KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat denyut ekonomi Indonesia tetap bertenaga pada triwulan III 2025. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi mencapai 1,43 persen secara kuartalan (q-to-q) dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan (yoy), laju pertumbuhan mencapai 5,04 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menuturkan bahwa aktivitas ekonomi domestik menjadi pendorong utama ekspansi ini. Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menembus Rp6.060 triliun, sementara Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat Rp3.444,8 triliun.
“Sepanjang Januari hingga September 2025, ekonomi nasional tumbuh kumulatif sebesar 5,01 persen,” ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 5 Oktober 2025.
Dari sisi lapangan usaha, empat sektor menjadi penopang utama PDB: industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Semuanya mencatatkan pertumbuhan positif. Sementara itu, sektor pertambangan menjadi satu-satunya yang tertekan dengan kontraksi 1,98 persen.
Sektor jasa pendidikan mencatat akselerasi tertinggi dengan pertumbuhan 10,59 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 9,94 persen, serta jasa lainnya yang naik 9,92 persen.
“Industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pada triwulan III 2025 dengan kontribusi 1,13 persen,” terang Edy.
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen mencatatkan kenaikan. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang terbesar dengan andil 2,54 persen terhadap PDB. Sementara itu, ekspor neto memberikan kontribusi 2,15 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menambah 1,59 persen.
“Konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama ekonomi nasional,” tegas Edy.(*)