Logo
>

Ekonomi Global Lesu, Penjualan Mobil Nasional Tersendat

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Ekonomi Global Lesu, Penjualan Mobil Nasional Tersendat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Penjualan mobil secara nasional turun cukup signifikan pada September 2024. Jika sebelumnya penurunan penjualan hanya menimpa sebagian besar mobil Jepang dan Eropa, kini penurunan juga dialami oleh mobil buatan China.

    “Kelesuan ekonomi global yang melanda pada tahun 2024 telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya terlihat dari melambatnya pertumbuhan industri otomotif di Indonesia saat ini,” kata Yannes kepada Kabarbursa.com, Senin, 21 Oktober 2024.

    Menurut Yannes, kelesuan penjualan mobil secara nasional ditandai dengan ketidakpastian pasar dan penurunan daya beli konsumen global. Indonesia juga mengalami penurunan penjualan yang sama akibat kondisi ekonomi dan penurunan indeks kepercayaan konsumen yang sempat menguat beberapa waktu lalu.

    “Kondisi ini, yang ditandai dengan ketidakpastian pasar dan penurunan daya beli konsumen global, berimbas pada penurunan permintaan akan produk-produk Indonesia, termasuk komponen otomotif yang menjadi salah satu tulang punggung industri manufaktur kita,” jelas dia.

    Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang September 2024 penjualan mobil hanya sebesar 72.667 unit atau turun sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2024 yang mencapai 76.304 unit.

    Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, penjualan mobil turun lebih besar, yakni sebesar 9,1 persen. Sementara penjualan mobil nasional secara kumulatif pada Januari-September 2024 mencapai 633.218 atau turun sebesar 16,2 persen.

    Sedangkan penjualan mobil nasional secara sales (dari dealer ke konsumen) pada bulan September 2024 tercatat sebesar 72.336 unit atau turun sebesar 5,8 persen dibanding bulan sebelumnya.

    Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, penjualan mobil turun sebesar 10,6 persen. Pada bulan September 2023, penjualan mencapai 80.984 unit.

    Sementara untuk penjualan kumulatif periode Januari-September 2024 sebesar 657.223 unit atau turun sebesar 11,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Produksi Turun

    Pelemahan ekonomi juga berpengaruh kepada produksi kendaraan secara nasional. Data Gaikindo menyebut produksi mobil pada bulan September 2024 sebanyak 101.688 unit atau turun sebesar 5,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Penurunan produksi mobil lebih terlihat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan yang terjadi sebesar 9,8 persen. Produksi kendaraan secara kumulatif juga turun sebesar 17,1 persen atau sebanyak 881.574 unit.

    Penurunan penjualan mobil secara nasional yang sedang terjadi mendorong produsen otomotif di dalam negeri mengurangi kapasitas produksi.

    “Produsen otomotif di dalam negeri mengalami tekanan untuk mengurangi produksi, yang pada gilirannya berdampak pada penurunan penjualan mobil secara keseluruhan, termasuk merek-merek asal China yang tengah gencar menggarap pasar Indonesia,” ujarnya.

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Dennya Prakoso, sebelumnya menyampaikan bahwa indeks kepercayaan konsumen berada di angka 123,5, menurun dari dua bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 124,4.

    Denny menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan, angka ini tetap menunjukkan masyarakat masih optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Menurutnya, keyakinan konsumen pada September 2024 tetap terjaga, didukung oleh indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) yang berada pada level optimis, masing-masing 113,9 dan 133,1.

    Kestabilan IKE dipengaruhi oleh meningkatnya indeks ketersediaan lapangan kerja, sedangkan IEK menunjukkan optimisme yang kuat di seluruh komponennya.

    Optimisme konsumen pada September 2024 terlihat di semua kategori pengeluaran, dengan peningkatan IKK terutama di kalangan responden dengan pengeluaran antara Rp3,1 juta hingga Rp4 juta.

    Jika dilihat berdasarkan usia, peningkatan IKK terjadi pada kelompok umur 31-40 tahun dan di atas 60 tahun. Secara geografis, kenaikan IKK juga tercatat di beberapa kota, seperti Medan (naik 9,0 poin), Denpasar (5,8 poin), dan Surabaya (3,6 poin).

    Kenaikan Suku Bunga Acuan

    Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menilai kenaikan suku bunga acuan tidak akan berdampak kepada penjualan industri otomotif.

    “Kenaikan suku bunga acuan yang bertujuan mengendalikan inflasi telah meningkatkan beban finansial konsumen, sehingga mengurangi daya beli mereka untuk barang-barang besar seperti mobil,” ujarnya.

    Yannes menilai, kondisi penurunan penjualan mobil tidak akan terjadi selamanya. Penurunan suku bunga akan menunjukan dampaknya beberapa bulan kemudian.

    “Fluktuasi nilai tukar rupiah yang melemah membuat harga mobil impor, termasuk mobil China, menjadi lebih mahal dan kurang terjangkau bagi konsumen,” tuturnya.

    Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan adanya perang dagang berkepanjangan yang dapat mengganggu rantai pasok global. Kondisi ini juga disebut dapat mengganggu rantai pasok global. Dampak lainnya yang juga akan terasa dirasakan konsumen.

    “Terakhir, perubahan preferensi konsumen yang semakin menuntut fitur-fitur canggih dan efisiensi membuat mobil-mobil China harus beradaptasi dengan cepat agar tetap kompetitif di pasar Indonesia.  Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas dan keandalan merek otomotif China juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian,” jelasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.