjukkan kemajuan nyata, terutama melalui diplomasi tingkat tinggi dan penguatan mekanisme dialog regional.

    “Asia adalah rumah bersama kita. Prioritas kebijakan luar negeri China adalah membangun kemitraan yang saling mendukung dengan negara-negara tetangga. Kolaborasi dengan Asia Tenggara akan terus mendorong pembangunan bersama dan stabilitas kawasan,” ujar dia. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".