KABARBURSA.COM - Harga emas global kembali tertekan dan mencatatkan penurunan signifikan lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis malam atau Jumat dini hari WIB, 9 Mei 2025.
Tekanan tersebut muncul tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengumumkan keberhasilan kesepakatan dagang dengan Inggris.
Momentum itu sontak membangkitkan harapan pasar akan adanya kesepakatan serupa dengan negara mitra lainnya, termasuk China, yang dalam waktu dekat dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral di Swiss. Efeknya, minat investor terhadap aset lindung nilai seperti emas langsung melemah.
Harga emas hari ini di pasar spot anjlok 1,7 persen ke level USD3.307,84 per ons, sementara kontrak emas berjangka Amerika Serikat ikut terpeleset lebih dalam, melemah 2,5 persen ke posisi USD3.306 per ons.
Pergerakan tajam ini cukup mengejutkan, mengingat logam mulia tersebut sebelumnya sempat mencatatkan serangkaian rekor tertinggi sejak ketegangan perdagangan era Trump dimulai. Namun, euforia pasar atas kabar baik dari Washington dan London jelas menjadi tekanan balik bagi para pemburu safe haven.
Bagi investor atau kolektor yang memantau harga emas perhiasan hari ini dan harga emas UBS hari ini, penurunan seperti ini mungkin memberi peluang untuk akumulasi dalam jangka menengah.
Meskipun begitu, analis dari RJO Futures Bob Haberkorn, memperkirakan bahwa jika perundingan antara AS dan China benar-benar menghasilkan kesepakatan besar, maka emas masih akan tertekan dan kemungkinan besar menguji level support kuat di area USD3.200 per ons.
Prediksi harga emas dunia hari ini pun dipenuhi spekulasi lanjutan, apalagi pasar masih menunggu arah kebijakan lanjutan dari bank sentral serta prospek inflasi global.
Di sisi lain, perkembangan dari China tetap patut dicermati. Bank sentral negeri Tirai Bambu dilaporkan telah menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas, berdasarkan kuota yang baru saja dinaikkan.
Secara teori, ini adalah langkah yang dapat menopang harga emas global, mengingat permintaan dari China merupakan salah satu pilar utama permintaan logam mulia dunia. Namun, analis OANDA Zain Vawda, menyebut bahwa sentimen pasar saat ini sepenuhnya dikendalikan oleh ekspektasi perdagangan, bukan lagi oleh sentimen permintaan fisik.
Tak hanya emas, logam mulia lainnya juga bergerak variatif. Harga perak spot turun menjadi USD32,48, sementara platinum justru menguat tipis 0,8 persen ke USD981,60 dan paladium naik 0,3 persen ke USD974,81. Pergerakan ini menunjukkan bahwa sentimen risiko masih membagi perhatian antara logam industri dan logam investasi.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa cadangan emas di brankas London meningkat cukup signifikan sepanjang April. Ini terjadi setelah logam mulia yang sempat ‘mengungsi’ ke New York untuk melindungi posisi di bursa COMEX mulai dikirimkan kembali, seiring meredanya kekhawatiran akan sanksi dan tarif AS.
Melihat dinamika saat ini, harga emas grafik harian menunjukkan pola korektif yang cukup dalam, namun belum mematahkan tren jangka panjang yang masih positif.
Bagi investor yang memperhatikan harga emas hari ini 24 karat untuk kepentingan investasi pribadi atau perhiasan, level saat ini bisa menjadi pertimbangan awal sebelum terjadi reaksi lebih lanjut dari pasar pasca pertemuan AS-China akhir pekan ini.
Dengan segala variabel yang bermain, termasuk arah kebijakan dagang, kekuatan dolar, dan permintaan dari Asia, prediksi harga emas 2025 tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan analis.
Apakah emas akan kembali ke jalur bullish dan melampaui level tertinggi sebelumnya? Atau justru masuk ke fase konsolidasi panjang?
Untuk saat ini, yang pasti, harga emas global menunjukkan bahwa pasar bisa berubah arah dalam sekejap—dan hanya mereka yang siap membaca sentimen dengan jeli yang bisa memanfaatkannya.
Harga Emas Hari Ini 24 Karat Turun Tipis, Saatnya Beli?
Harga emas hari ini 24 karat kembali menyapa pasar dengan nada menurun. Setelah sempat naik dalam beberapa hari terakhir, Jumat, 9 Mei 2025 menjadi momen korektif bagi logam mulia yang satu ini.
Berdasarkan pantauan dari situs resmi Pegadaian, harga emas batangan dari Antam, UBS, hingga Galery 24 tercatat mengalami penurunan tipis. Meski tak drastis, fluktuasi ini tetap jadi pertimbangan penting, terutama bagi para investor yang rutin memantau harga emas perhiasan hari ini, baik untuk kebutuhan investasi maupun koleksi pribadi.
Di sisi lain, harga emas UBS hari ini mencatat penurunan lebih dalam, yakni sebesar Rp 6.000 sehingga kini dibanderol Rp 1.973.000 per gram. Tak ketinggalan, Galery 24 juga ikut menyentuh zona merah, dengan harga emasnya turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.950.000 per gram.
Penurunan ini menambah dinamika dalam harga emas global, yang sejak kemarin juga mengalami tekanan akibat sentimen eksternal dari pasar internasional.
Meskipun penurunan hari ini terbilang kecil, pola ini tetap mempertegas pentingnya memperhatikan harga emas grafik sebagai alat bantu utama dalam membaca tren harga.
Dengan latar belakang pasar global yang masih bergejolak, banyak pelaku pasar yang kini mulai mencari tahu prediksi harga emas dunia hari ini sebagai acuan utama dalam mengambil keputusan beli atau jual.
Fluktuasi seperti yang terjadi hari ini bisa menjadi celah menarik, apalagi bagi investor jangka panjang yang kerap menunggu koreksi harga untuk mulai melakukan akumulasi.
Secara historis, koreksi tipis seperti ini sering kali menjadi sinyal teknikal bahwa pasar sedang memasuki fase konsolidasi sebelum mengambil arah berikutnya. Maka dari itu, bagi mereka yang serius memantau investasi logam mulia, hari ini bisa jadi momentum untuk menyusun ulang strategi.
Tak sedikit pula yang mulai berspekulasi mengenai prediksi harga emas 2025, mengingat tahun ini dipenuhi dengan berbagai ketidakpastian geopolitik dan pergeseran arah kebijakan ekonomi global.
Jadi, meskipun harga emas hari ini terlihat turun, keputusan tetap kembali ke masing-masing investor. Apakah ini waktu yang tepat untuk beli di harga bawah? Atau justru sinyal untuk menunggu dan melihat lebih lanjut?
Satu hal yang pasti: fluktuasi harga seperti hari ini memberi pelajaran berharga bahwa emas, selain sebagai aset safe haven, juga menyimpan irama pasar yang dinamis, dan hanya mereka yang sabar serta cermat membaca harga emas grafik yang mampu menangkap peluang di balik koreksi.(*)